TEMPO.CO, Roma – Sebuah kecelakaan motor yang menimpa seorang pria Italia membuat jantungnya berubah posisi. Saking kerasnya tabrakan, jantung pria berusia 48 tahun itu bergeser 90 derajat ke arah kanan. Untungnya, pria itu berhasil selamat.
“Ini merupakan penemuan yang menarik bagi dunia anatomi dan ini sangat tidak biasa,” kata dr Gregory Fontana, Ketua Departemen Bedah Kardiotoraks di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, yang tidak terlibat dalam kasus ini, seperti dikutip dari Live Science, Rabu, 7 Mei 2014.
Perpindahan jantung pria ini diketahui ketika dokter di salah satu rumah sakit Italia ingin menemukan detak jantungnya. Mereka menemukan detak itu berada di tempat yang tidak seharusnya. Lewat pemeriksaan X-Ray dan CT Scan, barulah diketahui bahwa jantung pria yang tidak disebutkan namanya ini telah berputar.
Laporan yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Kamis, 7 Mei 2014 ini mengejutkan dunia medis mengingat sang korban ternyata selamat dan dalam kondisi sadar. Jantungnya pun tak mengalami luka meskipun telah berputar.
Menurut laporan tersebut, kecelakaan ini membuat paru-parunya terluka sehingga menyebabkan udara dari paru-paru bocor dan membentuk ruang di dadanya. Penumpukan udara inilah yang diduga menyebabkan berputarnya jantung. Selain itu, tulang rusuknya juga patah dan limpanya pecah.
Setelah dokter memulihkan udara yang bocor, jantung pria itu kemudian diputar ke kiri. Dua puluh empat jam kemudian, jantungnya telah kembali ke posisi semula.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
