Meteor Lyrids Lebih Terang di Utara Indonesia  

Reporter

Editor

Jumat, 16 April 2010 22:36 WIB

Hujan meteor

TEMPO Interaktif, Bandung -Cahaya hujan meteor Lyrids di Indonesia bagian utara lebih terang. Sebab garis lintasan jatuhnya terlihat lebih panjang.

Astronom dari Observatorium Bosscha, Lembang, Evan Irawan Akbar mengatakan, lintasan jatuhnya meteor di wilayah utara Indonesia mulai dari ketinggian 50 derajat dari garis horison. Sedangkan di Pulau Jawa, misalnya, cuma sekitar 40 derajat.

Wilayah paling terang, kata dia, berada di negara-negara Eropa utara seperti Rusia. Di sana, jatuhnya meteor bisa dilihat dari atas kepala hingga lenyap di garis horison. "Kalau di Indonesia, wilayah pandangnya sempit," katanya.

Cahaya meteor itu akan terlihat seperti garis. Kecepatannya ada yang seperti kilat, atau dalam beberapa detik. "Tergantung ukuran batu meteor itu," katanya.

Warnanya pun bisa bermacam-macam, sesuai material pembentuk meteornya. "Namun umumnya berwarna putih," jelasnya. Kemungkinan meteor itu berbentuk bola api (fireball) bahkan sampai meledak di udara, kata dia, sangat jarang terjadi.

Hujan meteor Lyrids bisa disaksikan selepas bulan tenggelam pada pukul 01.00 dinihari hingga menjelang subuh. Asal langit cerah, 'bintang jatuh' itu bisa disaksikan mulai 16-26 April mendatang. Di masa puncaknya, pada 21 atau 22 April, setiap jamnya bisa terlihat 10-20 komet.

Fenomena rutin setiap tahun itu bisa disaksikan hanya dengan mata telanjang. Pemakaian teropong hanya akan membatasi pandangan. Tempat paling baik untuk melihat, menurut astronom, di daerah yang minim cahaya seperti pedesaan dan di pinggir laut.

Peneliti senior astronomi dari Lapan, Thomas Djamaluddin, mengatakan tak ada dampak serius dari jatuhnya meteor-meteor itu. Mereka umumnya sampai ke bumi dalam bentuk debu dan tidak beracun. Setiap tahun, bumi disiram 25 ton debu dari benda angkasa.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.

Baca Selengkapnya

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.

Baca Selengkapnya

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.

Baca Selengkapnya

Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

17 April 2022

Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

Pada 2019 peneliti Harvard menulis bahwa meteorit sangat cepat yang merintis jejak melalui atmosfer pada tahun 2014 juga sebagai objek antarbintang.

Baca Selengkapnya

Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

14 Januari 2022

Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berdebat tentang bagaimana bahan kimia organik dalam meteorit ALH 84001 terbentuk.

Baca Selengkapnya

Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

25 November 2021

Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu.

Baca Selengkapnya

Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

22 Oktober 2021

Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Meteor menembus atmosfer Bumi dan jatuh di sebuah rumah di Kanada beberapa waktu lalu. Beruntung ukurannya kecil.

Baca Selengkapnya

Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

18 Oktober 2021

Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

Batu meteorit itu diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, lebih tua dari apa pun yang ada di Bumi.

Baca Selengkapnya

Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

28 Juli 2021

Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

Meteor itu membangunkan warga ibu kota negara, Oslo, yang terkaget-kaget mendengar suara ledakan besar.

Baca Selengkapnya

Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

10 Juli 2021

Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

Planetarium itu akan memamerkan banyak benda koleksi bidang astronomi.

Baca Selengkapnya