Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Kamis, 31 Oktober 2024 09:57 WIB

Perekaman suara bumi di Cisewu, Kabupaten Garut, pada 12 Oktober 2024. (Dok. Tim)

TEMPO.CO, Bandung - Guru besar geofisika di Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Rosandi tengah merintis proyek penelitian suara bumi. Ahli fisika komputasi itu merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). “Tujuannya untuk peringatan dini bencana seperti longsor bahkan gempa bumi,” katanya kepada Tempo, Senin 28 Oktober 2024.

Suara yang direkam merupakan bunyi khusus, yaitu subsonik dari hasil pengukuran getaran di permukaan bumi. Data yang diperoleh itu berupa sinyal seperti suara kemudian dimasukkan ke sistem kecerdasan buatan untuk dikenali. Data sinyal itu, misalnya bisa digunakan untuk mengenali kondisi geologi di suatu tempat. ”Daerah yang sedimen atau endapannya tebal atau tipis itu bisa dikenali,” ujar Yudi.

Pengukuran di bagian permukaan tanpa harus menggali ke dalam tanah itu dinamakan seismik pasif. Bunyinya, menurut Yudi, mengantarkan informasi yang ditangkap oleh sensor geofon yang khusus mengukur getaran tanah dalam skala mikro atau mikrotremor.

Pada tahap awal ini, Yudi melakukan uji coba sekaligus penyesuaian alat di beberapa tempat, seperti di kampus Unpad Jatinangor, Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Baru-baru ini pemasangan alatnya di daerah Cisewu, Kabupaten Garut. “Kita coba lihat suaranya seperti apa untuk memperkirakan risiko bencana tanah longsornya seperti apa,” kata dia.

Pengambilan data untuk mikrotremor, menurutnya, berkisar 10-30 menit di satu lokasi. Guna mengetahui profil sebuah daerah, perlu dipasang beberapa alat untuk memantau getaran pada permukaan bumi. Pemilihan lokasi yang akan dipantau bisa berdasarkan tingkat kerawanan terkait faktor amplifikasi. “Kalau ada gempa, misalnya, daerah ini bisa longsor,” ujar Yudi.

Advertising
Advertising

Teknologi kecerdasan buatan dinilainya sangat membantu untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan. Saat ini Yudi masih terus mengembangkan sistem AI untuk mengolah data suara bumi itu. Dari hasil sementara, pola spektrum getaran yang diperoleh bisa menggambarkan kondisi daerah tertentu. Dalam pengambilan data itu dan interpretasinya ikut digunakan metode geofisika, misalnya untuk mengetahui kandungan air dan jenis tanah.

Pengamatan yang mudah terjangkau, seperti di daerah rawan longsor. Apalagi wilayah Jawa Barat banyak lokasi rawan karena daerahnya yang berbukit dan pegunungan serta kemungkinan terjadinya gempa cukup banyak. Sementara untuk mendeteksi gempa dalam bidang geofisika menggunakan prekursor. “Akan tetapi namanya prakiraan gempa tidak mudah, apalagi kalau nanti sampai membuat panik masyarakat,” ujarnya.

Pilihan Editor: Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

Berita terkait

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

2 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

Sebagian besar wilayah Jawa Barat pada Jumat pagi, 1 November 2024, diprakirakan dalam kondisi berawan tebal.

Baca Selengkapnya

Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

2 jam lalu

Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

Kisah inspiratif Udin Ahidin, 48 tahun, yang kini adalah dosen sekaligus Sekretaris Program Pascasarjana Universitas Pamulang (Unpam).

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

7 jam lalu

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.

Baca Selengkapnya

Buat Konten Pelecehan Seksual Anak dengan AI, Pria di Inggris Divonis 18 Tahun Penjara

23 jam lalu

Buat Konten Pelecehan Seksual Anak dengan AI, Pria di Inggris Divonis 18 Tahun Penjara

Seorang pria Inggris divonis hukuman 18 tahun penjara karena terbukti menggunakan AI untuk membuat konten pelecehan seksual anak.

Baca Selengkapnya

Google Play Store Siapkan Fitur AI untuk Jawab Pertanyaan Pengguna tentang Aplikasi

1 hari lalu

Google Play Store Siapkan Fitur AI untuk Jawab Pertanyaan Pengguna tentang Aplikasi

Google terus memperluas penggunaan AI dalam layanan mereka, termasuk di aplikasi Google Play Store.

Baca Selengkapnya

Jobstreet: 68 Persen Pekerja Percaya Bakal Terdampak AI, 10 Persen Yakin Pekerjaan akan Hilang

1 hari lalu

Jobstreet: 68 Persen Pekerja Percaya Bakal Terdampak AI, 10 Persen Yakin Pekerjaan akan Hilang

Survei Jobstreet by SEEK menunjukkan, sebanyak 68 persen pekerja di Indonesia percaya pekerjaan dan tugas mereka akan terdampak AI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Gelar Debat Perdana Pilgub Jabar di Kampus Unpad

2 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Gelar Debat Perdana Pilgub Jabar di Kampus Unpad

KPU belum menentukan tempat debat ketiga Pilgub Jabar di Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 , Teknologi AI, dan Karya yang Tidak Terlalu Fisika

2 hari lalu

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 , Teknologi AI, dan Karya yang Tidak Terlalu Fisika

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 beberkan peran setiap dari dua pemenang: jaringan saraf tiruan dan Boltzmann Machine.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Aceh hingga Papua, Kecepatan Angin Tertinggi di Utara Halmahera

2 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Aceh hingga Papua, Kecepatan Angin Tertinggi di Utara Halmahera

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar daerah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Unpam Tak Berharap Jadi PTN dan Peringatan Dini BMKG di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Unpam Tak Berharap Jadi PTN dan Peringatan Dini BMKG di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 29 Oktober 2024, dipuncaki artikel yang datang dari kampus Universitas Pamulang (Unpam).

Baca Selengkapnya