IAR Indonesia Melepas Liar 16 Monyet Ekor Panjang di Pulau Panaitan  

Reporter

Editor

Kamis, 29 Juli 2010 03:57 WIB

sxc.hu
TEMPO Interaktif, Bogor - Pusat rehabilitasi satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia melepasliarkan 16 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Pulau Panaitan, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, Kamis (29/7).

"Ada 16 monyet ekor panjang yang akan dilepasliarkan. Kami sudah mempersiapkan tim evakuasi satwa maupun tim survei yang sudah lebih dulu menetap di sana," kata Kordinator Manajemen Satwa IAR Aris Hidayat.

Adapun ke-16 Macaca tersebut diperoleh dari hasil proses translokasi komunitas pecinta satwa, penyerahan masyarakat di Bogor dan Jakarta serta dari Pusat Penyelamatan Satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta. Berdasarkan hasil catatan IAR, usia Macaca mulai enam bulan hingga sembilan tahun.

Pelepasan Macaca tersebut akan dilakukan dari kantor IAR di Curug Nangka, Ciapus, Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/7) sekitar pukul 09:00 WIB. Lima personel evakuasi telah disiapkan untuk membawa 16 satwa yang terdiri dari sembilan ekor berjenis kelamin jantan dan tujuh berkelamin betina. Hewan-hewan itu diberangkatkan menggunakan 10 kandang transportasi khusus yang dirancang untuk penyesuaian kebutuhan dan juga sebagai prosedur standar pelepasan satwa.

Saat ini, seluruh Macaca telah berada di kandang sosialisasi. Dalam kurun terakhir, Aris menjelaskan, dua kelompok Macaca telah memperlihatkan indikasi positif, yang di antaranya diamati lewat perilaku saling membersihkan tubuh di antara hewan-hewan itu. Kemudian yang tak kalah pentingnya yaitu hirarki antar-Macaca dalam satu kelompok telah terbentuk.

Maka, indikasi itulah yang kemudian menjadi pertanda Macaca tersebut telah memenuhi ketentuan umum untuk segera dikembalikan ke habitat asli di samping kondisi kesehatannya yang prima.

"Ini bisa dikatakan kelompok mereka sudah solid sehingga kekuatan kelompoknya bisa jadi bekal jika mereka tinggal di luar kandang atau di alam bebas," jelas Aris. "Jangan sampai dilepas ke alam malah saling berkelahi dan mati."

Lebih lanjut Aris mengatakan, kesolidan Macaca di dalam kandang nantinya akan membantu mereka untuk tidak mudah dimangsa kelompok Macaca lain yang lebih dulu "menjajah" alam atau bisa juga karena dominasi di suatu wilayah. Itu sebabnya, tim IAR memisahkan mereka menjadi dua kelompok.

Pengelompokan ini pada intinya bertujuan agar strata sosial yang terbentuk selama berada di dalam kandang dapat meminimalisir konflik di antara Macaca muda dan tua sehingga kekuatan Macaca di masing-masing kelompok itu dapat saling menguatkan dan solid.

"Kami memisahkan supaya antara Macaca satu dengan yang lainnya tidak berkelahi. Dalam dunia satwa, hukum alam masih berlaku. Yang paling hebat, yang paling berkuasa," sambung Aris.

Pelepasan ini merupakan yang ketiga kali yang telah dilakukan oleh IAR di pulau seluas 17.500 hektare itu sejak April 2008 dan Juli 2009.

APRIARTO MUKTIADI

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya