Pemagaran Laut Ilegal di Kabupaten Tangerang Ditengarai Melibatkan Sosok Berinisial T, Apa Perannya?

Reporter

Ayu Cipta

Editor

Agoeng Wijaya

Sabtu, 5 Oktober 2024 15:18 WIB

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten melakukan patroli gabungan menemukan pemagaran laut tanpa izin di barat Pulau Cangkir, Kronjo Kabupaten Tangerang sepanjang 4,14 kolometer, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/AYU CIPTA

TEMPO.CO, Tangerang - Aktor di balik pembangunan pagar laut sepanjang 13,12 kilometer di perairan pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, masih misterius. Kendati demikian, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten telah mengantongi nama dengan inisial T yang ditengarai terlibat dalam pemagaran laut tanpa izin tersebut.

"T ini mandor, pemberi perintah pengerjaan pagar bambu itu," kata seorang anggota Polisi Khusus Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Polsus WP2K) kepada Tempo pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Sebelumnya, pada 1 Oktober lalu, tim patroli gabungan kembali menemukan pagar laut ilegal bermaterial bambu sepanjang 4,14 kilometer di perairan pesisir utara Kabupaten Tangerang. Pagar laut itu membentang dari Desa Patra Manggala hingga Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, persis di sebelah barat Pulau Cangkir. Patoh-patok bambu itu diduga satu bagian dengan pagar laut serupa sepanjang 6,1 kilometer di sisi timur Pulau Cangkir yang ditemukan dan distop pengerjaannya pada awal September lalu.

Rangkaian penindakan tersebut bermula dari laporan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang kepada DKP Provinsi Banten pada 14 Agustus lalu. HNSI mengadukan keluhan nelayan terhadap keberadaan patok-patok bambu laut. Hasil analisis citra satelit Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengidentifikasi panjang pembangunan pagar laut di Tangerang telah mencapai 23,34 kilometer.

Menurut sumber Tempo di Polsus WP2K, hasil pemeriksaan sementara mengidentifikasi peran seseorang berinisial T yang memberikan pekerjaan pembangunan pagar laut kepada dua kelompok nelayan. Kelompok pertama adalah sejumlah nelayan yang disuruh mengerjakan pagar laut sepanjang 400 meter di Desa Patra Manggala. Kecamatan Kronjo.

Advertising
Advertising

"T menjanjikan bayaran sebesar Rp 16 juta untuk satu hamparan empat ratus meter," kata anggota Polsus WP2K yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Adapun kelompok kedua adalah para pekerja bangunan yang diperintahkan mengerjakan pemagaran laut sepanjang 500 meter di Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, dengan bayaran Rp 30 juta. "Pekerja hanya memasang patok sekaligus menempatkan anyaman bilah-bilah bambu. Material bambu sudah disiapkan T dengan cara diangkut dengan perahu kecil," kata sumber Tempo.

Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang, Lili Ariyanti, membenarkan informasi tersebut. Namun menurut dia sosok T belum terlacak. "Ketika kami telepon, tidak mau menjelaskan lebih dalam. Dan saat kami minta datang hingga hari ini tidak datang ke DPK," kata Lili ketika dihubungi Tempo.

Sejumlah nelayan pesisir pantai Tangerang juga menyatakan tidak mengenal sosok mandor T. Ketua HNSI Kabupaten Tangerang, Abududin, hanya berharap pemagaran laut tersebut tidak mengganggu aktivitas nelayan. "Kalau baik kami dukung. Tapi sejauh ini kami belum tahu (pemagaran ini untuk apa)," ujarnya.

Tempo berupaya menghubungi T melalui nomor telepon selularnya. Namun dia tidak merespon. Pada profil kontak WhatsApp, T memasang gambar animasi bajak laut bertopi koboi dengan senjata api di tangannya.

Pilihan Editor: Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

Berita terkait

Terkini: Aplikasi Temu 3 Kali Gagal Daftar Merek di Indonesia, Aturan tentang Jaminan Ojol Diminta Segera Disahkan?

6 jam lalu

Terkini: Aplikasi Temu 3 Kali Gagal Daftar Merek di Indonesia, Aturan tentang Jaminan Ojol Diminta Segera Disahkan?

Aplikasi Temu telah tiga kali berusaha mendaftarkan merek di Indonesia. Bahkan pada 22 Juli 2024, aplikasi Temu sempat mengajukan pendaftaran ulang.

Baca Selengkapnya

Sinergi BNPT dan KKP Serahkan Benih Ikan Nila Kepada Mitra Derad

6 jam lalu

Sinergi BNPT dan KKP Serahkan Benih Ikan Nila Kepada Mitra Derad

Pemberian benih ikan ini adalah bukti nyata kehadiran negara dan kepedulian terhadap masyarakat khususnya para mitra deradikalisasi.

Baca Selengkapnya

Profil PT Gajamina Sakti Nusantara, Perusahaan Yusril Ihza yang Ikut Menambang Pasir Laut

10 jam lalu

Profil PT Gajamina Sakti Nusantara, Perusahaan Yusril Ihza yang Ikut Menambang Pasir Laut

KKP menyatakan ada 66 perusahaan sedang antri mengurus perizinan pengelolaan pasir laut. Salah satu perusahaan itu milik Yusril Ihza Mahendra, PT Gajamina Sakti Nusantara.

Baca Selengkapnya

Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Inovatif dalam Penurunan Stunting

23 jam lalu

Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Inovatif dalam Penurunan Stunting

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meraih penghargaan dalam Kategori Inovatif pada Penilaian Kinerja Pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten 2024, berdasarkan kinerja pada 2023.

Baca Selengkapnya

Pendekar Banten Kabupaten Serang Dukung Andika-Nanang

1 hari lalu

Pendekar Banten Kabupaten Serang Dukung Andika-Nanang

Merujuk kepada rekam jejak Andika dan Nanang yang jelas-jelas teruji sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Izin Perusahaan Air Bersih di Gili Trawangan Dicabut KKP, Ini Kata KPK

1 hari lalu

Izin Perusahaan Air Bersih di Gili Trawangan Dicabut KKP, Ini Kata KPK

KPK mengapresiasi soal pencabutan izin lokasi perairan PT TCN di Gili Meno dan Gili Trawangan.

Baca Selengkapnya

KKP Cabut Izin Lokasi Perairan PT Tiara Cipta Nirwana di Gili Meno dan Gili Trawangan

1 hari lalu

KKP Cabut Izin Lokasi Perairan PT Tiara Cipta Nirwana di Gili Meno dan Gili Trawangan

KKP mencabut izin PT Tiara Cipta Nirwana karena melanggar administrasi dengan melakukan kegiatan di laut tanpa izin dan tidak sesuai peruntukan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut: Kerugian Ekologi hingga Polemik Mengenai Sedimentasi

2 hari lalu

Ekspor Pasir Laut: Kerugian Ekologi hingga Polemik Mengenai Sedimentasi

Celios memandang kebijakan tambang pasir laut hanya memberikan keuntungan bagi segelintir pengusaha

Baca Selengkapnya

Distop ke Timur, Pemagaran Laut di Pesisir Tangerang Memanjang ke Barat

2 hari lalu

Distop ke Timur, Pemagaran Laut di Pesisir Tangerang Memanjang ke Barat

Melihat dari dekat patok-patok bambu yang memagari laut di pesisir Kabupaten Tangerang yang masih dianggap misteri pemilik dan tujuannya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan: Potensi Pasir Laut yang Akan Disedot 17,6 Miliar Meter Kubik

3 hari lalu

Kementerian Kelautan: Potensi Pasir Laut yang Akan Disedot 17,6 Miliar Meter Kubik

Kementerian Kelautan memperkirakan potensi pasir laut hasil sedimentasi yang bisa dikeruk mencapai 17,6 miliar meter kubik.

Baca Selengkapnya