Lima Hari Masa Darurat Banjir Bandang di Ternate, BNPB: Pengungsi Bertambah 100 Orang
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Yohanes Paskalis
Jumat, 30 Agustus 2024 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaharui laporan mengenai jumlah pengungsi dari insiden banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. Hingga hari ke-5 penanganan banjir tersebut, jumlah pengungsi meningkat dari sebelumnya 150 orang menjadi 250 orang.
"Atau sebanyak 75 kepala keluarga, (pengungsi) terpusat di SMKN 4 Kastela,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Jumat, 30 Agustus 2024.
Bencana itu menyebabkan 18 warga lokal meninggal dunia. Banjir menggenangi Kelurahan Rua setelah hujan lebat selama 2 hari. Air bah itu disertai lumpur yang sangat tebal.
Menurut Muhari, BNPB masih mendampingi kegiatan di posko penanganan darurat. Tim mulai mendata rumah dan bangunan yang berada di area bahaya tanah longsor atau zona potensi terdampak. Ada juga pemetaan dan analisis spasial untuk mengantisipasi risiko terulangnya banjir.
"Berkenaan dengan hasil pemetaan tersebut, lokasi relokasi berada pada area gempa bumi rendah dan di luar area bahaya,” tutur Muhari.
Dari laporan hingga Kamis, 29 Agustus 2024, tim gabungan yang juga berisi anggota Badan SAR Nasional masih satu orang korban banjir yang hilang. Pencarian sempat terkendala tumpukan material berupa tanah, lumpur, dan bebatuan. Kegiatan itu juga terhambat hujan yang masih turun dengan intensitas sedang hingga lebat.
Untuk mengoptimalkan kegiatandi masa darurat banjir bandang, regulator di Kota Ternate sedang menggeber perbaikan infrastruktur penunjang. “Jalan dan jembatan menjadi hal penting untuk segera dilakukan, selain juga menetapkan lokasi hunian tetap,” kata Muhari.
Pilihan Editor: Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat