Induk Umat Manusia Hidup 200 Ribu Tahun Lalu  

Reporter

Editor

Kamis, 19 Agustus 2010 10:37 WIB

Mitokondria

TEMPO Interaktif, Texas - Ilmuwan dari Rice University di Huoston, Texas, Amerika Serikat memperkirakan induk dari umat manusia yang ada di bumi ini hidup sekitar 200 ribu tahun yang lalu. Temuan ini diperoleh berdasarkan pemeriksaan link genetik manusia khususnya sel mitokondria yang berfungsi sebagai "pembangkit tenaga" bagi sel untuk keberlangsungan kehidupan.

Di dalam mitokondria itu sendiri terdapat deoxyribonucleic acid (DNA) yang disebut "hawa mitokondria" atau mtEve untuk mengetahui hubungan antara sel yang ada saat ini dengan yang sebelumnya. Menurut peneliti Marek Kimmel, ada 10 model genetik manusia yang dapat menunjukkan kapan "hawa mitokondria" itu tumbuh dan turun-temurun ada pada tubuh manusia.

"Temuan kami menggarisbawahi pentingnya proses seperti pertumbuhan populasi dan kepunahan," kata Kimmel. Dia menambahkan, dengan mengetahui alur hawa mitokondria, maka "sejarah genetika" seseorang dapat diketahui untuk menghindari beberapa penyakit degeneratif atau keturunan.

Untuk mengetahui adanya hawa mitokondria pada sel seseorang dilakukan dengan mempelajari individu dan orang tuanya hingga beberapa generasi sebelumnya yang masih hidup. "Profil genetik mereka sangat mirip, merkipun ada sedikit perbedaan pada gen-gen tertentu," kata Kimmel.

Menurut dia, menggunakan genom mitokondria untuk mengukur keterkaitan antara seseorang dengan generasi sebelumnya adalah metode genetika sederhana untuk mendapatkan silsilah seseorang. Meskipun demikian, metode genetika ini tidak mudah karena seluruh genom manusia mengandung lebih dari 20 ribu gen. "Sehingga cukup sulit untuk membandingkan perbedaan atau persamaan antara satu gen dengan yang lain, bahkan jika menggunakan superkomputer tercepat," kata Kimmel.

Sel Mitokondria diambil sebagai sel yang dapat menunjukkan silsilah manusia karena dialah yang mensuplai energi bagi semua sel yang ada di dalam tubuh. Selain itu, di dalam sel mitokondria terdapat 37 gen yang jarang berubah. Genom mitokondria itu sendiri biasanya diwariswa setiao orang dari ibunya. Artinya, semua garis keturunan mitokondria adalah ibu.

Kimmel menjelaskan, semakin lama model genetik manusia menjadi semakin kompleks, khususnya selama beberapa dekade terakhir.

ScienceDaily | Rini K


BERITA TERPOPULER LAINNYA:

MUI: Yang Menentukan Kafir Itu Allah, Bukan Orang

Meteor Biru Berberntuk Lafadz Allah Jatuh di Cirebon

Kapolda: Perampok Bank Niaga Dilakukan Profesional

Induk Umat Manusia Hidup 200 Ribu Tahun Lalu

NU-Muhammadiyah Sepakat Koruptor itu Kafir

Kenapa Masa Jabatan Presiden Perlu Dibatasi?



Advertising
Advertising

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya