Helm Obat Asma ala Arek Sidoarjo Sabet Juara

Reporter

Editor

Senin, 12 Oktober 2009 16:11 WIB

TEMPO/Wuragil

TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Dari tangan dua siswa Sekolah Menengah Umum Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Agus Arif Rahman, dan Edwin Aditya Herbanu, sebuah helm standar pengaman kepala biasa, yang kerap dipakai para pengendara sepeda motor, berhasil dimodivikasi menjadi helm cerdas. "Refresing helm (helm beroksigen)," demikian dua siswa kelas 12 SMU itu menyebutnya.

Helm itu mampu menyuplai kebutuhan oksigen penggunanya, terutama saat kondisi cuaca minim oksigen. Cocok dipakai pembalap, petugas pemadam kebakaran (PMK), dan pengendara sepeda motor yang menempuh jaraak puluhan kilometer. "Bahkan, helm ini juga bagus digunakan penderita asma saat berkendaraan," kata Arif, kepada wartawan, Senin (12/10).

Arif menjelaskan, helm dimodivikasi dengan dipasang beberapa perangkat, di antaranya kotak tempat tabung oksigen berukuran 500 cc, mikro kontroler, yang berfungsi membuka katub tabung setelah membaca data dari sensor kadar oksigen KE25 yang dipasang di sisi kiri helm. Sensor sendiri berfungsi membaca kadar oksigen disekitar pengguna, dan besar kecil asupan oksigen yang masuk dihidung dan mulut pengguna.

Semua alat bekerja secara otomatis. Prinsip kerjanya, sensor kadar oksigen itu membaca kondisi oksigen disekitar pengguna. Jika kadar oksigen kurang dari 20 persen, maka otomatis sensor akan mengirim data ke mikro kontroler yang sudah diprogeram. Selanjutnya, mikro kontroler secara otomatis membaca data lalu membuka katub tabung sehingga oksigen mengalir melalui selang menuju masker plastik yang dipasang menutupi mulut dan hidung pengguna.

Untuk penderita asma, disediakan tombol manual disisi helm."Tombol manual disediakan sesuai keperluan," urainya jelas."Kalau sesak, tinggal menekan tombol, oksigen langsung mengalir."

Untuk membuat helm ini tidak mahal. Cukup dengan biaya sekitar Rp 1,5 juta. Rincian biaya itu, kata Arif, diantaranya untuk membeli helm standart biasa Rp 165 ribu, tabung gas dengan harga Rp 20 ribu, mikro kontroler harganya Rp 15 ribu dan sensor kadar oksigen Rp 800 ribu.

Berhasil mengutak-atik helm, dua siswa cerda berusia 17 tahun itu sukses menyabet juara satu lomba National Young Inovation Aworld (NYIA) 2009, yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta 10 Oktober kemarin. Mereka berhasil menyingkirkan 145 peserta dari seluruh Indonesia.

Pembina klub rekayasa tekhnologi, sejenis klub anak membuat produk inovatif, SMU Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Yudi Tri Wibowo mengatakan, setelah menang lomba inovation a wolrd tingkat nasional, rencananya tahun 2010 nanti, buah karya anak didiknya itu akan mewakili Indonesia pada ajang lebih tinggi yaitu International Young Inovation Awolrd (IYIA) di Vietnam."Kita masih melakukan persiapan," timpalnya.

Produk helm itu juga akan dipatenkan. Sehingga, pada khirnya helm akan diproduksi secara massal. Hal itu dibenarkan kepala sekolah SMU Muhammadiyah, Hidayatullah."Pada akhirnya nanti akan kami patenkan," pungkasnya.

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

30 Oktober 2015

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

Mobil yang diberi nama Widya Wahana V (WW-5) ini berhasil menempuh jarak sejauh 1638 kilometer dan berhasil menempati posisi ke-7 dari 12 peserta.

Baca Selengkapnya

Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

21 Oktober 2015

Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

Roqi Reflanska Bintang Mahardika, pelajar Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

20 Oktober 2015

Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

Ethan Daniel Lee memenangkan the 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition untuk kategori karya seni anak usia 5-7 tahun.

Baca Selengkapnya

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

14 Oktober 2015

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

Kompetisi ini juga melombakan penampilan budaya.

Baca Selengkapnya

Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

26 September 2015

Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

"Sapi yang terjangkit mastitis akan merugikan peternak seperti penurunan produksi susu"

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

13 Agustus 2015

Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

pemanfaatan alat perikanan modern itu sangat membantu dalam memudahkan petani ikan mengelola usahanya

Baca Selengkapnya

Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

8 Agustus 2015

Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menciptakan mobil listrik dengan sistem auto brake (rem otomatis).

Baca Selengkapnya

Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

22 Mei 2014

Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

Jika kartu parkir tersebut dicuri dan disalahgunakan, juga lebih mudah melacak jika terjadi pencurian kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

11 Januari 2014

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

Arief menguji teknologinya ini ke biomassa dari sisa-sisa tanaman yang berstruktur pejal.

Baca Selengkapnya

Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

16 November 2013

Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

Fitri bisa memamerkan desain itu dalam perhelatan National Young Inventor Award ke-6 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Baca Selengkapnya