Komet-Asteroid Chiron Diduga Memiliki Cincin

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 13 April 2015 21:40 WIB

Komet Lovejoy merupakan salah satu komet yang paling terang dan paling besar, yang pernah dilihat astronom dalam kurun waktu 40 tahun. Komet Lovejoy memiliki ciri, dengan ukuran kepala 137 meter sedangkan ukuran ekor 4,5 juta kilometer. 21 Desember 2011. Dan Burbank/ISS

TEMPO.CO, Cambridge - Para astronom melihat kemungkinan adanya cincin di sekitar planet minor Chiron. Sebuah tim ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) melihat tanda-tanda cincin saat mengamati Chiron – obyek selebar 145 mil (233 kilometer) yang mengorbit antara Saturnus dan Uranus - lewat di depan sebuah bintang terang, dalam proses yang dikenal sebagai okultasi.


"Chiron telah menjadi objek yang menarik untuk dipelajari saat okultasi sejak penemuan fitur seperti jet satu dekade lalu," ujar Jessica Ruprecht dan Michael Person, keduanya dari MIT, kepada Space.com melalui email, Senin 13 April 2015. "Kami telah mengikutinya setiap kali ada, tapi kami tidak bisa mengumpulkan lebih banyak data sampai saat ini."

Setelah ditemukan pada 1977, Chiron diklasifikasikan sebagai "Centaur" - sebuah obyek antara Jupiter dan Pluto dengan karakteristik umum asteroid dan komet – yang pertama. Saat ini diketahui ada lebih dari 200 centaur, dan para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 44.000 asteroid-komet hibrida ini dalam tata surya.

Pada akhir 1980-an, astronom mengamati bahwa Chiron memamerkan pola cerah, serta memiliki aktivitas serupa dengan sebuah komet yang melesat. Pada tahun 1994, pengamatan yang dilakukan selama okultasi bintang menunjukkan adanya pancaran air es di Chiron.

Ruprecht dan timnya memprediksi bahwa Chiron akan lewat di depan bintang relatif cerah lain pada 29 November 2011. Mereka mengamati kejadian itu, yang berlangsung hanya beberapa menit, menggunakan Fasilitas Teleskop Inframerah NASA dan Jaringan Teleskop Global Las Cumbres, keduanya di Hawaii.

Pengamatan itu menghasilkan sesuatu yang tak terduga. Sebuah bodi tunggal memblokir cahaya bintang itu. Tapi teleskop menunjukkan bahwa cahaya dari bintang itu diblokir sebelum dan sesudah Chiron bergerak di depannya, menunjukkan bahwa debu atau batu mengelilingi centaur.

Para astronom melihat fitur di setiap sisi Chiron dengan lebar 1,8 dan 4,3 mil (3 dan 7 kilometer), dipisahkan oleh jarak 6,2-8,7 mil (10 sampai 14 km). Ini bisa mengindikasikan dua cincin yang serupa ditemukan tahun lalu di sekitar Chariklo, satu-satunya centaur yang lebih besar dari Chiron.

Chariklo adalah salah satu dari lima obyek di tata surya yang diketahui memiliki sistem cincin. Empat lainnya adalah planet raksasa, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Jika Chiron memiliki cincin juga, para peneliti menduga centaur yang lain pun seperti itu.

Tapi Ruprecht dan anggota tim lainnya tetap berhati-hati, karena cincin bukan satu-satunya penjelasan. Misalnya, fitur menarik itu mungkin disebabkan oleh selubung debu atau gas di sekitar centaur. Studi baru ini diterbitkan dalam jurnal Icarus.

ERWIN Z | SPACE

Berita terkait

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

33 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).

Baca Selengkapnya

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.

Baca Selengkapnya

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.

Baca Selengkapnya

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.

Baca Selengkapnya

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.

Baca Selengkapnya

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.

Baca Selengkapnya