Wujud Microforest 100, Teknologi Mikroalga dari Peneliti UGM yang Mampu Serap CO2 di Udara

Jumat, 28 Juni 2024 21:20 WIB

Alat penyerap karbon berbasis mikroalga, Microforest 100, yang terpasang di Masjid Raya Syeikh Zayed, Solo. Dikembangkan oleh dua peneliti UGM dan PT Algatech Nusantara(Dok. UGM)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) merancang teknologi berbasis tumbuhan mikroalga yang diklaim bisa mengurangi produksi karbon atau CO2 di ruang terbuka. Konsep pohon mikroalga atau ‘algaetree’ itu dikembangkan bersama startup PT Algatech Nusantara, kemudian menghasilkan purwarupa produk bernama Microforest 100.

Mikroalga adalah tumbuhan air yang sering dimanfaatkan sebagai penyerap CO2. Gas emisi itu diproses melalui metabolisme yang melibatkan protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah besar. Tanaman ini menarik perhatian para peneliti lantaran bisa bertahan hidup di daerah berpolusi, suhu ekstrem, bahkan udara beracun.

Dua peneliti UGM yang juga terpikat pada mikroalga adalah Guru Besar Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, Profesor Arief Budiman, serta Dosen Fakultas Biologi UGM, Eko Agus Suyono. Keduanya merupakan Peneliti Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUIPT) Microalgae Biorefinery UGM.

Eko menyebut mikroalga juga berpotensi dikembangkan menjadi produk olahan lain, seperti bahan bakar bioenergi. Artinya, peran tanaman ini tidak hanya sebagai penyerap karbon, namun juga energi alternatif. “Sehingga pengurangan emisi karbon dapat berlangsung secara masif dalam mengatasi perubahan iklim,” katanya, dikutip dari ulasan di laman resmi UGM, Rabu, 26 Juni 2024.

Alat Microforest 100 pertama kali diperkenalkan di Masjid Raya Syeikh Zayed di Solo pada 17 Juni 2024. Chief Executive Officer (CEO) Algatech Nusantara, Rangga Whisesha, mengatakan instalasi setinggi 2 meter itu berfungsi untuk menyerap karbon di udara. “Dengan teknologi fotobioreaktor,” kata Rangga.

Advertising
Advertising

Dalam proyek algae tree tersebut, Rangga menyebut entitasnya menambah beberapa fitur pelengkap seperti desain, fabrikasi, dan alat-alat sensor kondisi kultivasi. Perusahaan rintisan itu melengkapi Microforest agar bekerja secara maksimal.

Menurut Rangga, Microforest 100 akan menyerap CO2 dalam jumlah besar, bahkan setara dengan lima pohon dewasa berumur sekitar 15 tahun. Pada dasarnya, mikroalga dapat menyerap karbon 30-50 kali lipat dibanding tanaman darat.

Masjid Raya Syeikh Zayed yang sering ramai pengunjung dianggap cocok menjadi lokasi pemasangan perdana alat. Tempat ibadah itu bisa menerima puluhan ribu pengunjung setiap hari. Bila efektif menyerap karbon dalam jumlah besar, Microforest 100 akan ditawarkan ke masjid besar lainnya.

Pilihan Editor: MediaTek Punya Dua Produk Chip, Ini Perbedaan Pemakaiannya di Ponsel

Berita terkait

Telkom Bantu Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

1 hari lalu

Telkom Bantu Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

Telkom secara nyata membuktikan dukungannya kepada startup digital dalam negeri untuk dapat memperluas networking, pengetahuan, dan meningkatkan kompetensi startup agar selalu siap menjaring berbagai peluang.

Baca Selengkapnya

Profil Alfira Oktaviani, Pendiri Semilir Ecoprint Kenalkan Produk Fesyen dari Kulit Kayu Lantung

1 hari lalu

Profil Alfira Oktaviani, Pendiri Semilir Ecoprint Kenalkan Produk Fesyen dari Kulit Kayu Lantung

Alfira Oktaviani buat usaha ecoprint lain usai meraih penghargaan SATU Indonesia Awards. Tokoh inspiratif ini mengembangkan fesyen ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dosen UGM Sebut Penjudi Tak Butuh Bansos, tapi Bimbingan Psikologi

3 hari lalu

Dosen UGM Sebut Penjudi Tak Butuh Bansos, tapi Bimbingan Psikologi

Dosen Psikologi UGM Bagus Riyono mengatakan bantuan untuk korban judi online bukan bansos tapi pengalihan pada ketergantungan.

Baca Selengkapnya

Lepas Mahasiswa UGM KKN, Ini Pesan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Lepas Mahasiswa UGM KKN, Ini Pesan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ikut melepas 7.162 mahasiswa UGM yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

4 hari lalu

Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

Merujuk hitungan nilai Land Surface Temperature (LST) global, lonjakan panas di Indonesia termasuk yang terbesar secara global.

Baca Selengkapnya

Kisah Awan, Anak Buruh Tani Masuk UGM Tanpa Tes dan Bebas Biaya

4 hari lalu

Kisah Awan, Anak Buruh Tani Masuk UGM Tanpa Tes dan Bebas Biaya

Bagaiman cerita Awan meraih prodi impian di UGM?

Baca Selengkapnya

Psikolog UGM: Judi Mirip Film Ipar Adalah Maut

5 hari lalu

Psikolog UGM: Judi Mirip Film Ipar Adalah Maut

Permainan judi menurut dosen Fakultas Psikologi UGM itu memang mengasyikkan. Seperti dalam karya sastra disebut suspen.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah S1 Hukum UGM 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah S1 Hukum UGM 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

UGM menyediakan kuota sebanyak 320 kursi bagi mahasiswa baru program studi sarjana (S1) Hukum pada tahun akademik 2024/2025.

Baca Selengkapnya

Ulfatun Nikmah Mendobrak Batas Anak Tukang Ukir

5 hari lalu

Ulfatun Nikmah Mendobrak Batas Anak Tukang Ukir

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan Ulfa selama di SMK sangat membantu di bangku kuliah

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa UGM Teliti Wacana Pemilu Hijau di Indonesia, Apa Itu?

6 hari lalu

Tim Mahasiswa UGM Teliti Wacana Pemilu Hijau di Indonesia, Apa Itu?

Mahasiswa UGM melakukan riset pemilu hijau untuk melihat pengaruh wacana terhadap perilaku memilih masyarakat perkotaan.

Baca Selengkapnya