Kepala BMKG Ingatkan Lonjakan Suhu di Indonesia Termasuk yang Tertinggi di Dunia

Reporter

Antara

Jumat, 28 Juni 2024 22:51 WIB

Warga menggunakan payung saat aktivitas di luar ruangan menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan peningkatan suhu wilayah perkotaan di Indonesia menjadi salah satu yang terbesar dalam perhitungan nilai Land Surface Temperature (LST) global. Dilansir dari Antara, Jumat, 28 Juni 2024, suhu perkotaan atau Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena temperatur area urban dibanding pedesaan.

“Sehingga perlu jadi perhatian semua pihak,” katanya, melalui keterangan tertulis.

Menurut dia, kenaikan UHI dipicu beberapa faktor, seperti struktur geometris kota yang rumit, minimnya vegetasi, hingga efek rumah kaca. Perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun juga memperparah UHI.

Merujuk catatan BMKG dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, efek UHI dirasakan secara signifikan di sejumlah kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Bandung. Daftar lokasi itu masuk dalam 20 persen kota dengan nilai LST terbesar.

Kota Semarang tercatat memiliki LST tertinggi, yaitu hingga 39,4 derajat Celcius 2019. Adapun Kota Surabaya memiliki LST tertinggi pada 2021, dengan suhu 38,5 derajat Celcius.

Advertising
Advertising

Menurut Dwikorita, UHI bisa terus meningkat bila tidak dikendalikan. Badan Meteorologi Dunia (WMO) juga belakangan menyatakan 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah pengamatan instrumental.

Dalam catatan WMO 2023, ada rekor suhu global harian baru. Ada juga bencana gelombang panas atau heat wave ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa, namun tidak termasuk Indonesia.

Suhu rata-rata global juga menjadi anomali dan meningkat 1,45 derajat Celcius di atas zaman pra industri. Angka itu nyaris menyentuh batas pemanasan global yang disepakati dalam Paris Agreement 2015, yaitu 1,5 derajat Celcius.

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyebut rekor iklim global pada tahun lalu bukan kejadian acak, melainkan tanda-tanda jelas dari pola besar yang lebih mengkhawatirkan. Tim BMKG mengingatkan soal perlunya langkah bersama untuk memitigasi faktor pemicu peningkatan suhu tersebut.

“Termasuk anak-anak muda Indonesia, untuk memitigasi faktor pemicu peningkatan suhu tersebut,” tuturnya.

Berita terkait

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

10 jam lalu

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

13 jam lalu

Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

Gempa bumi terjadi di Laut Banda, Maluku, 2 Juli 2024 pukul 09.46.03 WIB. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

14 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng subduksi Banda.

Baca Selengkapnya

BMKG Berikan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi hingga 2.5 Meter di Perairan Indonesia

15 jam lalu

BMKG Berikan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi hingga 2.5 Meter di Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia mulai hari ini hingga besok 3 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

15 jam lalu

Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

Gelombang panas yang terjadi di Indonesia memiliki korelasi yang linear dan secara umum dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Siang Ini Hujan Ringan, Malamnya Cerah Berawan

18 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Siang Ini Hujan Ringan, Malamnya Cerah Berawan

BMKG memprakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Prediksi Dasarian Pertama Juli, 96 Persen Wilayah Jawa Barat Hujan di Atas Normal

1 hari lalu

Prediksi Dasarian Pertama Juli, 96 Persen Wilayah Jawa Barat Hujan di Atas Normal

Beberapa faktor diprakirakan mempengaruhi kondisi pembentukan awan dan hujan sepekan ke depan di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG: Ombak di Samudera Hindia Dekat Lampung dan Banten Hari Ini Bisa Sampai 4 Meter

1 hari lalu

BMKG: Ombak di Samudera Hindia Dekat Lampung dan Banten Hari Ini Bisa Sampai 4 Meter

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 1-2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Kesempatan Terakhir PPDB Jakarta dan Fitur-fitur Windows Defender di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kesempatan Terakhir PPDB Jakarta dan Fitur-fitur Windows Defender di Top 3 Tekno

Selain kesempatan terakhir PPDB Jakarta dan Windows Defender, ada juga perkiraan hujan di musim kemarau sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Profil Alfira Oktaviani, Pendiri Semilir Ecoprint Kenalkan Produk Fesyen dari Kulit Kayu Lantung

1 hari lalu

Profil Alfira Oktaviani, Pendiri Semilir Ecoprint Kenalkan Produk Fesyen dari Kulit Kayu Lantung

Alfira Oktaviani buat usaha ecoprint lain usai meraih penghargaan SATU Indonesia Awards. Tokoh inspiratif ini mengembangkan fesyen ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya