Malaria Tidak Meningkat Seiring Pemanasan Global

Reporter

Editor

Sabtu, 22 Mei 2010 12:14 WIB

sxc.hu
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemanasan global kerap dianggap sebagai pemicu maraknya penyakit malaria. Padahal, menurut pada ilmuwan, banyak faktor yang menjadi penyebab berkembangnya nyamuk Anopheles.

Khusus untuk daerah tropis, setiap tiba musim pancaroba maka bencana ada di depan mata. Semakin tinggi temperatur udara maka populasi nyamuk semakin meningkat sehingga orang digigit nyamuk. Artinya, banyak orang yang terkena penyakit malaria.

“Itu adalah intuisi atau perkiraan kasar saja,” kata Peter Gething, seorang epidemologis dari University of Oxford, Inggris. Bersama rekannya, Simon Hay dari Malaria Atlas Project, Gething mengumpulkan data indikasi penyakit malaria pada tahun 1900 dan 2007.

Data itu menunjukkan, meskipun temperatur udara pada tahun 2007 lebih tinggi ketimbang 1900, namun penyakit malaria tidak melonjak secara signifikan seiring dengan bertambah panasnya cuaca atau pada musim pancaroba.

Menurut Gething, banyak faktor yang menyebabkan penyakit malaria tidak selalu meningkat setiap tahunnya, misalnya karena masyarakat mengetahui metode penyembuhan yang tepat, telah ditemukan bagaimana pola persebarannya, ada berbagai macam insektisida yang digunakan dan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan kelambu. "Jadi suhu yang makin panas dan musim pancaroba bukan sesuatu yang menjadi penyebab utama penyakit malaria," ujar Gething.

Paul Reiter, seorang entomologis dari Pasteur Institute, Paris mengatakan perkiraan terakhir dari Intergovermental Panel on Climate Change mencatat, kendati masih ada kaitan antara cuaca dengan penyebaran malaria, masih ada faktor lain yang patut diperhitungkan. “Misalnya pola hujan dan migrasi manusia,” kata Reiter.

Rini K | Nature

Berita terkait

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

8 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

18 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

23 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

40 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

47 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

47 hari lalu

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

48 hari lalu

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

57 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Benarkah Pemanasan Global Sudah Tembus Batas 1,5 Derajat Celsius?

12 Februari 2024

Benarkah Pemanasan Global Sudah Tembus Batas 1,5 Derajat Celsius?

Januari 2024 lalu adalah rekor baru pemanasan global untuk suhu rata-rata bulanan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Bukan Fenomena Alam Biasa, Peneliti BRIN Usul Dibentuk Komite Khusus

2 Februari 2024

Cuaca Ekstrem Bukan Fenomena Alam Biasa, Peneliti BRIN Usul Dibentuk Komite Khusus

Cuaca ekstrem harus dilihat dalam perspektif perubahan iklim global.

Baca Selengkapnya