Mikroskop Tercanggih Ini Bisa Melihat Virus

Reporter

Editor

Selasa, 24 April 2012 05:31 WIB

Gambar bakteri E. Coli. Wikipedia.org

TEMPO.CO , Manchester: Terobosan baru untuk mengembangkan teknologi mikroskop terus dilakukan. Sebelumnya, mikroskop optik standar hanya dapat melihat jelas obyek berukuran paling kecil sekitar satu mikrometer (0,001 milimeter).

Tapi sekarang, dengan menggabungkan mikroskop optik dengan mikrosfer transparan --dijuluki nanoskop mikrosfer-- para peneliti dapat melihat obyek berukuran 20 kali lebih kecil atau sekitar 50 nanometer. Kemampuan ini di luar batas mikroskop optik.

Dengan kapasitas mikroskop yang luar biasa, para ilmuwan yang dipimpin oleh Profesor Lin Li dan Zengbo Wang kini dapat mengamati bagian dalam sel manusia dan memeriksa virus hidup untuk pertama kalinya, serta mengetahui apa penyebab kemunculan virus itu.

Mikroskop elektron, yang selama ini digunakan untuk memeriksa obyek renik, ternyata hanya bisa melihat permukaan sel. Mikroskop elektron tidak dapat memeriksa struktur bagian dalam sel, serta tidak dilengkapi alat untuk mengamati virus hidup secara visual.

Para peneliti yang menciptakan mikroskop canggih ini berasal dari School of Mechanical, Aerospace and Civil Engineering di Manchester, Inggris. Mereka bekerja sama dengan akademisi di National University and Data Storage Institute of Singapore di Singapura.

Mereka yakin dapat menggunakan mikroskop untuk mendeteksi obyek berukuran jauh lebih kecil di masa mendatang. Metode baru memungkinkan mikroskop tidak memiliki batas teoritis ihwal ukuran obyek yang dapat dilihat.

Sistem baru pencitraan nano pada mikroskop ini didasarkan pada kemampuan perangkat optik menangkap gambar obyek dekat bidang virtual, yang bebas dari difraksi optik, dan memperkuatnya dengan mikrosfer. Mikrosfer adalah partikel berbentuk bola kecil yang berfungsi memperkuat gambar obyek dan meneruskannya ke perangkat optik mikroskop standar.

"Ini adalah rekor dunia. Kami percaya kita tidak hanya bisa melihat benda berukuran 50 nanometer, tapi juga yang berukuran jauh lebih kecil," kata Profesor Li. "Secara teori tidak ada batasan tentang seberapa kecil ukuran obyek yang dapat dilihat mikroskop."

Li mengatakan, cara umum untuk mengamati sel adalah menggunakan mikroskop elektron. Tapi itu pun tidak dapat melihat apa yang ada di dalam sel secara detail.

Kemampuan lebih hebat sebenarnya dimiliki mikroskop optik flouresens, yakni dapat melihat bagian dalam sel meski secara tidak langsung melalui metode pewarnaan. "Tetapi zat pewarna tidak bisa mengenai virus," ujar Li.

"Melihat bagian dalam sel tanpa pewarnaan dan melihat virus hidup secara langsung bisa mengubah cara kita mempelajari sel. Kondisi ini juga memungkinkan kita mengamati virus secara detail dan melakukan penelitian biomedis untuk pertama kalinya," kata Li.

SCIENCE.ORG | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

8 jam lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

16 jam lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

3 hari lalu

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

BKN umumkan peserta seleksi CASN 2024 jalur kedinasaan dapat mendaftar pada Rabu, 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

4 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

6 hari lalu

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

Telkomsel gelar IndonesiaNEXT Season 8 dengan tema #upskilltoinnovate, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

9 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

23 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

25 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

26 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

49 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya