TEMPO.CO, Berkeley-Astronom dari University of California dan Clarion University menemukan enam komet yang sedang memutari bintang. Temuan ini membuktikan bongkahan es raksasa juga hadir di bintang selain matahari.
Komet alien tersebut bernama 49 Ceti, 5 Vulpeculae, 2 Andromedae, HD 21620, HD 42111, dan HD 110411. Komet ini mengelilingi bintang-bintang muda, berusia 5 juta tahun, yang bercahaya putih.
"Temuan ini menjadi mata rantai yang menyambung teori pembentukan sistem planet," ujar Barry Welsh dari Space Sciences Laboratory milik University of California.
Teori penciptaan tata surya menyebutkan, planet terbentuk dari piringan debu dan gas di sekitar bintang. Setelah terbentuk, adonan dasar ini tersapu ke tepian matahari dan mengendap di sana sebagai cakram yang tersusun atas bongkahan es. Bongkahan es ini saling bersenggolan dan jatuh terseret mendekati bintang.
"Ternyata bongkahan es seperti ini jamak ditemukan di luar sistem tata surya," kata dia.
Bongkahan es yang kelak menjadi komet biasanya berukuran 5-20 kilometer. Ketika ditarik mendekati bintang, es akan menguap sambil melepaskan debu dan gas. Semburan debu dan gas ini meninggalkan jejak berukuran beberapa juta kilometer dan bersifat sebagai pemantul cahaya. Dilihat dari bumi, pantulan cahaya ini seperti nyiur yang melambai dan berpendar. Bentuknya yang unik membuat komet disebut juga sebagai bintang jatuh.
Pendeteksian komet adalah hal yang sulit. Komet di tata surya saja baru bisa terlihat ketika berada sekitar 5 satuan astronomi--sama jauhnya dengan jarak orbit Jupiter ke matahari. Lalu bagaimana astronom bisa melihat komet di bintang lain yang jaraknya ratusan ribu kali lebih jauh?
Astronom menggunakan teleskop berdiameter 2,1 meter milik Observatorium MacDonald di Texas untuk melihat bintang-bintang. Mereka menunggu bintang-bintang tersebut mengalami perubahan cahaya. Bintang yang berubah cahayanya, ditilik menggunakan pengurai cahaya. Teknik penguraian cahaya ini memungkinkan astronom melihat garis gelap di antara spektrum bintang. Garis dengan pola tertentu merupakan sidik jari yang mengindikasikan jejak debu dan gas yang ditinggalkan komet ketika mendekati bintang. Jadilah mereka melihat komet di bintang lain dengan melihat garis gelap seperti ini. Simak berita iptek lainnya di tempo.co.
ANTON WILLIAM | SCI-NEWS
Berita terkait
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran
33 hari lalu
Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?
Baca SelengkapnyaKomet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi
10 Desember 2023
Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.
Baca SelengkapnyaKisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang
6 September 2023
Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).
Baca SelengkapnyaPenampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September
2 September 2023
Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.
Baca SelengkapnyaKomet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari
1 Februari 2023
Komet bisa diamati hingga akhir Februari.
Baca SelengkapnyaITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)
18 Januari 2023
Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari
17 Januari 2023
Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.
Baca SelengkapnyaSetelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis
10 Januari 2023
Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.
Baca SelengkapnyaDitabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer
6 Oktober 2022
Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.
Baca SelengkapnyaKomet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari
25 Juli 2022
Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.
Baca Selengkapnya