Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

Jumat, 20 September 2024 06:29 WIB

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG

TEMPO.CO, Jakarta - DPR telah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam APBN 2025. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa dana tambahan ini akan digunakan untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca pada 2025. Rencananya, modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan selama 40 hari dengan biaya sebesar Rp 22,09 miliar.

"Modifikasi cuaca ini diperlukan untuk mencegah dampak bencana hidrometeorologi ekstrem pada tahun 2025," kata Dwikorita Karnawati dalam rapat rencana kerja anggaran bersama Komisi V DPR, Selasa, 17 September 2024.

Meskipun telah menerima tambahan anggaran, Dwikorita mengungkapkan bahwa jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan keseluruhan modifikasi cuaca nasional, yang diperkirakan mencapai Rp 700 miliar.

Sebagai langkah awal, BMKG akan melakukan pemetaan untuk menentukan wilayah yang membutuhkan modifikasi cuaca. Modifikasi ini nantinya akan melibatkan pesawat yang menebarkan garam di titik-titik tertentu, terutama di wilayah pertanian yang rentan terhadap cuaca ekstrem yang bisa memicu gagal panen.

Meskipun sulit menghentikan risiko hujan ekstrem sepenuhnya, Dwikorita menyatakan bahwa modifikasi cuaca dapat membantu mengurangi dampak negatif dari hujan ekstrem yang bisa memicu bencana hidrometeorologi.

Advertising
Advertising

Cara BMKG Modfikasi Cuaca

Modifikasi cuaca adalah teknik intervensi yang dilakukan di atmosfer untuk mempengaruhi pola cuaca. Dilansir dari berbagai sumber, salah satu metode paling umum adalah cloud seeding atau penyemaian awan, di mana bahan kimia tertentu seperti perak iodida atau natrium klorida (garam) disebarkan ke dalam awan dengan harapan mempercepat proses pembentukan hujan.

Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengurangi intensitas hujan di suatu wilayah guna mencegah banjir atau bencana hidrometeorologi lainnya.

Teknologi cloud seeding berfokus pada manipulasi awan yang berpotensi menghasilkan hujan. Bahan kimia yang digunakan berperan sebagai inti kondensasi (nuclei) yang mempercepat penggabungan tetesan air di dalam awan, sehingga memperbesar peluang turunnya hujan.

Penyemaian ini dapat dilakukan menggunakan pesawat udara, drone, atau dari darat melalui alat penyembur roket yang menembakkan bahan kimia tersebut ke dalam awan.

Meski teknologi modifikasi cuaca menawarkan berbagai manfaat, teknologi ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Pertama, keberhasilannya tidak selalu dapat dipastikan. Cuaca adalah sistem yang sangat kompleks, dan sering kali sulit untuk memprediksi hasil yang tepat dari intervensi.

Kedua, ada kekhawatiran terkait dampak lingkungan jangka panjang dari penggunaan bahan kimia seperti perak iodida, meskipun studi sejauh ini menunjukkan dampaknya relatif kecil.

Selain itu, ada juga pertanyaan etis dan geopolitik terkait siapa yang memiliki kendali atas cuaca. Misalnya, intervensi cuaca di satu wilayah bisa berdampak pada wilayah lain, terutama jika dilakukan di perbatasan negara.

Di Indonesia, teknologi modifikasi cuaca sudah sering digunakan, terutama untuk mengatasi masalah bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, dan untuk menjaga pasokan air di daerah pertanian.

BMKG bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sering melakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah yang rawan kebakaran hutan atau menghadapi musim kemarau panjang.

Sejak beberapa tahun terakhir, modifikasi cuaca juga dilakukan untuk menjaga stabilitas sektor pertanian, terutama di wilayah sentra pangan yang rentan terhadap kekeringan atau cuaca ekstrem yang dapat mengganggu produktivitas hasil tani.

Seiring dengan meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim, penggunaan teknologi ini diproyeksikan akan terus berkembang di masa mendatang.

MICHELLE GABRIELA | NANDITO PUTRA

Pilihan Editor: BMKG Modifikasi Cuaca di Aceh, Cegah Hujan Ekstrem Ganggu PON XXI

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

39 menit lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Soulik diperkirakan persisten dalam 24 jam ke depan.

Baca Selengkapnya

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

45 menit lalu

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

Kenali fakta mengenai supermoon yang ilmuwan katakan dapat memicu terjadinya banjir rob di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

1 jam lalu

Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

Di sisi lain, Siklon Tropis Soulik sebabkan pola konfluensi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau yang dapat tingkatkan cuaca hujan.

Baca Selengkapnya

BMKG Dapat Tambahan Anggaran Rp 25 Miliar untuk Modifikasi Cuaca, Begini Sejarah Teknologi Rekayasa Cuaca

3 jam lalu

BMKG Dapat Tambahan Anggaran Rp 25 Miliar untuk Modifikasi Cuaca, Begini Sejarah Teknologi Rekayasa Cuaca

Penambahan anggaran diperoleh BMKG untuk RAPBN 2025 untuk modifikasi cuaca turut menjadi sorotan. Teknologi modifikasi cuaca bukanlah hal yang baru.

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

3 jam lalu

Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca Selengkapnya

NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

4 jam lalu

NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

Topik tentang 6 juta data NPWP, termasuk milik Jokowi dan Sri Mulyani, diduga dijual seharga Rp 150 juta menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

10 jam lalu

Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

Gempa M5,6 di Pulau Morotai pada Kamis, 19 September 2024, membuat 25 unit rumah warga lokal rusak berat.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

18 jam lalu

Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

BMKG mendeteksi gempa berkekuatan M5,6 pada Kamis siang, 19 September 2024. Sempat ada satu lindu susulan, namun dipastikan nihil tsunami.

Baca Selengkapnya

Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?

21 jam lalu

Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?

Melalui Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia dan PBB meluncurkan Laporan Hasil Tahunan pelaksanaan program pembangunan pemerintah 2021-2025.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

23 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca berawan, begitu pula pada siang dan malam hari.

Baca Selengkapnya