Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

Jumat, 28 Juni 2024 17:44 WIB

Ilustrasi virus ransomware

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok hacker LockBit bukan hanya menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDSN) milik Pemerintah Indonesia. Jaringan peretas internasional ini bahkan dilaporkan menyerang Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed dengan ransomware. Mereka mengancam akan membocorkan data sebanyak 33 Terabyte yang diduga berisi rahasia perekonomian AS, jika uang tebusan tidak diberikan.

Dikutip dari SCMedia, pembobolan data itu dilaporkan terjadi pada Selasa, 25 Juni 2024. LockBit meminta tebusan sebesar US$ 50 ribu dari Federal Reserve Board atau Dewan Bank Sentral AS sebagai ganti kerahasiaan data tersebut. Biro Investigasi Federal AS atau FBI sejauh ini masih menolak berkomentar mengenai respons pemerintah Negeri Abang Sam terhadap tuntutan tersebut.

Serangan siber ke Bank Sentral AS terjadi setelah PDNS 2 Indonesia diretas. Kelompok dan jenis serangannya pun dilaporkan sama, yaitu dengan ransomware hasil pengembangan varian LockBit 3.0. LockBit ditengarai merupakan geng peretas asal Rusia yang aktif sejak 2019. Sebelum PDNS, LockBit juga pernah menyerang PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada 2023.

Setelah meretas, kelompok hacker ini terbiasa mengumumkan perbuatannya di dark web. Beberapa target yang sempat masuk daftar LockBit adalah Thales Group, The Toronto Hospital for Sick Children, dan Bank Industri dan Komersial Tiongkok.

"Serangan baru hari ini (25 Juni 2024) sejalan dengan serangan Rusia lainnya, yang sering kali merupakan pembalasan atas tindakan yang dianggap atau nyata," kata Kepala Penasihat Keamanan SentinelOne, Morgan Wright, pada Jumat, 28 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Wakil Presiden dan Penasihat Chief Information Security Officer (CISO) di ColorTokens, Agnidipta Sarkar, mengakui bahwa infrastruktur datanya terganggu oleh ransomware yang ditanamkan ke sistem perbankan AS. Dia menilai kondisi tersebut membutuhkan penanganan serius.

"Jika memang benar, regulator perlu memastikan bahwa bisnis siap menghadapi serangan,” tutur dia. “Dan bank perlu memprioritaskan keamanan siber mendasar dengan mengisolasi operasi penting dari sistem lain.”

Sistem Bank Sentral AS dilaporkan mulai membaik, terutama dua hari setelah serangan siber itu berlalu. Pihak AS Evolve Bank and Trust mengklaim ancaman peretasan sudah diantisipasi dan tidak akan terjadi lagi. "Evolve telah melibatkan otoritas penegak hukum yang tepat untuk membantu upaya investigasi dan respons kami," kata juru bicara yang tidak disebut namanya.

Pilihan Editor: Badan Otorita Finalisasi Pedoman Rehabilitasi Lahan Tambang di IKN

Berita terkait

Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

2 jam lalu

Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

Geng hacker ransomware Brain Cipher minta maaf kepada publik di Indonesia karena retas PDNS. Simak pesannya untuk Kominfo.

Baca Selengkapnya

Peretas Janji Buka Data PDNS dengan Kunci Dekripsi, Apa itu?

2 jam lalu

Peretas Janji Buka Data PDNS dengan Kunci Dekripsi, Apa itu?

Enkripsi akan membuat data teks biasa menjadi acak, termasuk dalam kasus peretasan PDNS. Hanya bisa dibuka kembali dengan kunci deskripsi

Baca Selengkapnya

Bola Liar Kasus Peretasan PDNS 2, Begini Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur

5 jam lalu

Bola Liar Kasus Peretasan PDNS 2, Begini Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur

Desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie Setiadi mencuat buntut terjadinya kasus peretasan PDNS 2

Baca Selengkapnya

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

6 jam lalu

Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

Mata uang rupiah kembali melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

7 jam lalu

Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

Alasan Alfons memberikan donasi disebabkan pesan yang disebarkan peretas PDNS bahwa kelompok tersebut membutuhkan sumbangan.

Baca Selengkapnya

PDSN 2 Diretas, Unair Tak Tunda Pembayaran Kuliah Mahasiswa Baru Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP dan SNBT

7 jam lalu

PDSN 2 Diretas, Unair Tak Tunda Pembayaran Kuliah Mahasiswa Baru Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP dan SNBT

Serangan ransomeware ke PDNS 2 tidak berdampak kepada proses registrasi calon mahasiswa baru penerima KIP Kuliah Unair di jalur SNBP dan SNBT.

Baca Selengkapnya

Government Desperation in Preventing Hacker Attacks

8 jam lalu

Government Desperation in Preventing Hacker Attacks

Government's failure to address the hacker attacks at the National Data Center reveals negligence in protecting public data.

Baca Selengkapnya

Peretas Janji Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS Rabu, Pakar Masih Meragukan: Jangan Mudah Dikelabui

8 jam lalu

Peretas Janji Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS Rabu, Pakar Masih Meragukan: Jangan Mudah Dikelabui

Brain Chiper berpesan kepada pemerintah Indonesia untuk bisa menjadikan insiden serangan siber ransomware ke PDNS sebagai bagian dari pelajaran.

Baca Selengkapnya

PDNS 2 Diretas, Pendaftar Seleksi Mandiri Jalur KIP Kuliah Unair Tak Perlu Pakai Akun KIPK

9 jam lalu

PDNS 2 Diretas, Pendaftar Seleksi Mandiri Jalur KIP Kuliah Unair Tak Perlu Pakai Akun KIPK

Pendaftaran KIP Kuliah 2024 untuk jalur mandiri PTN dan PTS di laman resmi Kemendikbudristek belum bisa diakses.

Baca Selengkapnya

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

14 jam lalu

Budi Arie: Aktivis Mahasiswa UI, Wartawan sampai Jadi Orang Dekat Jokowi Gara-gara Projo

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi, bahkan sebelum PDIP mengumumkan dukungannya.

Baca Selengkapnya