Kota Maya Kuno Ditemukan di Hutan Meksiko

Reporter

Jumat, 21 Juni 2013 21:44 WIB

Kuil suku Maya di Tulum, Meksiko. wikipedia.org

TEMPO.CO, Mexico City - Tim arkeolog internasional menemukan sebuah kota Maya kuno yang tersembunyi selama berabad-abad di hutan hujan sebelah timur Meksiko. Penemuan kota kuno di sebuah cagar alam terpencil ini menghasilkan petunjuk bagaimana peradaban tersebut runtuh 1.000 tahun lalu.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Ivan Sprajc, dosen di Akademi Seni dan Pengetahuan Slovenia, menemukan 15 piramida, lapangan bola, plaza dan struktur lain karakteristik peradaban Maya. Kota ini dijuluki “Chactun” yang berarti “Batu Merah” atau “Batu Besar”. Dengan mempelajari puing tersebut, mereka berharap bisa mengungkap informasi mengapa peradaban kuno itu runtuh satu milenium lampau.

Sprajc memperkirakan kota itu berpenduduk lebih sedikit dibandingkan Tikal, kota kuno Maya di Guatemala, dengan populasi sekitar 30.000 atau 40.000 orang. Namun perkiraan ini harus diteliti lebih lanjut untuk memastikan angkanya. Chactun sendiri diperkirakan memiliki masa kejayaannya selama periode klasik peradaban Maya antara 600 dan 900 Masehi.

Penelitian yang didanai oleh National Geographic Society dan dua perusahaan Eropa ini telah diakui oleh Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko.

Kota itu pertama kali terungkap saat Sprajc melihat foto cagar alam dari udara. Tim ilmuwan itu menyusuri hutan sejauh 10 mil dalam enam pekan untuk sampai ke kota.

Sprajc mengatakan situs seluas 22 hektare dan terletak 75 kilometer sebelah barat Chetumal ini adalah salah satu yang terbesar yang ditemukan di dataran rendah Yucatan. Pemukiman terdekat ke reruntuhan kota kecil Xpujil terletak sekitar 16 mil jauhnya. "Seluruh situs ditutupi oleh hutan," katanya dalam bahasa Spanyol seperti dikutip dari Reuters, Jumat 21 Juni 2013.

Ia juga menemukan bukti bahwa orang lain telah lebih dulu menemukan situs ini sekitar 20-30 tahun lalu. "Penebang kayu dan penyadap karet jelas pernah ke sana, karena kami melihat sayatan pada pohon," ujar Sprajc. "Namun mereka tidak pernah memberitahu siapapun. "

ROSALINA | REUTERS

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

19 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

43 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

44 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya