Siapa Brain Cipher dan Bagaimana Kelompok Ini Menyerang PDNS dengan Ransomware?

Rabu, 3 Juli 2024 07:32 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok peretas Brain Cipher yang melakukan serangan siber jenis ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Indonesia, tergolong geng yang baru muncul dalam lanskap ancaman siber. Kelompok ini menyerang sistem pengguna dengan ransomware varian LockBit. Modusnya dengan mengunci data lewat enkripsi dan selanjutnya korban diperas jika ingin mendapatkan data kembali.

Laporan Broadcom Inc, Selasa, 2 Juli 2024, membeberkan bahwa informasi ihwal kelompok Brain Cipher dan lokasi keberadaannya masih belum banyak terungkap ke publik. Selain kelompok yang baru, geng ransomware ini juga belum memperlihatkan prosedur yang jelas akan jenis korban yang ditargetnya.

Namun, yang bisa dipastikan, kelompok Brain Cipher itu memanfaatkan initial access brokers (IAB) atau perantara akses awal untuk meretas sistem yang ditargetnya. Lalu kelompok ini dilaporkan juga melakukan phishing, hingga mengeksploitasi kerentanan dalam aplikasi yang diakses publik. Bahkan Brain Cipher mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan perangkat dari jarak jauh berkat Remote Desktop Protocol atau RDP.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian membenarkan bahwa kelompok Brain Cipher yang melakukan serangan ransomware ke PDNS. Dia mengungkap fakta ini saat konferensi pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Pusat, Senin, 24 Juni 2024 lalu.

"Insiden pusat data semetara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware," ujar Hinsa. Sejak awal terungkap ke publik hingga kini, data di PDNS masih dienkripsi akibat serangan tersebut. Bahkan, kini muncul informasi yang mengaku sebagai Brain Cipher dan menyatakan akan membuka akses kunci dekripsi PDNS secara gratis.

Advertising
Advertising

Cara Brain Cipher Sebar Ransomware

Brain Cipher menyebar melalui berbagai metode, termasuk email phishing, unduhan perangkat lunak yang tidak sah, dan eksploitasi kerentanan dalam sistem operasi dan aplikasi. Brain Cipher biasanya menyusup ke dalam sistem melalui lampiran email yang berisi makro berbahaya atau melalui tautan yang mengarahkan pengguna ke situs web yang terinfeksi.

Setelah berhasil menginfeksi sistem, Brain Cipher melakukan langkah-langkah berikut:

1. Infiltrasi Sistem: Masuk ke sistem melalui email phishing atau unduhan perangkat lunak yang terinfeksi.

2. Eksekusi Malware: Mengunduh komponen tambahan dari server kendali yang dikendalikan oleh pelaku.

3. Enkripsi Data: Mengenkripsi file di komputer korban menggunakan algoritma RSA-2048 dan AES-256.

4. Pesan Tebusan: Menampilkan pesan tebusan yang meminta pembayaran dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin untuk mendapatkan kunci dekripsi.

Lanskap Ancaman Ransomware 2024

Laporan tahunan kelima yang diterbitkan oleh Sophos Ltd. mengungkap bahwa lanskap ancaman ransomware telah berubah semenjak setahun terakhir. Berdasarkan temuan survei terhadap para pemimpin TI dan keamanan siber di 14 negara, lembaga ini melihat untuk 2024 terjadi penurunan serangan siber jenis ransomware hampir di seluruh wilayah.

Terkait persentasenya, pada 2020 jumlah serangan ransomware mencapai 51 persen; 2021 hanya 37 persen; 2022 dan 2023 naik menjadi 66 persen; sedangkan 2024 turun menjadi 59 persen. Walaupun tingkat serangan telah menurun selama setahun terakhir, Sophos melihat bahwa biaya pemulihan terhadap dampak serangan selalu mengalami lonjakan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Studi ini juga menemukan keterangan bahwa terjadi perubahan signifikan selama setahun terakhir ihwal kecenderungan tindakan yang diambil korban saat terjadinya serangan. Menurut Sophos, hampir dari setengah organisasi/perusahaan yang disurveinya, melaporkan telah membayar data terenkripsi atau dikunci peretas supaya bisa pulih kembali. Lalu sebagian lainnya melakukan pemulihan menggunakan cadangan data yang dimilikinya.

Pilihan Editor: 295 Mahasiswa Baru Mendapat Beasiswa Penuh dan Parsial dari Kampus BUMN, Pendaftar 7.000 Lebih

Berita terkait

Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

1 hari lalu

Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

Menkominfo Budi Arie Setiadi menunjuk Ismail sebagai Plt Dirjen Aptika sejak 4 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Kominfo: Kesenjangan Infrastruktur Hambat Pertumbuhan Ekonomi Digital

2 hari lalu

Kominfo: Kesenjangan Infrastruktur Hambat Pertumbuhan Ekonomi Digital

Kominfo menginisiasi visi Indonesia Digital 2045 sebagai salah satu alternatif peta jalan menuju perencanaan strategis transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

2 hari lalu

Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, ancaman serangan siber juga semakin canggih dan beragam.

Baca Selengkapnya

Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

2 hari lalu

Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

Dirut BNI Royke Tumilaar memastikan keamanan data para nasabahnya, di tengah kegusaran masyarakat Indonesia akan serangan ransomware pada PDN.

Baca Selengkapnya

6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

2 hari lalu

6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

Ransomware dapat mengunci data lalu membuatnya tidak dapat diakses. Untuk itu, pengguna perlu mengetahui tips tidak terkena ransomware.

Baca Selengkapnya

Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

2 hari lalu

Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

Anggota Komisi Pertahanan DPR Sukamta mempertanyakan upaya pemulihan Pusat Data Nasional pascaperetasan. Minta Budi Arie tak tanggapi dengan guyon.

Baca Selengkapnya

Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

2 hari lalu

Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

DPR menanggapi mundurnya Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan usai kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

2 hari lalu

Mengenal Apa Itu Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Baru-baru ini, Pusat Data Nasional (PDN) terkena ransomware yang mengakibatkan data penting hilang. Lalu, apa itu ransomware? Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

2 hari lalu

Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser

Baca Selengkapnya

Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

2 hari lalu

Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani mengundurkan diri buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Baca Selengkapnya