Berapa Jumlah Badak Jawa yang Tersisa?

Reporter

Jumat, 5 April 2013 20:41 WIB

Pada foto yang dirilis oleh Taman Nasional Ujung Kulon, seekor badak Jawa jantan tertangkap kamera di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. AP/Ujung Kulon National Park

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan melansir data terbaru mengenai jumlah badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon di Banten. Hasil pengamatan tim Balai Taman Nasional Ujung Kulon menunjukkan jumlah badak Jawa meningkat dari 35 individu pada 2011 menjadi 51 individu pada tahun lalu.


Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam acara "Pelepasliaran Anak Burung Maleo ke-10.000 dan Hasil Monitoring Badak Jawa Tahun 2012" di Jakarta mengatakan peningkatan jumlah badak dapat disebabkan adanya faktor kelahiran (natalitas).

"Faktor pendukung seperti peningkatan kemampuan teknis monitoring dan penambahan luasan wilayah monitoring juga berpengaruh," ujar Zulkifli dalam siaran persnya, Jumat, 5 April 2013.

Tim balai taman nasional aktif mengamati populasi dan pergerakan badak Jawa sejak 2011. Mereka menggunakan kamera jebak jenis trophy camp merek Bushnell model 119405 di sejumlah lokasi yang kerap dikunjungi badak di Semenanjung Ujung Kulon.

Jumlah badak yang tercatat pada 2011 terdiri dari 22 individu jantan, 13 betina, lima di antaranya anakan. Sementara itu, jumlah badak pada 2012 terdiri atas 29 individu jantan, 22 betina, delapan di antaranya anakan.

Zulkifli mengatakan, hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa populasi badak Jawa mengalami perkembangan yang menggembirakan. Terlebih badak Jawa merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang tersisa di dunia.

"Monitoring populasi badak Jawa di Ujung Kulon akan terus dilakukan setiap tahun guna mengetahui kondisi parameter demografi populasi satwa langka tersebut," ucap dia.

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) termasuk satwa dilindungi di Indonesia. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengelompokkan mamalia bercula satu ini sebagai satwa terancam punah dalam Red List Data Book. Kini badak Jawa hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon sejak populasi kerabatnya di Vietnam dinyatakan punah pada 2011.

Peningkatan angka populasi badak Jawa menjadi penting lantaran Indonesia menggagas dan mendeklarasikan Tahun Badak Internasional pada bulan Juni 2012. Momentum tersebut akan diperingati setiap tahun bertepatan dengan hari kelahiran Andatu, anakan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) hasil perkawinan alami di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas di Lampung.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya