TEMPO.CO, Wina-- Suara panggilan gajah sangat dahsyat, bisa menggelegar hingga sejauh 10 kilometer. Tak ada yang tahu mengapa suara gajah terdengar seperti gemuruh, hingga para peneliti Austria untuk pertama kalinya mempelajari cara mamalia darat terbesar ini memproduksi suara.
Dari penelitian itu terungkap bahwa gajah menghasilkan suara dengan cara yang sama seperti manusia ketika berbicara. Gajah mendorong udara melalui pita suara dan membuatnya bergetar sehingga menghasilkan suara. Gajah bahkan bisa memproduksi suara yang lebih rendah ketimbang manusia lantaran pita suara mereka delapan kali lebih panjang.
"Frekuensi suara yang dihasilkan gajah sangat rendah," kata Christian Herbst, peneliti dari University of Vienna, Austria, seperti dikutip Livescience, Jumat lalu. Suara panggilan gajah umumnya berada pada frekuensi kurang dari 20 Hertz sehingga tidak terdeteksi telinga manusia.
Para peneliti hingga saat ini tidak yakin bagaimana gajah bisa menghasilkan suara rendah. Jangankan gajah, Herbst mengatakan, mempelajari produksi suara pada hewan secara umum bukanlah perkara gampang.
Ada dua cara menghasilkan suara dengan menggetarkan pita suara. Cara pertama disebut kontraksi otot aktif. Dengan metode ini, otot tenggorokan secara aktif berkontraksi menggetarkan pita suara. Cara ini dijumpai pada kucing yang mendengkur.
Cara kedua disebut myoelastic-aerodynamic mode. Metode ini menggunakan udara dari paru-paru untuk menggetarkan pita suara. Manusia menggunakan cara ini ketika berbicara dan bernyanyi.
Peluang untuk mengungkap rahasia ini terbuka ketika Herbst dan timnya meneliti seekor gajah yang mati secara alami di Kebun Binatang Berlin di Jerman. Laring gajah itu dipasang pada tabung khusus lalu mereka meniupkan udara hangat dan lembab melewatinya, mirip ketika gajah bernapas.
Getaran yang dihasilkan laring gajah mati tersebut dicocokkan dengan suara panggilan pada gajah hidup. Temuan ini, yang dilaporkan dalam jurnal Science edisi 3 Agustus 2012, menunjukkan bahwa getaran yang dihasilkan sama seperti yang dihasilkan lewat cara myoelastic-aerodynamic mode.
"Gajah menggunakan cara ini untuk menghasilkan suara dengan frekuensi rendah," ujar Herbst. "Kita sekarang memiliki bukti tentang suara mamalia darat terbesar hingga terkecil."
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Lain:
Burung Ini Mencari Makan di Dasar Laut
Pelajar Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Kimia
Bulan Biru di Bulan Agustus
LIPI Masuk 100 Lembaga Penelitian Terbesar Dunia
Bakteri Virtual Ini Mirip Aslinya
Virus Flu Anjing Laut Ancam Manusia?
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya