LIPI Kukuhkan Tiga Profesor Riset  

Reporter

Editor

Jumat, 21 Mei 2010 21:14 WIB

LIPI
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dunia ilmu pengetahuan Indonesia memperoleh tiga profesor riset baru, sehingga kini Indonesia memiliki 301 orang peneliti bergelar profesor riset. Pengukuhan Dr. Made Sri Prana (bidang botani); Dr. Enny Sudarmonowati (Bidang Bioteknologi); dan Dr. Herwint Simbolon (Bidang Ekologi dan Evolusi), dilakukan oleh Majelis Profesor Riset di Widya Graha Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (21/05/2010).

Kepala LIPI, Umar Anggara Jenie menyatakan ketiga profesor riset yang baru dikukuhkan itu menambah jajaran profesor riset di lingkungan lembaga tersebut menjadi 78 orang. “Namun itu baru enam persen dari total jumlah peneliti LIPI, katanya, usai mengukuhkan ketiga peneliti itu.

Dia berharap jumlah profesor riset di lembaga penelitian pemerintah itu bisa meningkat hingga 10 persen. “Saya sarankan dan dorong pusat penelitian yang ada untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas profesor risetnya,” kata Umar.

Dalam upacara pengukuhan itu, Dr. Made Sri Prana menyampaikan orasi berjudul “Konservasi Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) di Indonesia.” Talas sebagai salah satu jenis ubi-ubian asli Indonesia adalah penghasil karbohidrat yang cukup tinggi serta amat potensial dikembangkan sebagai makanan pokok alternatif selain beras. “Namun sangat disayangkan khazanah plasma nutfah talas saat ini dalam kondisi memprihatinkan, dan kurang mendapat perhatian.”

Peneliti Puslit Bioteknologi, Dr. Enny Sudarmonowati, menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Pendekatan Genetika Molekuler untuk Mengatasi masalah Pertanian dan Kehutanan”. Dengan pendekatan molekuler, perbaikan sifat tanaman dapat meningkatkan hasil, kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, tahan kekeringan, pertumbuhan, kadar selulosa, dan kadar biomassa yang lebih mudah diproses menjadi bioetanol. ”Penggunaan teknologi ini merupakan pilihan untuk mengatasi masalah pangan, kehutanan, dan perubahan iklim dengan menciptakan dan melestarikan benih/bibit unggul”, katanya.

Dalam orasi berjudul “Ekologi Hutan Hujan Tropika Indonesia: Hutan Rawa Gambut dan Perubahan Iklim Global”, Dr. Herwint Simbolon memaparkan betapa pentingnya menjaga fungsi hutan rawa gambut sebagai suatu ekosistem penting yang berfungsi sebagai mesin penangkap dan penyimpan karbon dan mengurangi laju pemanasan global. “Skema Reduction Emission from Deforestation and forest Degradation (REDD) diharapkan cukup kompetitif dibandingkan dengan mengonversi lahan tersebut menjadi lahan pertanian, khususnya kebun kelapa sawit”, katanya.

TJANDRA DEWI

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya