Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

Editor

Nurhadi

Jumat, 26 Juli 2024 07:01 WIB

Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian besar orang, katak dan kodok sering dianggap sebagai hewan yang sama. Namun, meskipun keduanya termasuk dalam ordo yang sama, yaitu Anura, katak dan kodok memiliki banyak perbedaan yang mendasar.

1. Bentuk Fisik

Perbedaan utama yang paling mencolok antara katak dan kodok adalah penampilan fisiknya. Katak memiliki kulit yang basah, lembab, tipis, dan halus. Biasanya, tubuh katak lebih ramping dan kaki belakangnya panjang sehingga mampu melompat jauh.

Sebaliknya, kodok memiliki kulit yang kering, tebal, kasar, dan berbintik-bintik. Tubuh kodok lebih lebar dan besar dengan kaki yang relatif pendek, sehingga lompatan mereka tidak sejauh katak.

2. Habitat

Advertising
Advertising

Habitat katak dan kodok juga berbeda. Katak lebih sering ditemukan di dekat air karena kulitnya yang lembab mudah kehilangan kelembapan. Mereka lebih suka tinggal di daerah yang lembab seperti sawah, sungai, dan hutan basah.

Adapun kodok lebih tahan terhadap kekeringan dan sering dijumpai di tempat yang lebih kering, seperti pemukiman warga, perkotaan, dan bahkan di ketinggian tertentu. Kodok dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan yang beragam dan tahan terhadap gangguan sekitarnya.

3. Cara Adaptasi

Adaptasi katak dan kodok terhadap lingkungan mereka juga berbeda. Katak lebih tergantung pada lingkungan yang lembab dan berair, seperti sawah, sungai, dan hutan basah. Mereka juga lebih selektif dalam memilih habitat.

4. Cara Bergerak

Cara bergerak katak dan kodok juga berbeda. Katak memiliki kaki belakang yang panjang, yang memungkinkannya untuk melompat jauh. Ketika bergerak, katak lebih sering melompat daripada merayap.

Di sisi lain, kodok memiliki kaki yang lebih pendek dan lebih sering berjalan atau merayap daripada melompat. Jika Anda melihat amfibi merayap di tanah, kemungkinan besar itu adalah kodok, tetapi jika melompat, itu mungkin katak.

5. Racun

Kedua hewan ini memiliki mekanisme pertahanan yang berbeda dalam hal racun. Katak terkenal dengan beberapa spesiesnya yang sangat beracun, seperti katak panah beracun yang racunnya digunakan oleh suku-suku di Amazon untuk melapisi anak panah. Racun ini sangat mematikan bahkan bagi manusia.

Kodok juga beracun, tetapi dalam tingkat yang berbeda. Kulit kodok mengeluarkan racun yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut jika tertelan atau disentuh. Karena itu, disarankan untuk mencuci tangan setelah memegang kodok.

6. Telur

Telur katak dan kodok memiliki perbedaan yang signifikan dalam penampilannya. Telur katak biasanya diletakkan dalam rumpun atau tumpukan gelembung bening dengan titik hitam kecil di tengahnya.

Sebaliknya, telur kodok disusun dalam pita jeli panjang dan tipis dengan titik-titik hitam yang ditata berbaris di dalamnya. Bentuk telur ini mencerminkan adaptasi masing-masing hewan terhadap lingkungan tempat mereka berkembang biak.

7. Kecebong atau Berudu

Saat telur menetas, kecebong atau berudu katak dan kodok juga menunjukkan perbedaan. Kecebong katak biasanya lebih ramping dan panjang, sementara kecebong kodok cenderung lebih pendek dan gempal.

Baik kecebong katak maupun kodok menghabiskan awal hidupnya di air, memakan ganggang dan tanaman kecil sebelum beralih ke serangga kecil dan bahkan kecebong lainnya. Setelah beberapa minggu, kecebong mulai menumbuhkan lengan dan kaki, dan akhirnya bertransisi menjadi katak dan kodok dewasa.

Sebaliknya, kodok lebih fleksibel dan dapat hidup di berbagai jenis lingkungan, termasuk area yang lebih kering dan lebih terdisturbansi. Kemampuan beradaptasi kodok terhadap berbagai kondisi lingkungan membuat mereka lebih mudah dijumpai di berbagai tempat.

KSDAE.MENLHK.GO.ID | REKOFOREST.ORG | NAOMY A. NUGRAHENI

Pilihan Editor: Meski Berbentuk Aneh, Ikan Tembakul Bisa Dikonsumsi, Ini Khasiatnya

Berita terkait

Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2023

7 jam lalu

Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2023

Penghargaan ini menjadi bukti komitmen kepala daerah baik eksekutif maupun legislatif yang secara konsisten memberikan dukungan anggaran dan kebijakan terhadap pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

1 hari lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Hasil Regulasi Baru, KLHK Bisa Bentuk Tim Penilai untuk Kasus Hukum Aktivis Lingkungan

2 hari lalu

Hasil Regulasi Baru, KLHK Bisa Bentuk Tim Penilai untuk Kasus Hukum Aktivis Lingkungan

Peraturan Menteri LHK Nomor 10 Tahun 2024 menebalkan partisipasi publik dalam upaya perlindungan hukum aktivis lingkungan.

Baca Selengkapnya

PUBG Mobile Ramaikan Kampanye Lingkungan 'Play for Green', Pemain Dapat Map Unik

3 hari lalu

PUBG Mobile Ramaikan Kampanye Lingkungan 'Play for Green', Pemain Dapat Map Unik

Game kondang, PUBG Mobile, menjadi salah satu cara untuk memperkuat kampanye lingkungan hidup. Fitur map PUBG disesuaikan dengan agenda hijau.

Baca Selengkapnya

Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

3 hari lalu

Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

Alam ini adalah titipan untuk generasi mendatang. Pemerintah Kota Padang menerapkan strategi pelestarian lingkungan melalui pemilahan dan pengelolaan sampah, kampanye jangan boros pangan, menanam pohon, dan menggunakan kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Program Lingkungan BRI Dukung Net Zero Emission di 2050

5 hari lalu

Program Lingkungan BRI Dukung Net Zero Emission di 2050

BRI melaksanakan beberapa program lingkungan, termasuk program Zero Waste to Landfill dan program penghijauan BRI Menanam, serta BRI Menanam Grow & Green.

Baca Selengkapnya

Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

11 hari lalu

Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan

Baca Selengkapnya

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

12 hari lalu

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum adalah presiden perempuan dengan latar belakang akademisi. Ia aktif suarakan isu lingkungan dan populer di kalangan rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Menarik Paus Fransiskus: Cinta Orang Pinggiran hingga Dukung Hak-hak Komunitas LGBTQ+

14 hari lalu

Fakta-fakta Menarik Paus Fransiskus: Cinta Orang Pinggiran hingga Dukung Hak-hak Komunitas LGBTQ+

Paus Fransiskus tak hanya sebagai pemimpin spiritual pemeluk Katolik di dunia, tapi juga pionir yang membawa reformasi bagi Vatikan.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

20 hari lalu

Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

60 sampai 70 persen anak muda sudah mulai menjadikan isu ini sebagai prioritas mereka.

Baca Selengkapnya