ZTE Vec Pro, ponsel pintar dengan prosesor octa-core, saat peluncuran di Jakarta, 26 November 2014. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta- Perusahaan raksasa telekomunikasi asal Cina, ZTE, menyatakan ambisinya menguasai pasar telepon pintar premium. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Cina selatan, ini menilai penjualan produk kelas atas adalah kunci menuju kesuksesan.
“Beberapa tahun ke depan, kami akan lebih banyak menggenjot investasi pada ponsel pintar premium,” ujar Executive Vice President ZTE Zheng Xuezong melalui siaran tertulis, Kamis, 8 Januari 2015.
Dia mengatakan produk premium diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk ZTE. Hal itu, kata Zheng, juga merupakan strategi untuk menghadang kompetitor besar, seperti Apple dan Samsung.
Strategi lainnya, ZTE akan memperluas pasar ponsel premium di luar Cina, khususnya di Amerika Serikat. “Kami menaikkan target penjualan di Amerika sebesar 100 persen,” ucap Zheng.
Di tingkat global, ZTE menempati posisi keempat untuk kategori perangkat bergerak. Saat ini pengguna produk ZTE terbanyak berasal dari Cina.
ZTE menegaskan tidak bekerja sama dengan pemerintah Cina dalam memasarkan produknya di Negeri Abang Sam. Pernyataan tersebut untuk membantah isu mengenai gadget Cina yang kerap digunakan untuk mencuri data secara ilegal.
Produk premium yang sudah diperkenalkan ZTE adalah Blade Vec Pro. Ponsel ini memiliki ukuran layar 5 inci yang ditunjang oleh teknologi in-plane switching (IPS). Layarnya menghasilkan gambar high-definition (HD) beresolusi 1.280 x 720 piksel.
Blade Vec Pro mengunggulkan prosesor octa-core 1,4 gigahertz. Satu unitnya dibanderol senilai Rp 2,499 juta. Produk ini sudah dipasarkan di Indonesia sejak akhir 2014.