BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

Kamis, 17 Oktober 2024 08:15 WIB

Tim Manggala Agni memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semembu, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin, 5 Agustus 2019. BPBD Sumsel mencatat per awal Agustus, Ogan Ilir menjadi kabupaten dengan wilayah kebakaran lahan terluas yaitu seluas 121,5 hektare dari enam wilayah rawan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel. ANTARA

TEMPO.CO, Palembang - Sekretaris Daerah Sumatera Selatan (Sumsel), Edward Candra, mengklaim bahwa Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut atau RPPEG 2024-2053 dirancang untuk perlindungan gambut. Rencana kerja yang akan berlaku selama 30 tahun ini mencakup lima isu strategis, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), perubahan penggunaan lahan, kelestarian keanekaragaman hayati, kemiskinan di desa gambut, serta infrastruktur dan konektivitas.

"Memuat banyak hal, termasuk bagaimana melindungi dan mengelola gambut di Sumsel," kata Edward di Hotel Arya Duta Palembang, Rabu, 16 Oktober 2024.

Dalam rencana tiga dekade yang juga disusun oleh Tim Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) hingga International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF), ada program untuk menjaga tingkat kebasahan gambut. Menurut Edward, masalah karhutla di lahan gambut harus ditangani dengan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk penggiat lingkungan dan media massa.

Gambut disebut sedang terdegradasi, sehingga lahan bagus yang tersisa harus dipertahankan. “Kalau gambut tetap terjaga dan basah saat kemarau, bisa memitigasi adanya kebakaran hutan dan lahan," tuturnya.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan BRGM, Tris Raditian, menyebut Sumsel sebagai daerah ketiga dari tujuh provinsi yang merancang RPPEG. Kalimantan Tengah dan Riau sudah bergerak duluan.

Advertising
Advertising

"Individu, perusahaan, maupun pemerintah saling menjaga. Dari BRGM sudah membuat peta kesatuan hidrologis gambut (KHG) model, yang akan mengakomodiasi semuanya," ucapnya.

Tris juga memastikan Sumsel tidak lagi memberikan izin konsesi di atas lahan gambut, demi mencegah kerusakan gambut yang lebih besar. "Kerusakan gambut cukup besar, tapi kalau sekarang sudah cukup menurun.”

Menurut data dalam Ringkasan Eksekutif RPPEG Sumsel, persisnya dalam peta kerusakan ekosistem gambut pada skala 1:250.000, tampak bahwa mayoritas lahan gambut di provinsi ini berada pada kelas rusak ringan 58,7 persen, serta rusak sedang 35,9 persen.

Luas lahan yang teridentifikasi rusak sangat berat tercatat mencapai 46.381,5 hektare (2,6 persen), lebih banyak dari 34.386,5 hektare (1,9 persen) yang rusak berat. Gambut dengan status rusak sangat berat ini berada pada lahan terbuka bekas terbakar.

Pilihan Editor: Jadi Mitra Resmi FIFA pada Piala Dunia 2026 dan Piala Dunia Wanita 2027, Lenovo Maksimalkan Teknologi AI

Berita terkait

BRGM: Sumsel Tidak Lagi Memberi Izin Konsesi di Atas Lahan Gambut

22 jam lalu

BRGM: Sumsel Tidak Lagi Memberi Izin Konsesi di Atas Lahan Gambut

Pemberhentian izin konsesi di atas lahan gambut untuk mencegah kerusakan gambut yang saat ini cukup besar di wilayah Sumsel.

Baca Selengkapnya

Kejati Sumsel Serahkan 6 Tersangka Kasus Tambang Batu Bara Ilegal, Rugikan Negara Rp488 Miliar

2 hari lalu

Kejati Sumsel Serahkan 6 Tersangka Kasus Tambang Batu Bara Ilegal, Rugikan Negara Rp488 Miliar

Enam tersangka tambang batu bara ilegal tersebut akan ditahan selama 20 hari di Rutan Palembang dan Lapas Perempuan Kelas II A Palembang.

Baca Selengkapnya

KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

3 hari lalu

KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

KLHK mencatat emisi karbon dari kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun ini sampai dengan 30 September 2024 sebesar 41.201.963 ton CO2 ekuivalen

Baca Selengkapnya

BMKG Catat 4 Daerah di NTB Hadapi Kekeringan Level Awas, Ada Risiko Karhutla

4 hari lalu

BMKG Catat 4 Daerah di NTB Hadapi Kekeringan Level Awas, Ada Risiko Karhutla

Beberapa daerah di NTB sedang menghadapi risiko kekeringan ekstrem akibat musim kemarau 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK: Tahun Ini Terdapat 3.163 Titik Panas, Lahan Terbakar 283.620 Hektare

5 hari lalu

KLHK: Tahun Ini Terdapat 3.163 Titik Panas, Lahan Terbakar 283.620 Hektare

KLHK menyatakan, data titik panas dan karhutla awal Januari hingga Oktober lebih rendah dari tahun lalu.

Baca Selengkapnya

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

14 hari lalu

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

Pada hari pertama BNPB, menebar 3.000 kg dan hari kedua 3.000 kg. Operasi OMC ini menyasar awan potensial seperti pertumbuhan awan Cumulus Congestus.

Baca Selengkapnya

BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

14 hari lalu

BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

BNPB menyemai garam pada 28-29 September di langit NTB. Tim mengincar lapisan awan yang membawa potensi hujan.

Baca Selengkapnya

BRGM Rangkul Generasi Muda Hadapi Triple Planetary Crisis

15 hari lalu

BRGM Rangkul Generasi Muda Hadapi Triple Planetary Crisis

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Youth Conservation Fest 2024 atau #YCFest2024 bertema Let's Fight Triple Planetary Crisis sebagai salah satu bentuk inisiatif untuk menghimpun semangat generasi muda dalam memerangi isu lingkungan serta upaya pelestariannya.

Baca Selengkapnya

Anak Muda dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Restorasi Gambut dan Mangrove

17 hari lalu

Anak Muda dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Restorasi Gambut dan Mangrove

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memandang pentingnya melibatkan generasi muda sebagai ujung tombak dalam proses restorasi ekosistem, khususnya melalui program Youth Conservation Trip #YCTrip yang menjadi bagian dari Youth Conservation Fest #YCFest2024.

Baca Selengkapnya

25 Hektare Lahan Terbakar di Rokan Hilir Riau, Karhutla di Kebun Kosong Penuh Semak

22 hari lalu

25 Hektare Lahan Terbakar di Rokan Hilir Riau, Karhutla di Kebun Kosong Penuh Semak

Polsek Kubu di Rokan Hilir, Riau, masih mendalami penyebab kebakaran 25 hektare lahan di area Simpang Lasa, Kabupaten Rokan Hilir.

Baca Selengkapnya