TEMPO.CO, Jakarta - Fitri Ainun Nazara ingin tampil modis dengan sepatu. Tapi, siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Yogyakarta ini tak mau keluar uang banyak untuk beli berbagai macam sepatu. Ia pun membuat sepatu idamannya sendiri.
Rupanya, desain sepatu Fitri yang sederhana tak hanya membuatnya tampil modis. Dia bahkan bisa memamerkan desain itu dalam acara National Young Inventor Award ke-6 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. “Senang sekali bisa ikut pameran,” kata Fitri kepada Tempo dalam pameran yang digelar di Widya Graha LIPI, Jumat, 15 November 2013, itu. “Padahal sepatu ini sederhana, saya buat hanya sekitar Rp 350 ribu bisa jadi tiga model. Kalau beli tiga pasang sepatu yang modis, biasanya bisa keluarkan Rp 1 juta."
Alas kaki yang dibuat siswi kelas X ini berbahan kanvas biru tua dengan model selop. Sedangkan bagian solnya dibuat dari karet yang sudah dipres. Selop ini bisa diubah menjadi sepatu santai dengan memasang tali penutup tumit (strap) dengan kancing sebagai penguncinya. Fitri membuat sepatu ini selama 10 hari. "Saya pergi ke sentra sepatu di Bantul untuk membuatnya," ucapnya.
Uniknya, di bagian bawah sol terdapat lembaran perekat velcro untuk menempelkan sol tambahan. "Jadinya seperti sepatu wedges dengan ketebalan yang bisa diatur sendiri," kata Fitri. Untuk tambahan heels, Fitri menyediakannya dalam tiga ukuran: 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. "Kalau untuk selop atau sepatu flat itu lebih baik pakai sol yang 1 cm saja, lebih nyaman."
Sepatu kuat meski dengan perekat
Meski menggunakan perekat, sol tambahan melekat kuat pada sepatunya. Melepasnya pun cukup mudah, hanya dengan menarik bagian sepatu dan sol ke arah yang berlawanan. "Tapi kalau sedang dipakai jalan, ya, tidak lepas," kata Fitri.
Fitri ingin menambah variasi desain dan warna sepatu 3 in 1 ciptaannya. “Sebelumnya enggak sempat bikin macam-macam karena harus berangkat ke Jakarta ikut pameran ini,” katanya.
Pameran para penemu muda ini diikuti oleh 29 finalis perorangan dan grup, 11 di antaranya berasal dari SMAN 6 Yogyakarta. Selain NYIA, LIPI menggelar Lomba Karya Ilmiah, Lomba Kreativitas Ilmiah Guru, dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia. Para pemenang NYIA akan diseleksi kembali oleh LIPI untuk mengikuti International Exhibition for Young Inventors tahun depan.
Adapun pemenang LKIR setelah diseleksi kembali akan dikirim ke perhelatan Intel International Science and Engineering Fair 2014 di Amerika Serikat.
GABRIEL TITIYOGA
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut | Adiguna Sutowo
Berita Terpopuler
Google Perbarui Sistem Penyimpanan Data di Gmail
Samsung Luncurkan Dua Aplikasi Konten Gratis
Garap Isu Kelautan, Indonesia Pilih Sistem Zonasi
Snapchat Kembali Tolak Pinangan Facebook