Dosen Unair Ini Khawatir Larangan Rokok Eceran Ganggu Ekonomi Pedagang Kecil

Selasa, 20 Agustus 2024 17:51 WIB

Salah seorang warga di Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, membeli rokok secara ketengan, Senin, 5 Agustus 2024. Lewat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, pemerintah mengatur larangan penjualan rokok eceran. Sejumlah pemilik warung dilema menanggapi aturan tersebut karena sulit membendung keinginan masyarakat yang hanya mampu membeli rokok ketengan. TEMPO/Nandito Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair), Gitadi Tegas Supramudyo, menilai larangan penjualan rokok eceran bisa berdampak terhadap ekonomi kalangan masyarakat tertentu, meski sejalan dengan target peningkatan kesehatan. Larangan itu tercantum dalam Pasal 434 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024. Beleid ini berisi aturan teknis pelaksanaan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan

"Orang yang membeli rokok eceran biasanya juga membeli produk lain, seperti gorengan atau nasi bungkus. Ini yang perlu dipertimbangkan dalam analisis dampak kebijakan ini," ucap Gitadi melalui keterangan resmi, Selasa, 20 Agustus 2024.

Dari sisi ekonomi, Gitadi menyebut konsumen utama rokok eceran atau yang membeli dalam jumlah linting tertentu adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Kalangan ini kesulitan membeli rokok dalam jumlah besar. Untuk itu, rokok eceran disediakan di warung dan toko kelontong kecil, maupun warung kopi.

Larangan penjualan rokok eceran, kata dia, terlihat kecil untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun dampak tidak langsungnya besar. Gitadi mengimbuhkan, larangan penjualan rokok eceran ini tidak akan efektif mengurangi jumlah perokok aktif. Pasalnya, harga rokok masih terjangkau dan volume produksinya masih besar. Larangan dari PP Nomor 28 Tahun 2024, dianggap hanya menggeser pola konsumsi, bukan mengurangi frekuensinya.

Dia menyarankan agar pemerintah mencari solusi yang seimbang, baik untuk faktor kesehatan maupun untuk ekonomi pelaku usaha kecil di sektor tembakau. Alih-alih mengandalkan larangan baru dalam aturan teknis UU Kesehatan, pemerintah didorong memperkuat edukasi kepada masyarakat sejak dini. “Kebijakannya mungkin bagus, tapi implementasinya yang sering kali sulit dan tidak terukur," tutur Gitadi.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Studi: Penuaan Manusia Meningkat Drastis pada Usia 44 dan 60 Tahun

Berita terkait

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

16 jam lalu

Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) putuskan mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah dapat lulus tanpa buat skripsi. Apa dasarnya?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

4 hari lalu

3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

Dari sudut pandang pengusaha, aturan baru terkait rokok dalam PP Kesehatan dianggap dapat membawa dampak negatif bagi industri dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

5 hari lalu

AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

Dalam ujian yang berlangsung selama tiga jam tersebut, AHY mendapatkan nilai A.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa FIB Unair Studi di Kanada Setelah Lolos IISMA

9 hari lalu

Cerita Mahasiswa FIB Unair Studi di Kanada Setelah Lolos IISMA

Fina berencana menerapkan ilmu yang ia peroleh dalam penulisan skripsi di Unair.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FKG Unair Sukses Memanfaatkan AI dan AR dalam Metode Implant Placement

9 hari lalu

Mahasiswa FKG Unair Sukses Memanfaatkan AI dan AR dalam Metode Implant Placement

Ketiga mahasiswa FKG Unair itu mengusung inovasi Implant Placement yang terintegrasi dengan teknologi berupa AI dan AR.

Baca Selengkapnya

Prihatin Pola Pemeliharaan Burung Walet Konvensional, Alumni Unair Rancang Aplikasi Markas Walet Berbasis AI

10 hari lalu

Prihatin Pola Pemeliharaan Burung Walet Konvensional, Alumni Unair Rancang Aplikasi Markas Walet Berbasis AI

Para pemilik rumah burung walet selama ini tidak bisa mengetahui jumlah populasinya secara tepat

Baca Selengkapnya

Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

12 hari lalu

Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

Kisah dari FK Unair. Roy Novri Ramadhan merasakan susahnya masuk kedokteran, tapi begitu diterima langsung jadi mahasiswa berprestasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Nilai Kotak Kosong Bagian dari Demokrasi, Ini Kata Pengamat dari Unair

12 hari lalu

Jokowi Nilai Kotak Kosong Bagian dari Demokrasi, Ini Kata Pengamat dari Unair

Menurut Jokowi, kotak kosong adalah bagian dari demokrasi di masyarakat. Namun, pengamat Unair menyebutnya sebagai erosi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Kedokteran Hewan Menangi Duta Pustaka dan Buku Ina-Pet Pals

13 hari lalu

Cerita Mahasiswa Kedokteran Hewan Menangi Duta Pustaka dan Buku Ina-Pet Pals

Rafael Azkal Vellano, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), berhasil memenangi ajang Duta Pustaka Jawa Timur 2024

Baca Selengkapnya

Unair Siap Bantu Kemenkes Tindak Laporan Perundungan di Pendidikan Kedokteran

14 hari lalu

Unair Siap Bantu Kemenkes Tindak Laporan Perundungan di Pendidikan Kedokteran

Unair tidak segan memberikan sanksi dan hukuman yang setimpal kepada pelaku perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran.

Baca Selengkapnya