WhatsApp Vs Pegasus, Tel Aviv Diduga Halangi Pengadilan Sita Dokumen Spyware

Selasa, 30 Juli 2024 08:33 WIB

Spyware pegasus. Thequint.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kontroversi spyware Pegasus besutan NSO Group yang berbasis di Israel terus berlanjut. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Israel tengah berupaya lepas dari gugatan hukum Amerika Serikat yang ingin mengungkap alat peretasan paling terkenal ini. Pemerintah Israel menyita dokumen rahasia Pegasus dari NSO Group supaya tidak jatuh ke tangan Amerika Serikat.

Sengkarut Pegasus di AS telah mulai muncul sejak 2019 lalu, WhatsApp yang berbasis di AS merasa bahwa alat spyware besutan NSO Group melanggar aturan keamanan dan privasi sebab mampu menyedot data pengguna aplikasi perpesanan itu secara sepihak. Permasalahan ini sudah berlanjut ke pengadilan dan WhatsApp meminta NSO Group memberi klarifikasi atas kemampuan teknologi yang dikembangkannya tersebut.

"Pejabat Israel menyita dokumen tentang perangkat lunak mata-mata Pegasus dari NSO Group. Dalam upaya mencegah NSO Group memenuhi tuntutan yang diajukan WhatsApp di pengadilan untuk menyerahkan informasi tentang teknologi invasif ini," kata sumber The Guardian, dikutip Senin, 29 Juli 2024. Sebelumnya, NSO Group juga telah berupaya lepas dari tuntutan WhatsApp, namun upaya ini disebut gagal.

WhatsApp menggugat NSO Group lima tahun lalu. Tuduhannya, sewenang-wenang menggunakan spyware Pegasus dan menarget lebih dari 1.400 pengguna WhatsApp di 20 negara selama dua minggu saja. Tuduhan ini dibantah oleh NSO Group dan mengadukan persoalan ini ke Pemerintah Israel, dan berujung penyitaan dokumen penelitian. Banyak yang menduga kalau penyitaan ini untuk menutupi pihak lain akan cara pembuatan spyware Pegasus.

Awal Juli 2024, WhatsApp telah menuduh NSO Group menolak kewajibannya untuk membagikan berkas internal sebagai bagian dari proses hukum dan penyelidikan. Jika kewajiban ini dilakukan, besar kemungkinkan WhatsApp mampu mengumpulkan informasi untuk membantu membangun kasusnya dan mengungkap hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, tentang bagaimana Pegasus digunakan oleh klien NSO Group.

Advertising
Advertising

Namun, intervensi tersembunyi yang diduga dilakukan pemerintah Israel telah menghalangi upaya WhatsApp itu. Pengacara WhatsApp baru-baru ini mengatakan kepada pengadilan AS bahwa NSO "hanya" menyerahkan 17 dokumen internal.

Merespons tudingan WhatsApp, NSO Group melalui juru bicaranya mengklaim telah menjalankan seluruh proses hukum Amerika Serikat dengan seksama. Perusahaan ini menolak untuk berkomentar lebih lanjut ihwal tuntutan tersebut. Terpisah, Juru Bicara Kementerian Kehakiman Israel juga membantah telah bertindak dengan cara apa pun yang dapat merugikan atau menghalangi proses hukum.

Baik Israel maupun NSO Group, dinilai melakukan beragam cara untuk mengantisipasi permintaan besar-besaran dari WhatsApp, terkait permintaan berkas internal perusahaan yang sensitif, seperti daftar pelanggannya. Dugaan ini semakin terang pada paruh pertama 2020, NSO Group mempertimbangkan untuk meminta pemerintah Israel mengeluarkan "perintah pemblokiran" yang akan melarang perusahaan tersebut memberikan informasi tertentu kepada WhatsApp.

Kekhawatiran NSO terbukti pada awal Juni 2020 ketika WhatsApp mengajukan permintaan pengungkapan pertamanya kepada perusahaan tersebut, dan menuntut akses ke berbagai informasi terperinci tentang aktivitasnya, pelanggan, dan kemampuan teknologi Pegasus.

NSO Group diduga membujuk hakim AS dalam kasus tersebut untuk merahasiakan informasi tentang perintah pemblokiran, memastikan bahwa informasi tersebut tidak diketahui publik. Tidak jelas apakah NSO telah mengungkapkan kepada pengadilan tentang kontak dan pertemuannya dengan pejabat Israel sebelum penyitaan.

Hasilnya, tindakan Israel tampaknya berdampak besar pada kasus ini. NSO Group berpendapat bahwa kemampuannya untuk berpartisipasi dalam pengungkapan telah dibatasi oleh berbagai pembatasan berdasarkan hukum Israel. Awal Juli 2024, pengacara WhatsApp mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka belum menerima dokumen apa pun yang relevan dengan Pegasus dan menuduh NSO "terus menolak untuk berpartisipasi secara berarti dalam pengungkapan."

Pilihan Editor: Amerika Tuding TikTok Kumpulkan Serap Data dan Isu Sosial Penggunanya

Berita terkait

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

1 jam lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

9 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

9 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

9 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

13 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

13 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

13 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

14 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

15 jam lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya