Geger Serangan Ransomware, Geng Hacker Mana yang Pernah Menimbulkan Kerugian Besar?

Rabu, 10 Juli 2024 15:12 WIB

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber berjenis ransomware menjadi momok bagi pengguna teknologi yang abai terhadap keamanan perangkatnya. Perangkat lunak berbahaya itu menyusup ke komputer, lalu mengacak-acak sistem keamanan dan data milik target peretasan.

Dikutip dari Gizchina, Rabu, 10 Juli 2024, serangan ransomware sering dikaitkan dengan ancaman pemerasan yang merugikan finansial korbannya. Dengan menyusupkan ransomware, hacker mengunci dan menutup akses file atau data milik korbannya. Setelayh itu, peretas umumnya menagih uang tebusan.

Gangguan pada sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya belakangan juga akibat serangan ransomware. Peretas yang menyerang fasilitas data itu mengklaim diri sebagai Brain Cipher, grup yang belakangan terungkap merupakan sempalan jaringan peretas LockBit 3.0.

Peretasan sejenis sudah terjadi di berbagai belahan dunia dari waktu ke waktu. Serangan ransomware WannaCry pada 2017 lalu termasuk yang paling menakutkan. Virus itu disusupkan ke lebih dari 200 ribu komputer di 150 negara. Pelaku serangan siber itu memanfaatkan kerentanan Microsoft Windows, mengunci data, kemudian menagih tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Empat tahun setelahnya, ada juga ransomware buatan kelompok REvil yang melumpuhkan sistem penyedia perangkat lunak Kaseya, entitas dari Florida, Amerika Serikat. Serangan ini mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak besutan perusahaan yang berdiri pada 2000 silam.

Advertising
Advertising

Kasus serangan siber ibarat gunung es yang belum banyak terungkap. Para peretas biasanya berkumpul dan mendiskusikan serangannya lewat situs pasar gelap atau dark web. Berdasarkan data yang diungkap analis teknologi global, berikut empat kelompok peretas tipe ransomware yang sudah dikenali dan membuat geger dunia.

1. Conti

Conti digadang-gadang sebagai kelompok paling aktif menyerang infrastruktur penting di skala global. Daftar korbannya beragam, mulai dari penyedia layanan kesehatan, lembaga pemerintah, hingga layanan terintegrasi. Itu pun yang baru terungkap ke publik.

Conti dikenal dengan taktiknya yang canggih ketika menyebarkan ransomware dalam pemerasan ganda. Selain enkripsi, kelompok ini juga mencuri data dan mengancam akan merilisnya jika tebusan tidak dibayarkan.

2. LockBit

Nama LockBit belakangan kembali bergaung di Indonesia pasca serangan siber terhadap PDNS 2 Indonesia. Gangguan itu diuga ulah grup yang merupakan pengembangan LockBit 3.0. Kelompok hacker ini dikenal dengan pendekatannya yang agresif dengan model Ransomware as Service (RaaS). Model ransomware ini bisa dibagikan dan diluncurkan oleh pihak manapun, terlepas dari keahlian teknis mereka.

3. REvil

Kelompok sudah jarang muncul, namun pernah menimbulkan kerusakan besar. REvil bertanggung jawab atas beberapa serangan besar. Pada awal 2022, pemerintah Rusia kemudian melancarkan operasi khusus dan meringkus kelompok peretas ini, usai bermitra dengan penegak hukum Amerika Serikat.

4. DarkSide

Mirip dengan REvil, DarkSide adalah jaringan peretas besar yang sudah tidak aktif lagi. DarkSide bertanggung jawab atas serangan terhadap Colonial Pipeline, bagian penting dari infrastruktur pemasok bensin ke Amerika Serikat bagian timur. Serangan DarkSide menyebabkan kelangkaan bahan bakar dan aksi belanja panik (panic buying).

Pilihan Editor: Gaduh Jabatan Profesor, Forum Guru Besar ITB: Segala Cara Digunakan

Berita terkait

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

1 hari lalu

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Peretasan oleh kelompok hacker asal Korea Utara melumpuhkan layanan Indodax sejak Rabu, 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

1 hari lalu

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal ETF Bitcoin Spot: Dampaknya untuk Pasar Kripto dan Investasi

9 hari lalu

Mengenal ETF Bitcoin Spot: Dampaknya untuk Pasar Kripto dan Investasi

ETF Bitcoin adalah instrumen investasi yang mencerminkan harga Bitcoin dan diperdagangkan di bursa tradisional, bukan di pasar kripto.

Baca Selengkapnya

Binance Sita Dana Kripto Warga Palestina Atas Perintah Tentara Israel

17 hari lalu

Binance Sita Dana Kripto Warga Palestina Atas Perintah Tentara Israel

Binance menyita dana kripto milik warga Palestina atas perintah Israel yang memicu kemarahan di media sosial.

Baca Selengkapnya

Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

29 hari lalu

Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Tak hanya untuk pemilu, setiap lembaga, instansi, maupun perusahaan mampu mendapatkan data KTP seseorang dalam waktu singkat untuk aneka kepentingan.

Baca Selengkapnya

Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

33 hari lalu

Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

Dalam kasus terbaru, data ASN menjadi sasaran peretasan dan dijual melalui BreachForums seharga US$10 ribu atau Rp 160 juta.

Baca Selengkapnya

20 Juta Investor Kripto di Indonesia, Luno Beberkan Manfaat Emas Digital

34 hari lalu

20 Juta Investor Kripto di Indonesia, Luno Beberkan Manfaat Emas Digital

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat per April 2024, sekitar 20 juta investor mengadopsi aset kripto meski risikonya tinggi.

Baca Selengkapnya

Bantah 3 Mitos Negatif soal Kripto, Ini Penjelasan Luno Indonesia

35 hari lalu

Bantah 3 Mitos Negatif soal Kripto, Ini Penjelasan Luno Indonesia

Interim Country Manager Luno Indonesia Aditya Wirawan membantah tiga mitos yang kerap dibicarakan masyarakat perihal investasi aset kripto.

Baca Selengkapnya

90 Persen Layanan Terdampak Peretasan PDNS sudah Pulih

36 hari lalu

90 Persen Layanan Terdampak Peretasan PDNS sudah Pulih

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut 90 persen layanan yang terdampak peretasan PDNS 2 sudah berhasil dipulihkan.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

37 hari lalu

Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

Bentuk dari program AI yang bisa dimanfaatkan hacker untuk serangan ke pengguna perangkat adalah seperti ChatGPT.

Baca Selengkapnya