TEMPO Interaktif, Teheran - Iran telah meluncurkan satelit ke orbit bumi. Sebuah laporan di televisi negara itu mengatakan satelit yang diproduksi secara lokal, disebut Rasad atau pengamatan, diluncurkan dengan sukses oleh rudal Safir pada hari Rabu. Tidak ada konfirmasi independen atas peluncuran itu atau satelit yang mencapai orbit.
Ini akan menjadi satelit kedua Iran yang mengorbit. Yang pertama bernama Omid, diluncurkan pada tahun 2009.
Laporan TV Iran mengatakan satelit baru ini dirancang untuk menghasilkan peta resolusi tinggi.
Program ruang angkasa jangka panjang Iran telah mengkhawatirkan Barat, karena teknologi yang sama memungkinkan rudal untuk meluncurkan satelit yang dapat digunakan untuk menembakkan hulu ledak. Israel, AS dan negara lain menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir. Iran membantah itu.
Laporan TV mengatakan satelit Rasad, yang dikembangkan oleh lembaga kedirgantaraan Iran, memiliki berat 34 pound (15 kg) dan telah dirancang untuk mengorbit bumi 15 kali sehari pada ketinggian 160 mil.
"Ilmuwan kami berhasil menempatkan satelit pengumpul gambar pertama Iran ke orbit," kata laporan TV itu.
Iran telah membuat serangkaian klaim tentang kemajuan dalam program ruang angkasa yang ambisius dalam beberapa tahun terakhir, yang membuat khawatir kekuatan-kekuatan Barat tentang kemungkinan aplikasi militer.
Tahun lalu Iran mengumumkan telah berhasil meluncurkan roket yang membawa tikus, kura-kura dan cacing ke ruang angkasa.
Program ruang angkasa Iran telah mengungkapkan tujuan menempatkan manusia di orbit dalam waktu 10 tahun.
Iran menampilkan keberhasilan teknologi sebagai sinyal bahwa negara itu bisa tetap maju meskipun ada ancaman sanksi AS dan PBB atas program nuklirnya.
Iran juga memberi tekanan dengan program rudal militer, dengan sering menguji rudal yang mampu mencapai Israel, pangkalan AS di Teluk dan bagian tenggara Eropa.
Iran meluncurkan satelit komersial pertama di tahun 2005 dengan roket Rusia. Rusia, Korea Utara dan Cina mentransfer teknologi ruang angkasa ke Iran.
TELEGRAPH | EZ
Berita terkait
Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya
3 hari lalu
Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.
Baca SelengkapnyaSatelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025
9 hari lalu
BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.
Baca SelengkapnyaCerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil
10 hari lalu
Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.
Baca SelengkapnyaLuhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali
13 hari lalu
Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.
Baca SelengkapnyaTeknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya
14 hari lalu
Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.
Baca SelengkapnyaOPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya
18 hari lalu
OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.
Baca SelengkapnyaVivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya
19 hari lalu
Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC
23 hari lalu
Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.
Baca SelengkapnyaOppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid
48 hari lalu
Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.
Baca SelengkapnyaBRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana
50 hari lalu
Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.
Baca Selengkapnya