6 Dampak Serangan Ransomware ke Server PDNS

Reporter

Andika Dwi

Senin, 1 Juli 2024 11:36 WIB

Ilustrasi jaringan server komputer. whatismyipaddress.com

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pekan ini sebagian masyarakat Indonesia mengeluhkan gangguan layanan publik sejak lumpuhnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 pasca-serangan ransomware. Serangan itu mengungkap lemahnya pengamanan terhadap PDN dan kemampuan untuk segera ke luar dari krisis.

Salah satu dampak dari terkuncinya data nasional di PDNS 2 Surabaya tersebut adalah terganggunya pelayanan publik dari kementerian dan lembaga yang menggunakan atau terintegrasi dengannya Lantas, apa saja dampak dari diretasnya server PDN tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.


1. Total 210 Instansi Terkena Dampak

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi, Semuel Abrijani Pangarepan mengatakan serangan siber ransomware terhadap server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) berdampak pada 210 instansi pusat maupun daerah di Indonesia. “Saat ini kami melakukan migrasi data-datanya. Harusnya bisa dipercepat apabila ada koordinasi antara tenant dengan penyedia layanannya,” kata Semuel, Senin, 24 Juni 2024.

Semuel tak menampik serangan siber ke PDNS itu merugikan layanan publik. Yang paling terlihat adalah dampaknya bagi layanan Imigrasi. “Ada 210 tadi, rinciannya banyak sekali. PUPR juga kena dan sedang proses migrasi juga,” ujarnya.

Advertising
Advertising

2. Layanan Imigrasi Down dan Pindah ke Amazon

Layanan keimigrasian menjadi salah satu yang terdampak dari diretasnya server PDN di Indonesia. Bahkan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan layanan imigrasi pindah ke web Amazon agar layanan dapat tetap beroperasi.

“Ya kita terpaksa migrasi dulu ke, apa, AWS (Amazon Web Service). Jadi menunggu PDN baik kita harus emergency apa, solusi emergency. Jadi kita pakai apa, yang Amazon dulu,” kata Yasonna di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin sore, 25 Juni 2024.

Lokasi Unit Pelayanan Percepatan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta di Area Perkantoran Lantai 4, Gedung Parkir Terminal 3 Internasional, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis 27 Juni 2024. Layanan diberitahukan dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan buntut ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO

Akibat dari peretasan itu, sistem perlintasan yang digunakan untuk pemeriksaan keimigrasian secara digital di bandara dan pelabuhan internasional terganggu. Autogate, aplikasi visa, izin tinggal, aplikasi M-Paspor, dan Cekal Online juga mengalami masalah yang sama.

3. Hilangnya Data Pendaftar KIP Kuliah

Salah satu dampak besar dari diretasnya server PDNS adalah hilangnya data pendaftar peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP Kuliah. Menurut akun X (Twitter) bernama Ndoro Kakung, bobolnya PNDS membuat data 800 ribu calon mahasiswa baru pendaftar KIP-K ikut raib. Terlebih, tidak ada backup untuk data-data tersebut.

Pada awalnya, Kemendikbudristek membuka pendaftaran KIP Kuliah di laman resminya, kip-kuliah.kemendikbud.go.id. Sekitar 800 ribu orang mendaftar dan calon mahasiswa penerima KIP-K itu telah diverifikasi dan siap diumumkan pada 1 Juli 2024.

“Gara-gara PDN diretas dan semua data pendaftar KIP-K raib, pengumuman itu ditunda entah sampai kapan. Padahal masa perkuliahan baru akan segera dimulai. Kalau data hilang, bagaimana para penerima KIP-K akan lanjut kuliah?,” tulis unggahan akun @ndorokakung.

Menurutnya, insiden ini sebenarnya dapat dicegah apabila permintaan Kemendikbudristek untuk membackup data disetujui pihak berwenang. Sayangnya, permintaan tidak terpenuhi dan kini Kemendikbudristek sedang berupaya agar sistem kembali pulih dan pengumuman dapat dilakukan secepatnya.


4. Sebanyak 47 Layanan Kemendikbud Terkendala

Diretasnya pusat data nasional juga membuat sebanyak 47 layanan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkendala. Hal ini dibenarkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dikdas dan Dikmen Kemendikbud Ristek, Muhammad Hasbi.

Menurut Hasbi, kendala yang dialami di antaranya terjadi pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Kuliah dan layanan perizinan film. “Kemendikbudristek memohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Hasbi kepada Tempo melalui pesan singkat pada Selasa, 25 Juni 2024.

Selain itu, proses PPDB di Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, juga ikut terganggu. “Mohon maaf atas Gangguan Layanan Pusat Data Nasional. Informasi pendaftaran PPDB diperpanjang sampai 24 Juni,” kata Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Dumai, Riau, yang diunggah di akun media sosial resminya @kominfo.dumai, Jumat, 21 Juni 2024.


5. Adanya Dampak Kritical dan Mayor

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan dampak dari serangan siber Ransomware pada PDNS 2 berada di tingkat kritikal dan mayor. “Dari analisis dampak, kita berada dalam level dampak yang critical dan major,” kata Budi Arie saat bersama di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 27 Juni 2024.

Secara rinci, dampak kritikal membuat gangguan total atau parsial pada fungsi utama. Lalu, hilangnya data dan tidak dapat diakses ke VM atau virtual machine. “Dampak pada layanan dan finansial bisa terjadi, dan semua tenant terdampak,” ucap Budi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. Rapat tersebut membahas perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). TEMPO/M Taufan Rengganis

Sedangkan di level mayor, serangan siber membuat kegagalan dari satu fitur tapi tidak terdampak ke layanan atau aplikasi. Sehingga bisa membuat performa aplikasi turun dan berdampak pada banyak tenant.


6. Kebocoran Data Relatif Rendah tapi ...

Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan probabilitas kebocoran data pada kasus serangan ransomware terhadap Pusat data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) relatif rendah. “Kasus PDN itu adalah peretasan yang mengeksploitasi celah keamanan VMware dan yang dilakukan peretas adalah mengenkripsi server VMware,” katanya saat dihubungi, Selasa, 25 Juni 2024.

Alfons mengatakan, secara teknis peretas tak memiliki akses terhadap data di server tersebut karena datanya secara otomatis diproteksi sistem VMware. “Sehingga, sekalipun bisa disalin tetapi sulit untuk bisa dibuka,” katanya.

Alfons menerangkan berdasarkan kasus peretasan yang terjadi terhadap esxi VMware bahwa data sekalipun bisa disalin tetap tak bisa dibaca di server lain karena dilindungi secara otomatis oleh sistem VMware. Meski begitu, Alfons tak menutup kemungkinan jika para peretas itu memiliki datanya kemudian menjual atau menggunakannya sebagai senjata menekan PDN.

“Jadi menurut saya probabilitas kebocoran data dari kasus PDN diretas relatif rendah. Yang signifikan adalah produktivitas yang terganggu karena aplikasi VMware berhasil dienkripsi dan tak bisa jalan sehingga menimbulkan gangguan operasional,” katanya.

RADEN PUTRI (BERBAGAI SUMBER)

Berita terkait

Ombudsman Ungkap Berbagai Masalah PPDB 2024 di 10 Provinsi, dari Diskriminasi hingga Manipulasi

11 menit lalu

Ombudsman Ungkap Berbagai Masalah PPDB 2024 di 10 Provinsi, dari Diskriminasi hingga Manipulasi

Ombudsman mengungkapkan berbagai permasalahan PPDB di sepuluh provinsi. Note: foto terlampir.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

1 jam lalu

Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tanggapi Soal Pindah Domisili di PPDB 2024: Sah-sah Saja

2 jam lalu

Heru Budi Tanggapi Soal Pindah Domisili di PPDB 2024: Sah-sah Saja

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal titip domisili siswa luar Jakarta di PPDB 2024.

Baca Selengkapnya

Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

2 jam lalu

Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani mengundurkan diri buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Baca Selengkapnya

Pasca Peretasan PDN: Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur, Sebutan Menteri Giveaway, Mengunci Komentar di Instagramnya

2 jam lalu

Pasca Peretasan PDN: Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur, Sebutan Menteri Giveaway, Mengunci Komentar di Instagramnya

Desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie muncul usai PDN dijebol, ia mengunci komentar di akun instagramnya. Media asing sebut menteri giveaway.

Baca Selengkapnya

Profil Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo yang Mundur Usai PNDS Diretas

2 jam lalu

Profil Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo yang Mundur Usai PNDS Diretas

Profil Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani yang mundur usai peristiwa peretasan PDNS

Baca Selengkapnya

Ada Dugaan Orang Dalam terkait Peretasan PDNS, Semuel Pangerapan: Semua Lagi Investigasi

3 jam lalu

Ada Dugaan Orang Dalam terkait Peretasan PDNS, Semuel Pangerapan: Semua Lagi Investigasi

Sebuah akun di media sosial X mencuit soal dugaan adanya peran "orang dalam" terkait peretasan PDNS itu.

Baca Selengkapnya

Catatan BEM Unpad Soal UKT hingga KIP Kuliah untuk Rektor Terpilih

4 jam lalu

Catatan BEM Unpad Soal UKT hingga KIP Kuliah untuk Rektor Terpilih

Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran atau MWA Unpad menetapkan Arief S. Kartasasmita sebagai rektor baru periode 2014-2029 di Bandung, Kamis, 4 Juli 2024. Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa atau BEM Kema Unpad Fawwaz Ihza Mahenda, sosok rektor baru itu merupakan calon terkuat untuk terpilih. "Selanjutnya kami akan melakukan pengawasan dan pengawalan," ujarnya Kamis, 4 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Lacak Serangan Ransomware dan Ragam Layanan Pelindung Data

5 jam lalu

Lacak Serangan Ransomware dan Ragam Layanan Pelindung Data

Kenali jenis-jenis ransomware dan layanan pelindung data yang tersedia saat ini.

Baca Selengkapnya

25 Penerima KJP Bingung Gagal Seleksi PPDB, Lalu Bagaimana Syarat Jalur Afirmasi?

5 jam lalu

25 Penerima KJP Bingung Gagal Seleksi PPDB, Lalu Bagaimana Syarat Jalur Afirmasi?

Sebanyak 25 orang calon peserta didik yang merupakan penerima Kartu Jakarta Pintar atau KJP gagal lulus seleksi PPDB.

Baca Selengkapnya