Peretas Belum Beberkan Kunci Dekripsi PDNS, Pakar Siber Sarankan Ini
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Yohanes Paskalis
Rabu, 3 Juli 2024 21:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Brain Cipher belum memberikan kunci dekripsi untuk membuka akses Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) hingga Rabu malam ini, 3 Juli 2024. Viral melalui akun X @stelthmole_int, kelompok hacker tersebut sebelumnya berjanji akan membuka data PDNS yang diretas secara cuma-cuma, tanpa uang tebusan. Namun, dari pantauan Tempo hingga pukul 20.00 WIB tadi, belum ada cuitan baru di akun tersebut.
Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, masih optimistis kelompok Brain Cipher akan memberikan kunci dekripsi itu, cepat atau lambat. Mengaku sudah mengecek sendiri situs milik Brain Cipher di dark web, lewat Tor Browser, dia meyakini bahwa janji ihwal pemulihan akses PDNS benar-benar datang dari situs kelompok peretas tersebut.
"Kita tunggu saja sampai jam 12 malam waktu Eropa Timur. Kalau diperkirakan dalam waktu Indonesia, berarti pada Kamis jam 6 pagi," kata Alfons saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Juli 2024.
Alfons sebelumnya menduga Brain Cipher berbasis di wilayah Eropa Timur. Kelompok baru itu kemungkinan merupakan sempalan yang dikembangkan oleh geng hacker LockBit 3.0, pelaku yang juga menyisipkan ransomware Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2023.
Dugaan Alfons masih didasari perkembangan kasus peretasan yang terjadi secara global. Dia tak menyebutkan negara tertentu yang berpotensi menjadi basis kelompok tersebut. "Dari pengalaman selama ini, pelaku ransomware yang tertangkap memang mayoritas dari Eropa Timur.”
Geng Lockbit sendiri sebelumnya telah ditangkap oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) di Polandia dan Ukraina pada Februari 2024. Kelompok itu memiliki perilaku unik, yaitu mengembangkan alat peretasan untuk dipakai sendiri dan untuk dikembangkan oleh kelompok lain.
Dalam pesan yang tersebar di dunia maya, Brain Cipher memang tidak menyebutkan keterangan waktu secara spesifik. Mereka hanya memberi sinyal bahwa kunci deskripsi akan diberikan pada hari ini. Kunci dekripsi itu berguna untuk memulihkan data PDNS yang terenkripsi.
Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, belum menyahut pertanyaan Tempo ihwal penyerahan kunci dekripsi itu. Pertanyaan melalui WhatsApp yang dikirim Tempo sejak Rabu pagi belum berbalas hingga artikel ini ditulis.
Pilihan Editor: Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin