Darurat Kekeringan di Yogyakarta, Ribuan Hektare Lahan Alami Puso

Senin, 19 Agustus 2024 21:48 WIB

Petani melihat tanah tanaman padi yang retak karena kekeringan di Desa Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, Jumat 13 Januari 2023. Ratusan haktar tanaman padi yang berumur 90-120 hari alami kekeringan karena terdampak terhentinya air akibat proyek normalisasi pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase yang selama ini mengairi 8.900 hektar lahan pertanian di delapan kecamatan tak kunjungan selesai dan ditambah hampir empat pekan ini tidak turun hujan sehingga dikhawatirkan terancam puso dan gagal panen. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta (DIY) menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan sejak awal bulan ini hingga 31 Agustus nanti. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, Noviar Rahmad, mengatakaan kabupaten yang paling terimbas kemarau pada tahun ini adalah Gunungkidul, Bantul, serta Kulon Progo.

"Sebanyak 1.153 hektare lahan pertanian di kabupaten-kabupaten itu terdampak kekeringan dan sebagian besar mengalami puso (gagal panen)," katanya pada Senin, 19 Agustus 2024.

Merujuk data BPBD DIY, lahan sawah yang terdampak kekeringan tersebar di 14 kecamatan dalam 3 kabupaten. Sebagian daerah yang terdampak berada di sisi selatan atau dekat dengan pesisir masing-masing kabupaten.

Khusus di Kabupaten Gunungkidul, ada 10 kecamatan yang lahannya terganggu oleh kekeringan panjang. Area yang dimaksud mulai dari Semanu, Saptosari, Playen, Karangmojo, Gedangsari, Semin, Ngawen, Ponjong, Nglipar, sampai Patuk. Sebagian besar tanaman padi yang gagal panen di Gunungkidul ada di lahan sawah tadah hujan.

Area Kabupaten Bantul yang turut terdampak adalah Kecamatan Dlingo. Sedangkan lahan yang terimbas kekeringan di Kulon Progo tersebar di Kecamatan Wates, Panjatan, dan Temon. “Dampak kekeringan ini bukan hanya soal kebutuhan air bersih untuk rumah tangga warga, tapi juga hasil panen," kata Noviar

Advertising
Advertising

Warga Gunungkidul, kata dia, sudah mengalami krisis air bersih sejak Juni 2024. Adapun kekeringan di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo kekeringan baru terasa sejak pertengahan bulan lalu, seiring meningkatnya permintaan bantuan air bersih.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memastikan sudah ada anggaran kebencanaan yang disiapkan untuk situasi darurat bencana kekeringan. “Untuk berjaga jaga jika anggaran yang dikeluarkan pemerintah kabupaten tak mencukupi," ucapnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan belum ada permintaan pasokan air bersih dari masyarakat di wilayahnya. Pada permintaan tersebut sudah tinggi di area Yogyakarta lainnya.

“Namun kami sudah berjaga-jaga apabila tiba tiba ada kebutuhan itu,” tutur dia.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menuturkan lembaganya sudah mendirikan bangunan Irigasi Air Tanah Dangkal (IATD) bagi kelompok tani tanaman pangan dan peternak. "Infrastruktur itu untuk menjaga ketersediaan air di sektor pertanian,” katanya. “Persoalan utamanya saat kemarau adalah turunnya debit air irigasi.”

Pilihan Editor: Dugaan Pencatutan NIK KTP untuk Pilgub Jakarta, Begini Sejarah, Fungsi dan Cara Pengaduannya

Berita terkait

BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

1 jam lalu

BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

Kabupaten Bandung mengalami dampak kerusakan terbanyak dari gempa bumi M4,9 tersebut.

Baca Selengkapnya

Satu Siswa SD Dicatat Sebagai Korban Tewas Gempa di Kabupaten Bandung Hari Ini

13 jam lalu

Satu Siswa SD Dicatat Sebagai Korban Tewas Gempa di Kabupaten Bandung Hari Ini

Ratusan rumah dan puluhan bangunan rusak dampak gempa hari ini tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

16 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

20 jam lalu

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

1 hari lalu

Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

Gempa berlokasi di darat dengan pusat berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Bandung

Baca Selengkapnya

Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

3 hari lalu

Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

Aparat menduga kebakaran di Taman Nasional Way Kambas adalah ulah pemburu.

Baca Selengkapnya

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

4 hari lalu

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

BPBD Kalimantan Barat mengungkapkan areal seluas lebih 13 ribu hektare terbakar pada periode Januari-Agustus 2024. Mitigasi karhutla perlu diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

9 hari lalu

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Alat tak mampu jangkau kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Parahu. Api padam oleh hujan. Jalur pendakian masih ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Karhutla Meluas di Kepulauan Bangka Belitung, Apa Pemicunya?

9 hari lalu

Karhutla Meluas di Kepulauan Bangka Belitung, Apa Pemicunya?

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas di Kepulauan Bangka Belitung. Musim kemarau bukan satu-satunya penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

9 hari lalu

Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

BPBD Kabupaten Banyumas tengah menanggulangi dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda empat desa di dua kecamatan.

Baca Selengkapnya