Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

Jumat, 9 Agustus 2024 16:26 WIB

Ilustrasi hacker. foxnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hacker memanfaatkan program AI untuk membobol banyak kata sandi (passwords) dalam waktu yang singkat. Kemampuan ini berbasis pengetahuan algoritma brute-force untuk mengetahui kode keamanan perangkat.

Ketimbang membobol dengan cara yang manual, para hacker sangat terbantu dengan hadirnya program AI untuk mempercepat proses ini. "Kami menemukan ada 78 persen kata sandi yang dapat dipecahkan dengan cara ini (program AI)," kata Kepala Ilmuwan Data di Kaspersky, Alexey Antonov, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 9 Agustus 2024.

Walau mampu membobol kata sandi dengan waktu singkat, menurut Alexey, program AI juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan perangkat. Artinya, kecerdasan buatan ini seumpama pisau bermata dua, jika digunakan dengan baik maka akan memunculkan efek positif, begitupun sebaliknya.

Alexey menyebut, Kaspersky telah meneliti secara komprehensif tentang penggunaan AI untuk memecahkan kata sandi. Sebagian besar, dia menerangkan, kata sandi disimpan dalam bentuk terenkripsi dengan fungsi hash kriptografi seperti MD5 dan SHA.

Meskipun mudah untuk mengubah kata sandi teks menjadi baris terenkripsi, namun dalam membalikkan proses tersebut merupakan tantangan. "Sayangnya, kebocoran basis data kata sandi terjadi secara berkala, yang mempengaruhi perusahaan kecil dan pemimpin teknologi," ujar Alexey menambahkan.

Dua Mata Pisau ChatGPT

Advertising
Advertising

Menurutnya, bentuk dari program AI yang bisa dimanfaatkan untuk serangan siber seperti ChatGPT. Chatbot yang dikembangkan OpenAI itu disebutnya dapat digunakan untuk menulis perangkat lunak berbahaya dan mengotomasi banyak serangan ke pengguna. ChatGPT terdiri dari model-model yang semakin maju, dan dengan demikian dianggapnya semakin efektif pula penggunaan dan penyalahgunaannya.

"AI juga dapat digunakan untuk rekayasa sosial guna menghasilkan konten yang tampak masuk akal, termasuk teks, gambar, audio, dan video," kata Alexey sambil menambahkan, "Pelaku ancaman siber dapat menggunakan model bahasa besar ChatGPT-4o untuk menghasilkan teks penipuan, seperti pesan phishing yang canggih."

Menurut Alexey, phishing yang dihasilkan AI dapat mengatasi kendala bahasa dan membuat email yang dipersonalisasi berdasarkan informasi media sosial pengguna. Bahkan dapat meniru gaya penulisan individu tertentu, sehingga serangan berpotensi lebih sulit dideteksi.

"Salah satu serangan paling rumit terjadi di Hong Kong pada Februari lalu di mana penipu mensimulasikan panggilan konferensi video menggunakan deepfake untuk menyamar sebagai eksekutif perusahaan, meyakinkan seorang pekerja keuangan untuk mentransfer sekitar $25 juta (Rp 397 miliar)," kata Alexey mencontohkan.

Pilihan Editor: Rahasia Sains Fisika di Balik Olahraga Panjat Tebing, dari Gravitasi dan Distribusi Berat sampai Gaya Sentripetal dan Sentrifugal

Berita terkait

Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

16 jam lalu

Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kenapa?

Baca Selengkapnya

Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

21 jam lalu

Chatbot AI WhatsApp akan Punya Suara Figur Terkenal, Ada Seleb dan Influencer

Fitur chatbot AI pada WhatsApp akan diisi suara dari figur terkenal, dari influencer hingga seleb. Ada opsi suara dengan aksen berbeda.

Baca Selengkapnya

Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

23 jam lalu

Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

Serial film dokumenter taipan Bill Gates ini akan dirilis di Netflix pada 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

1 hari lalu

Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

Pakar memperingatkan bahwa AI bisa memerparah krisis iklim karena konsumsi energinya yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

2 hari lalu

Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

Meizu belum lama memperkenalkan seri ponsel pertamanya untuk pasar global, di luar Cina.

Baca Selengkapnya

6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

2 hari lalu

6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

Sejumlah teknik untuk bisa identifikasi gambar palsu bangkitan AI bisa diplikasikan ke video deepfake. Diyakini lebih mudah.

Baca Selengkapnya

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

2 hari lalu

Server Indodax Diserang Kelompok Hacker Korea Utara, Bagaimana Nasib Aset Kripto Pengguna?

Peretasan oleh kelompok hacker asal Korea Utara melumpuhkan layanan Indodax sejak Rabu, 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

2 hari lalu

Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan membuat aplikasi manajemen kantor hukum. Akan dikembangkan dengan teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

2 hari lalu

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

3 hari lalu

Bos Indodax: Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Serangan sistem keamanan Indodax pada Rabu, 11 September 2024 dinilai terafiliasi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.

Baca Selengkapnya