Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

Rabu, 3 Juli 2024 11:03 WIB

Daun Kratom (wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Vaksin dan Obat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masteria Yunovilsa Putra mengatakan daun kratom menghasilkan efek pereda nyeri atau analgesik dari kandungan senyawa alkaloid yang utamanya adalah mitragynine dan turunannya seperti 7-hydroxymitragynine.

Berdasarkan hasil penelitiannya, pemberian ekstrak alkaloid kratom secara kronis selama sepuluh hari pada hewan percobaan menunjukkan bahwa efek analgesik alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan morfin.

Dari hasil temuan pada studi lain, efek morfin mengalami penurunan atau toleransi terhadap dosis analgesik pada hari kelima. “Sementara ekstrak alkaloid kratom dapat menunda efek toleransi hingga hari kesepuluh," katanya lewat keterangan tertulis di laman BRIN, Selasa 2 Juli 2024.

Merujuk studi pengikatan radioligand terbaru, kata Masteria, beberapa senyawa alkaloid dari kratom memiliki afinitas pengikatan yang lebih rendah pada reseptor mu-opioid dibandingkan dengan morfin. Dengan demikian, senyawa mitragynine dari kratom jauh lebih aman sebagai agen analgesik daripada morfin.

Sementara pada studi aktivitas analgesik secara in vivo yang dilakukan Masteria dengan menggunakan hotplate, menunjukkan bahwa ekstrak alkaloid kratom dengan kandungan senyawa mitragynine sekitar 46 persen menimbulkan efek analgesik terhadap rasa sakit akibat panas yang diinduksi oleh hotplate pada hewan percobaan, yaitu mencit.

Advertising
Advertising

Menurutnya, efek analgesik dari alkaloid kratom berpotensi untuk dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Ekstrak alkaloid kratom, misalnya, bisa menjadi adjuvant atau bahan tambahan untuk pengobatan kanker bersama penggunaan dosis rendah obat antikanker doxorubicin. Hasil risetnya itu terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitro dan telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Molecules.

Pada studi lanjutannya tentang daun kratom yang sedang dalam proses peer review journal, Masteria menemukan potensi lain dari alkaloid kratom untuk dikembangkan sebagai obat antiinflamasi karena mampu menurunkan efek samping yang biasa ditemui pada obat-obatan antiinflamasi golongan nonsteroid secara in vitro. "Aktivitas ini ditenggarai karena adanya mekanisme dual inhibisi dari senyawa alkaloid kratom terhadap enzim yang berperan dalam proses inflamasi," katanya.

Di Indonesia khususnya di Kalimantan, kata Masteria, kratom menjadi komoditas penting bagi petani lokal. Ekspor daun kratom ke mancanegara memberikan pendapatan yang signifikan. Dalam bidang kesehatan, kratom memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk bahan baku obat. Namun demikian, penggunaan ekstrak dari alkaloid kratom dalam dosis tertentu diindikasikan dapat memberikan efek samping.

Kratom, atau dikenal dengan nama ilmiah Mitragyna speciosa, telah lama digunakan oleh masyarakat di beberapa wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk pengobatan tradisional. Daun kratom dipercaya memiliki efek analgesik, stimulan, dan dapat membantu mengatasi kecanduan opioid. Menurut Masteria, opioid adalah sekelompok obat yang bekerja pada sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek pereda nyeri dan euforia. "Sebagian besar opioid menghasilkan efek analgesik, dengan mengaktifkan reseptor mu-opioid,” ujarnya.

Namun begitu, penggunaan beberapa senyawa opioid dalam jangka panjang dapat mengakibatkan efek samping yang merugikan, seperti toleransi terhadap dosis analgesik, depresi pernapasan dan konstipasi alias sembelit. Banyak juga pengguna yang melaporkan bahwa daun kratom membantu mereka mengatasi rasa sakit kronis, kecemasan, dan depresi.

Selain itu, kratom juga disebut-sebut sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan obat-obatan opioid yang dapat menyebabkan ketergantungan parah. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa pada kratom memiliki potensi menyebabkan efek samping seperti mual, kejang dan lain sebagainya. Karena itu, menurut Masteria, diperlukan regulasi yang tepat. “Tanpa mempengaruhi mata pencaharian para petani dan memberikan efek negatif pada masyarakat,” katanya.

Dia mengatakan perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut dan dialog terbuka antara pemerintah, ahli kesehatan, dan masyarakat. Tujuannya untuk menghasilkan kebijakan yang adil dan bijaksana terkait penggunaan dan pengembangan daun kratom.

Pilihan Editor: Siapa Brain Cipher dan Bagaimana Kelompok Ini Menyerang PDNS dengan Ransomware?

Berita terkait

Khawatir Koleksi Arkeologi Diangkut BRIN, Masyarakat Barus Mengadu ke Jokowi

4 jam lalu

Khawatir Koleksi Arkeologi Diangkut BRIN, Masyarakat Barus Mengadu ke Jokowi

Dua kali surat dikirim ke Jokowi untuk minta bantuan hentikan rencana BRIN. Masyarakat Barus bersurat meski sudah bertemu Kepala BRIN di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hujan Hampir Sepanjang Hari Ini di Jabodetabek Mungkin Berlanjut Dinihari

1 hari lalu

Hujan Hampir Sepanjang Hari Ini di Jabodetabek Mungkin Berlanjut Dinihari

Tak hanya di Jabodetabek, hujan hampir seharian juga terjadi di banyak wilayah lain di Indonesia, terutama wilayah barat.

Baca Selengkapnya

BRIN Inisiasi Ekskavasi Arkeologi Sejarah dan Maritim di Situs Bumiayu dan Bongal

3 hari lalu

BRIN Inisiasi Ekskavasi Arkeologi Sejarah dan Maritim di Situs Bumiayu dan Bongal

Selain untuk preservasi warisan nenek moyang, ekskavasi ini untuk mengedukasi, membentuk, dan menciptakan generasi muda arkeolog Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRIN Rilis Gambar Cadas Prasejarah di Google Arts & Culture

3 hari lalu

BRIN Rilis Gambar Cadas Prasejarah di Google Arts & Culture

BRIN merilis lukisan gua atau gambar cadas prasejarah dan ditayangkan di Google Arts & Culture.

Baca Selengkapnya

Hujan Hari Ini Bukan Hanya di Jabodetabek, Ini Data BMKG dan BRIN

3 hari lalu

Hujan Hari Ini Bukan Hanya di Jabodetabek, Ini Data BMKG dan BRIN

Banyak wilayah di Jabodetabek dilanda hujan intensitas sedang hingga lebat pada Kamis siang hingga sore, 4 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Riset Efek Daun Kratom Setara Morfin, Profil dan Cara Kerja Brain Cipher, Kunci PDNS Diberikan

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Riset Efek Daun Kratom Setara Morfin, Profil dan Cara Kerja Brain Cipher, Kunci PDNS Diberikan

Topik tentang riset peneliti BRIN mengungkap daun kratom menghasilkan efek pereda nyeri setara morfin menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

6 hari lalu

Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

Gelombang panas yang terjadi di Indonesia memiliki korelasi yang linear dan secara umum dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

10 hari lalu

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

Kebanyakan model prediksi cuaca mengindikasikan kemunculan La Nina pada September mendatang.

Baca Selengkapnya

Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

11 hari lalu

Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

Startup Risetku hadir untuk meningkatkan produktivitas peneliti di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

12 hari lalu

Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

Hujan dengan intensitas lebat pada 23 Juni 2024 membuat Kampung Sepaku terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Baca Selengkapnya