Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

Jumat, 28 Juni 2024 03:22 WIB

Ilustrasi drone bawah air. WIKIMEDIA COMMONS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan Uni Eropa baru saja menggelar pertemuan membahas Kerangka Regulasi untuk Kendaraan Bawah Air Tak Berawak (UUV). Pertemuan yang melibatkan para pakar atau akademisi internasional, juga pemangku kepentingan dari pemerintahan dan industri, ini bertujuan mengatasi kebutuhan mendesak akan kerangka komprehensif yang menyeimbangkan inovasi dan peraturan tentang UUV atau drone bawah laut.

Dasar dari pertemuan yang didukung proyek Uni Eropa “Enhancing Security In and With Asia” (ESIWA) ini adalah meningkatnya ketersediaan dan meluasnya penggunaan UUV di seluruh dunia. Diperkirakan, pasar UUV tumbuh 12-20 persen per tahun, dan kemungkinan akan meningkat dua kali lipat pada akhir dekade ini. Sementara, saat ini peraturan yang sudah ada hanya mengatur perizinan dan lisensi UUV untuk beberapa situasi.

Itu sebabnya, pertemuan dua hari, 26-27 Juni 2024, dilangsungkan dengan bertukar pengalaman antara para peserta, dan menjajaki langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk memajukan kerangka peraturan UUV. Dalam hal ini, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, yang bekerja sebagai ‘Tim Eropa’, memiliki sejumlah keahlian teknologi. Sedang Indonesia dipandang kontribusinya karena memiliki pengalaman dan wawasan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya keanekaragaman hayati laut.

"Refleksi bersama ini dapat menjadi kontribusi yang signifikan dan positif untuk mempertahankan pendekatan berbasis aturan untuk lautan, dan untuk mendukung pekerjaan Organisasi Maritim Internasional (IMO) di bidang ini,” kata Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, dikutip dari keterangan tertulis.

Pada Fase 1 program Manta Ray, dilakukan pengujian pendahuluan pada pendekatan baru dalam manajemen energi, keandalan UUV, biofouling dan pengendalian korosi, navigasi, serta penghindaran rintangan bawah laut di antara area lain yang secara langsung memungkinkan misi daya tahan lama. Foto : DARPA

Advertising
Advertising

Jodi Mahardi, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkap keyakinannya bahwa pertemuan akan memberikan platform berharga bagi Indonesia. "Ketergantungan kita pada keamanan dan keberlanjutan perairan kita didasarkan pada keterbukaan dan konektivitas, dan hal ini penting untuk mendorong dan menjaga keselamatan, keamanan dan kedamaian lingkungan maritim kita,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, peserta dari Uni Eropa, Indonesia, dan Jepang menyatakan komitmen untuk lebih memperkuat keamanan maritim. Diskusi mendalam terfokus pada aspek-aspek penting peraturan UUV, yakni keamana dan standar, perlindungan lingkungan, keamanan dan privasi, pertimbangan hukum dan etis, serta kolaborasi dan inovasi.

Berikut lebih rinci dari lima aspek itu,

(1) Keamanan dan Standar: Penekanan diberikan pada pengembangan standar dan protokol keselamatan yang ketat untuk memastikan pengoperasian UUV yang andal dan aman;

(2) Perlindungan Lingkungan: Kebutuhan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari operasi UUV disorot, dengan pedoman yang diusulkan untuk melindungi ekosistem laut dan keanekaragaman hayati yang sensitif;

(3) Keamanan dan Privasi: Perjanjian internasional yang jelas dianggap perlu untuk menyeimbangkan kebutuhan keamanan dengan penghormatan terhadap kedaulatan dan privasi, di samping protokol untuk perlindungan data dan penggunaan teknologi pengawasan yang etis;

Temuan drone bawah laut oleh nelayan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Desember 2020. Drone itu mirip UUV Haiyi atau Sea Wing milik Cina. Twitter.com

(4) Pertimbangan Hukum dan Etis: Pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya memperjelas kerangka hukum yang mengatur penggunaan UUV di perairan internasional dan mengatasi implikasi etis dari penerapan UUV di wilayah yang memiliki budaya penting; dan

(5) Kolaborasi dan Inovasi: Para peserta menyerukan peningkatan kolaborasi internasional dan pembinaan kemitraan lintas sektor untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, serta mendorong inovasi dalam kerangka peraturan yang terstruktur.

Pilihan Editor: Banjir di Sepaku, Peneliti BRIN Telah Peringatkan Peningkatan Curah Hujan di IKN

Berita terkait

CSIS Beberkan Bahaya Dominasi Investasi Cina di Indonesia

15 jam lalu

CSIS Beberkan Bahaya Dominasi Investasi Cina di Indonesia

CSIS menilai bertumpunya perekonomian Indonesia terhadap investasi Cina sangat berisiko bagi perekonomian dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Penanganan Darurat Terhadap Zhang Zhi Jie Dinilai Lamban, Begini Penjelasan PBSI

17 jam lalu

Penanganan Darurat Terhadap Zhang Zhi Jie Dinilai Lamban, Begini Penjelasan PBSI

PBSI memaparkan bagaimana kronologi penanganan terhadap pemain Cina Zhang Zhi Jie sesaat setelah kolaps di lapangan saat pertandingan berlangsung.

Baca Selengkapnya

Didominasi Cina, CSIS Sebut Keberagaman Investasi Indonesia Masih Rendah

20 jam lalu

Didominasi Cina, CSIS Sebut Keberagaman Investasi Indonesia Masih Rendah

Indonesia masih punya sejumlah persoalan untuk mewujudkan perdagangan dan investasi berkelanjutan karena lebih dari 50 persen investor dari Cina

Baca Selengkapnya

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

1 hari lalu

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

Pemerintah akan mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen pada produk impor asal Cina yang membanjiri pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

1 hari lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

2 hari lalu

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

Dewan Uni Eropa pada Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarusia yang berisi sejumlah pembatasan yang telah diberlakukan terhadap Rusia.

Baca Selengkapnya

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

3 hari lalu

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para agen travel di Cina untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

3 hari lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

3 hari lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Ukraina dan Uni Eropa Kunci Kesepakatan Bidang Keamanan

3 hari lalu

Ukraina dan Uni Eropa Kunci Kesepakatan Bidang Keamanan

Lewat kesepakatan keamanan yang dibuat, maka Uni Eropa akan melanjutkan dukungan pada Kyev.

Baca Selengkapnya