Penampakan yang diduga kadal di planet Mars. Metro.co.uk
TEMPO.CO, Washington - NASA dalam upayanya meneliti kemampuan planet Mars untuk dijadikan tempat tinggal, diduga telah menggunakan hewan sebagai kelinci percobaan.
Dalam sebuah foto planet Mars yang diambil pada September 2012 oleh Curiosity NASA, nampak seekor tikus di antara bebatuan. Tikus itu terlihat setelah foto itu diperbesar.
"Ini adalah hewan pengerat lucu yang berada di Mars. Terlihat jelas warnanya yang lebih cerah pada bagian atas dan bawah kelopak matanya, hidung, pipi, telinga, kaki depan dan perut,"tulis Scott Waring dalam media UFO Sightings Daily pada Desember 2012. "Warna tikus itu terlihat agak menyatu dan berkamuflase dengan batu-batu dan pasir,"tulis Scott.
Dalam pembaruan tulisannya, Waring mengangkat tentang kemungkinan NASA mendatangkan tikus itu secara rahasia. Tikus itu sebagai baagian dari eksperimen untuk mengetes kemampuan planet merah untuk bisa dijadikan tempat tinggal. Sebagaimana kita ketahui, NASA memiliki misi Mars 2030.
"Kenapa NASA tidak memberitahu kita tentang keberadaan tikus itu?"tulis Waring. "Karena tikus itu diharapkan mati pada akhirnya. Hal itu bisa menyeret mereka ke pengadilan terkait pelanggaran etika terhadap hewan,"tulis Waring.
Kini isu tentang tikus Mars itu sudah menyebar. Dari halaman UFO Sightings Daily ke situs Discovery News, Fox News, Space.com dan situs lainnya.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
6 hari lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu
7 hari lalu
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu
Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.