Arkeolog Temukan Istana Kuno di Sudan  

Reporter

Editor

Selasa, 9 Agustus 2011 15:23 WIB

REUTERS/Asmaa Waguih

TEMPO Interaktif, Ontario - Arkeolog menemukan istana kuno dari tahun 900 sebelum Masehi di Sudan tengah. Temuan ini membantu mengisi sejarah yang hilang selama 1,5 milenium.

Penggalian itu mengungkap kota kuno Meroe, ibu kota kerajaan yang terpusat di Sungai Nil. Kota yang diperintah oleh dinasti raja yang mengatur teritori sepanjang 1.500 kilometer ini terbentang dari Mesir selatan hingga Karthoum selatan. Kerajaan ini berjaya 2000 tahun lampau dan membangun berbagai bangunan mewah seperti istana dan banyak piramida kecil.

Baru sebagian kecil bangunan yang bisa dibersihkan dari timbunan tanah. Dari celah ini arkeolog menghitung umur bangunan menggunakan penanggalan radioaktif. Tersembunyi di bawah istana tua itu bangunan tertua Kota Meroe yang diperkirakan sudah ada sejak sembilan abad sebelum Masehi atau satu abad lebih tua dari istana di atasnya.

Bersama bangunan itu ditemukan tulang-tulang hewan. Krzysztof Grzymski, kurator dari Museum Royal Ontario, Kanada, memperkirakan bagian tubuh ini berasal dari kambing dan biri-biri yang digembalakan. Hal itu menuntun pada kesimpulan bahwa peradaban tua ini bersifat setengah nomadik karena tak hanya menggantungkan hidup pada hasil pertanian, tapi juga hewan gembala.

Meski gembira atas temuan ini arkeolog belum bisa menjelaskan fungsi bangunan tua di bawah istana tersebut. Dugaan sementara, bangunan ini merupakan istana pendahulu atau bangunan administratif.

Selama 150 tahun terakhir arkeolog telah mengorek lapisan tanah kota tua ini dan menemukan banyak istana. Selama itu pula mereka dibuat kebingungan karena seolah-olah peradaban tersebut muncul begitu saja.

"Di Sudan tengah kami menemukan peradaban zaman batu berumur 3000 hingga 2500 sebelum Masehi. Setelah itu, tak ada bukti arkeologi sampai muncul kerajaan ini pada tahun 800 sebelum Masehi," kata Grzymski.

Untuk mengisi lubang sejarah ini arkeolog meramalkan keberadaan kuil peribadatan untuk dewa tertinggi Mesir, Amun. Namun bangunan kuno tersebut tak kunjung ditemukan.

Bangunan yang baru digali ini membuka peluang bagi Grymzki dan arkeolog lainnya untuk menemukan bangunan yang didirikan pada masa yang hilang. "Saya mencari asal-usul Kushite, peradaban Nubian," ujar Grzymski.

LIVESCIENCE | ANTON WILLIAM

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

13 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

32 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

33 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

37 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

37 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

38 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

55 hari lalu

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya