TEMPO Interaktif, Jakarta - Siswa Sekolah Menengah Atas kini harus berangkat lebih awal untuk mengejar jam masuk sekolah yang telah ditetapkan pada pukul 06.30 pagi dan menghindari kemacetan. Padahal menurut sebuah penelitian, sebaiknya para remaja masuk sekolah agak siang supaya mereka lebih segar dan siap menghadapi hari.
Penelitian yang dilakukan di sebuah sekolah di Rhode Island, Amerika Serikat ini dilakukan dengan menunda waktu masuk sekolah selama setengah jam. Setelah perubahan tersebut, para siswa mengaku tidak terlalu lelah dalam belajar dan masih bisa menyempatkan diri untuk pergi ke pusat kebugaran.
"Penundaan jam masuk sekolah, mulai setengah jam saja ternyata berdampak sangat signifikan terhadap kualitas hidup, kesehatan dan suasana hati remaja," kata peneliti Dr Judith Owens, direktur Sleep Disorder Pediatric Center di Rumah Sakit Hasbro Children's, Amerika.
Remaja membutuhkan waktu tidur sekitar sembilan jam sehari, sedikit lebih banyak ketimbang orang dewasa. Waktu tidur yang lebih banyak ini digunakan untuk menebus energi yang dikeluarkan selama kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah, seperti mengerjakan pekerjaan rumah dan kegiatan ekstrakurikuler.
Selain itu, pada masa pubertas terjadi pergeseran jam biologis sebanyak dua jam. Sehingga, jelas Owens, secara alami tubuh remaja baru akan terasa lelah dan tertidur pada pukul 11 malam, bukan pada jam 9 malam sebagaimana anak-anak. Esok paginya, kelelahan itu akan tertebus dan mereka bangun pada pukul delapan pagi, bukan jam enam pagi.
Kurang tidur pada remaja menurut Owens dapat mengakibatkan obesitas, peningkatan kecelakaan ketika mengendarai kendaraan bermotor dan daya ingat berkurang. Namun dia mengatakan dibutuhkan penelitian lebih lanjut karena baru satu sekolah saja yang dilibatkan.
Livescience|Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya