TEMPO.CO, Norwich - Ganja merupakan barang terlarang di banyak negara. Namun studi yang dikerjakan para peneliti dari University of East Anglia (UEA) menunjukkan tanaman yang bisa menimbulkan efek memabukkan itu berguna dalam dunia medis. Hasil riset menyebutkan senyawa aktif dalam ganja bisa mengurangi pertumbuhan tumor pada pasien kanker.
Riset ini menimbulkan harapan baru dalam pengembangan obat antikanker. Riset yang dikerjakan bersama ilmuwan dari Complutense University of Madrid, Spanyol, menggunakan sampel kanker payudara manusia yang diinduksi pada tikus. Kemudian peneliti memberikan dosis senyawa Tetrahydrocannabinol (THC) yang diambil dari daun ganja. Hasilnya, peneliti mendapatkan ada dua sel reseptor yang bereaksi dengan efek antitumor dari obat tersebut.
Peneliti dari UEA, Dr Peter McCormick, menyebutkan THC yang merupakan komponen aktif dalam mariyuana memiliki properti antikanker. Senyawa ini bekerja melalui sel reseptor khusus yang disebut reseptor cannabinoid. "Namun belum dipastikan reseptor mana yang berhubungan dengan efek antitumor dari THC."
McCormick mengatakan peneliti belum memastikan perbedaan efek THC pada pertumbuhan tumor jika diberikan dalam dosis rendah dan tinggi. "Ada ketertarikan yang tinggi untuk memahami mekanisme molekuler bagaimana mariyuana, terutama THC, bisa mempengaruhi patologi kanker," katanya.
McCormick menambahkan studi obat dari senyawa ganja ini masih dalam tahap awal dan perlu dikembangkan. Dia menekankan para penderita kanker untuk tidak tergoda mengobati penyakit itu secara mandiri. Menurutnya, riset yang dijalankan menggunakan senyawa kimia yang diisolasi dengan konsentrasi tertentu.
"Penderita kanker jangan melakukan pengobatan sendiri dengan ganja dan saya berharap riset ini bisa memicu munculnya obat setara senyawa sintetis yang aman di masa depan," katanya.
UEA | SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita terkait
Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi
4 hari lalu
Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang
27 hari lalu
Tim mahasiswa UGM berhasil mengubah kreativitas menjadi produk inovasi di bidang kesehatan yaitu manfaat sandal untuk membantu pasien patah tulang
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca Selengkapnya