Saola Si Lembu Liar Laos Terancam Punah  

Reporter

Editor

Kamis, 3 September 2009 10:58 WIB

Lembu liar dari Laos, Saola
TEMPO Interaktif, Gland, Swiss - Saola (Pseudoryx nghetinhensis), satwa yang masih menyimpan banyak teka-teki itu, kini ada di ambang kepunahan. Sekelompok ilmuwan di Laos telah mengadakan pertemuan untuk membahas penyelamatan terhadap satwa tersebut.

Saola, yang ditemukan pertama kali dan satu-satunya pada 1992 mirip dengan antelop gurun pasir dari Arab.Namun, ia sebetulnya lebih dekat ke lembu liar. Ia hidup di lembah terpencil di Pegunungan Annamite, di perbatasan Laos dan Vietnam.

"Kita masih memiliki kesempatan, meski sangat kecil, untuk menyelamatkan satwa luar biasa itu," kata William Robichaud, Koordinator Kelompok Kerja, yang didirikan oleh Grup Spesialis Lembu Liar Asia IUCN. "Kesempatan sudah tak ada untuk spesies lembu liar lain, yaitu Kouprey. Kami berharap Saola tidak menjadi yang berikut."

Ahli konservasi biologi dari empat negara bertemu di Vientiane, Laos, pada akhir bulan lalu. Mereka setuju bahwa jumlah populasi Saola telah menurun drastis sejak penemuan tahun 1992. Saat itu pun ia sudah jarang dan terkurung dalam jangkauan yang terbatas.

Saat ini tingkat keterancaman kepunahan Saola sudah hampir sama dengan spesies mamalia besar lainnya di Asia Tenggara, seperti Badak Jawa misalnya. Situasi ini disimpulkan dari kenyataan bahwa tak ada populasi Saola di kebun binatang manapun.

"Tanda putih di wajahnya dan tanduknya yang lancip dan panjang membuatnya menjadi satwa yang cantik dan habitat di hutan basah di Annamites masih menjadi misteri," kata Barney Long dari Grup Spesialis Lembu Liar Asia IUCN. "Saola sangat jarang terlihat apalagi dipotret dan hampir mustahil memeliharanya hidup di penangkaran. Tak ada seekor pun dipelihara di kebun binatang di mana pun di dunia. Populasinya mungkin hanya lusinan."

Ancaman kepunahan Saola sendiri sudah berada pada tahap kritis dalam Daftar Merah Spesies Terancam yang dikeluarkan IUCN< badan konservasi dunia itu. Ini artinya, spesies itu secara ekstrim berada pada resiko tinggi untuk punah di alam liar.

Ancaman terhadap Saola paling utama datang dari perburuan liar. Pertemuan di Vientiane mengidentifikasi banyak jerat dan perburuan dengan anjing. Menurut para ahli itu, Saola tak mungkin diselamatkan tanpa membersihkan jerat dan mengurangi perburuan dengan anjing di hutan Annamite. Mereka juga akan meningkatkan metode pendeteksian Saola di alam liar dan penjejak radio untuk memahami apa yang diperlukan untuk mengkoservasi Saola.

Sebagai tambahan, kelompok itu berharap pemerintah Laos, Vietnam, dan komunitas konservasi dunia juga ikut memberikan perhatiannya terhadap status spesies itu dan memberikan upaya serta bantuannya untuk menyelamatkan Saola.

DEDDY SINAGA

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya