Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

Jumat, 20 September 2024 15:44 WIB

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Kabupaten Bandung dan Garut bisa dimulai dalam masa tanggap darurat. Kerusakan di wilayah Garut akibat lindu berkekuatan magnitudo 4,9 pada Rabu, 18 September lalu, dianggap tidak separah di Kabupaten Bandung.

“Prioritaskan pada rumah rusak berat milik warga yang masih di pengungsian,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.

Satuan tugas yang berisi anggota BNPB, serta aparat, sedang membersihkah puing bangunan dan infrastruktur sipil lainnya untuk persiapan pemulihan. Suharyanto memastikan data rumah rusak harus tervalidasi, khususnya soal nama dan alamat. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi hanya untuk rumah yang penghuninya terdata secara jelas.

“Pendataan segera, by name by address,” tuturnya,

Suharyanto juga menyebutkan soal skema bantuan dana tunggu hunian (DTH) untuk keluarga yang terdampak gempa M4,9 tersebut. Dana tunggu ini sebesar Rp 500 ribu per keluarga selama 6 bulan. “Dapat dimanfaatkan keluarga terdampak untuk menyewa rumah atau meringankan beban kerabat yang rumahnya ditumpangi.”

Advertising
Advertising

Ditengarai Akibat Sesar Garsela

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan guncangan bumi di Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu lalu dipicu aktivitas Sesar Garut Selatan, atau sering disebut Sesar Garsela. Informasi ini sudah dipastikan, meski pusat gempanya diketahui tak berada di dua segmen yang ada, yaitu Rakutai dan Kencana.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan Sesar Garsela merupakan semacam "deformation zone". Segmen sesar di sana ditengarai lebih banyak daripada dua yang sudah terpetakan saat ini, menjadikannya zona paling aktif gempa di Pulau Jawa.

"Hal itu tercermin dari sebaran aktivitas kegempaan yang terelokasi (relocated seismicity) jangka panjang menunjukkan sebaran yang luas," katanya dalam keterangan resmi.

Itu sebabnya Daryono tak meragukan kalau gempa M4,9 dan rentetan panjangnya itu dipicu Sesar Garsela. Berdasarkan data BMKG, gempa M4,9 tersebut memiliki 33 gempa susulan hingga Jumat pagi, 20 September 2024. Tapi, hanya tiga insiden yang guncangannya bisa dirasakan di permukaan.

Pilihan Editor: Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Berita terkait

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

21 menit lalu

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

Menduga Ada Banyak Segmen, BMKG: Sesar Garsela Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

7 jam lalu

Menduga Ada Banyak Segmen, BMKG: Sesar Garsela Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

BMKG memastikan gempa yang menyebabkan kerusakan di Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu pagi lalu dipicu aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

8 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca cerah berawan.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

9 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Soulik diperkirakan persisten dalam 24 jam ke depan.

Baca Selengkapnya

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

9 jam lalu

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

Kenali fakta mengenai supermoon yang ilmuwan katakan dapat memicu terjadinya banjir rob di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

10 jam lalu

Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

Di sisi lain, Siklon Tropis Soulik sebabkan pola konfluensi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau yang dapat tingkatkan cuaca hujan.

Baca Selengkapnya

BMKG Dapat Tambahan Anggaran Rp 25 Miliar untuk Modifikasi Cuaca, Begini Sejarah Teknologi Rekayasa Cuaca

12 jam lalu

BMKG Dapat Tambahan Anggaran Rp 25 Miliar untuk Modifikasi Cuaca, Begini Sejarah Teknologi Rekayasa Cuaca

Penambahan anggaran diperoleh BMKG untuk RAPBN 2025 untuk modifikasi cuaca turut menjadi sorotan. Teknologi modifikasi cuaca bukanlah hal yang baru.

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

12 jam lalu

Gempa di Laut M5,2 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Intraslab

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca Selengkapnya

Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

13 jam lalu

Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

BMKG yang memperoleh tambahan anggaran Rp 25 miliar untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca tahun depan. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

13 jam lalu

NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

Topik tentang 6 juta data NPWP, termasuk milik Jokowi dan Sri Mulyani, diduga dijual seharga Rp 150 juta menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya