Peneliti BRIN Kembangkan Model untuk Identifikasi Lokasi Penangkapan Ikan Tuna

Selasa, 6 Agustus 2024 11:48 WIB

Ikan tuna seberat 50 kg dipersiapkan untuk upacara "Bakar Batu" adat Biak yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, (PPKB-FIB UI), Selasa 30 April 2024. Upacara ini diadakan untuk merayakan keberagaman budaya dan tradisi Indonesia. .Acara ini merupakan bukti dari komitmen FIB UI dalam menghormati dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan penuh warna. Tempo/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Komputasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emiyati mengembangkan model distribusi spasial untuk empat jenis tuna komersial di perairan kawasan maritim. Tuna merupakan komoditas yang berkontribusi pada pendapatan global dari data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Emiyati menjelaskan, data dari berbagai satelit akan dimanfaatkan untuk mendapatkan parameter-parameter oseanografi, seperti suhu permukaan laut, tinggi permukaan laut, dan seterusnya. Data itu untuk mengidentifikasi lokasi fishing zone atau potensial penangkapan ikan, baik tuna dan sejenisnya, dan juga memprediksi pergerakan tuna.

Tujuan penelitian ini, kata Emiyati, adalah membangun sebuah model spasial untuk distribusi ikan yang baik dan akurat, terutama untuk empat komersial tuna, seperti albacore (ALB), bigeye (BET), yellowfin (YFT) dan skipjack (SKJ). “Tujuan lainnya adalah untuk menguji korelasi antara faktor lingkungan laut yang memengaruhi distribusi spasial tuna tersebut dan mengidentifikasi area potensial beberapa tuna yang saling berinteraksi," kata Emiyati, melalui keterangan tertulis, Selasa, 6 Agustus 2024.

Emiyati menerangkan, kini telah berkembang pengolahan data menggunakan machine learning. Salah satunya adalah Maximum Entropy atau dikenal dengan MaxEnt. MaxEnt memiliki kelebihan dalam menangani data kompleks dan beragam sehingga bisa menangani big data. “Hal ini untuk mengidentifikasi area-area penelitian global untuk keberadaan atau munculnya tuna seperti yang telah dilakukan penelitian-penelitian sebelumnya oleh Mugo and Saitoh (2020) dan Yang (2023),” kata dia.

Emiyati menambahkan, butuh data yang panjang untuk mendapatkan pola yang stabil, karena lingkungan laut dapat dipengaruhi musim dan juga variabilitas iklim seperti El Niño dan La Niña. Oleh karena itu, pihaknya mengambil data yang panjang agar dapat melihat semua kondisi fenomena yang terjadi di wilayah kajian itu.

Advertising
Advertising

"Ketika menggunakan data tangkap, analisisnya akan lebih kompleks, karena berbeda alat tangkap maka hasilnya pun tidak bisa sama. Di sini, jika kita menggunakan data koordinat, kita hanya menghitung peluangnya saja dan besar peluangnya di atas 90 persen,” ucap Emiyati.

Dari sisi habitat, Emiyati juga bisa melihat fluktuasi dari pola musim. Contohnya, untuk jenis albacore pada Juni, Juli, Agustus, berada di sekitar Selatan Pulau Jawa. Di bulan Juni tuna ada di laut Banda. Pada September, Oktober, November, tuna bergerak dari Selatan ke arah Barat Pulau Sumatra. "Di sini ada pola yang existing,” katanya.

Pilihan Editor: BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Berita terkait

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

8 jam lalu

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.

Baca Selengkapnya

Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

1 hari lalu

Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Supermoon terbesar 2024 terjadi pada Rabu malam sampai Kamis pagi ini, 18-19 September 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

1 hari lalu

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

2 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

2 hari lalu

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

3 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

3 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

5 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

6 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya