Gadget Bikin Orang Gagal Fokus

Reporter

Selasa, 19 Mei 2015 07:50 WIB

Pengunjung melihat sebuah ponsel pintar di salah satu stand pada pameran Mega Bazaar dan Focus di Jakarta, 4 Maret 2015. Pameran tersebut merupakan kombinasi pameran gadget terbaru dan kamera yang menjadi tren di dunia teknologi informasi, game dan fotografi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi gawai membuat komunikasi lebih mudah. Namun kehadiran gawai yang semakin canggih justru merusak atensi manusia. Manusia sangat mudah teralihkan akibat aktivitasnya bersama gawai. Ketahanan manusia untuk bisa memusatkan perhatian bahkan lebih singkat dibanding ikan emas.

Survei yang dilakukan Microsoft menunjukkan kemampuan manusia untuk berkonsentrasi menurun. Microsoft mensurvei 2.000 responden berusia lebih dari 18 tahun di Kanada. Microsoft juga memonitor aktivitas otak 112 partisipan lainnya menggunakan alat electroencephalogram.

Hasil riset, seperti ditulis The Telegraph, 15 Mei 2015, menunjukkan durasi kemampuan manusia untuk memfokuskan perhatian saat ini cuma delapan detik. Ini lebih singkat dari ikan emas yang diyakini bisa fokus selama sembilan detik. Padahal pada 2000, rata-rata durasi fokus manusia masih sekitar 12 detik.

Laporan studi 54 halaman itu menyebutkan gawai canggih meningkatkan kemampuan manusia untuk mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Tapi kemampuan manusia untuk berkonsetrasi pada satu hal malah anjlok.

Hasil studi menyebutkan warga Kanada yang aktif menggunakan perangkat digital, melahap informasi dari berbagai media atau lebih awal menggunakan teknologi sulit untuk berfokus di lingkungan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi.

Gaya hidup dunia digital mengubah kemampuan fokus seseorang dalam jangka panjang. Para pengguna aktif media sosial lebih baik dalam memutuskan apa yang mereka inginkan. Namun mereka lebih singkat memproses sesuatu ke dalam ingatan. Ketidakmampuan untuk berkonsetrasi itu dibuktikan dengan betapa mudahnya seseorang memeriksa telepon pintarnya hanya untuk melihat antrean berita.

Studi dari National Centre for Biotechnology Information dan National Library of Medicine di Amerika Serikat menyebutkan 79 persen responden sibuk menggunakan gawai saat menonton televisi. Sebanyak 52 persen responden mengecek ponsel mereka setiap 30 menit.

Menurut Bruce Morton, peneliti dari Brain & Mind Institute, University of Western Ontario, perubahan durasi konsentrasi itu adalah respon yang alami. Manusia semakin cepat melahap informasi dalam jumlah besar. Minat manusia terhadap informasi juga meningkat.

Morton membandingkannya dengan saat pertama kali manusia berhasil membuat mobil. "Itu hal yang baru bagi manusia. Ide untuk membuat perangkat hiburan di dalam mobil malah dianggap lelucon karena saat itu hiburannya adalah mobil," kata Morton. Karena bosan berkendara tanpa hiburan, manusia akhirnya memuat radio dan video di dalam mobil.

Morton menyatakan fungsi konsentrasi manusia tak berubah total meski alokasi waktunya berbeda akibat teknologi yang dipakai. "Teknologi digital merangkai kemampuan otak manusia untuk memproses informasi."

THE TELEGRAPH | ENGADGET | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

Microsoft Ungkap Upaya Rusia Bidik Kampanye Kamala Harris-Tim Walz Menjelang Pemilu AS

2 hari lalu

Microsoft Ungkap Upaya Rusia Bidik Kampanye Kamala Harris-Tim Walz Menjelang Pemilu AS

Sejak Agustus lalu, para aktor yang terlibat dalam kampanye pengaruh ini mulai mengarahkan serangan mereka ke Kamala Harris dan Tim Walz.

Baca Selengkapnya

10 Istilah AI Terbaru Menurut Microsoft, Mana yang Sudah Sering Terdengar?

2 hari lalu

10 Istilah AI Terbaru Menurut Microsoft, Mana yang Sudah Sering Terdengar?

Microsoft kembali merangkum istilah-istilah mengenai AI, seiring pengembangan sistem kecerdasan buatan ke level yang lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

GoTo Gandeng Microsoft Tingkatkan Produktivitas dengan GitHub Copilot

11 hari lalu

GoTo Gandeng Microsoft Tingkatkan Produktivitas dengan GitHub Copilot

Sejak Juni 2024, hampir seribu engineer GoTo mulai mengadopsi GitHub Copilot.

Baca Selengkapnya

Deretan Permainan Baru Xbox Game Pass September 2024

12 hari lalu

Deretan Permainan Baru Xbox Game Pass September 2024

Microsoft menambah katalog Xbox Game Pass dengan beberapa game baru pada September 2024

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Punya Keprihatinan Besar Atas AI, Ini Daftar Pernyataannya

17 hari lalu

Paus Fransiskus Punya Keprihatinan Besar Atas AI, Ini Daftar Pernyataannya

Paus Fransiskus telah selama ini terus mengingatkan akan dampak cepat dari teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Baca Selengkapnya

Microsoft Bakal Alihkan Fitur Control Panel jadi Settings, Pengguna Lama Waswas

25 hari lalu

Microsoft Bakal Alihkan Fitur Control Panel jadi Settings, Pengguna Lama Waswas

Menu Control Panel yang melengkapi sistem operasi Windows sejak 1985 perlahan akandigeser oleh Settings.

Baca Selengkapnya

Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

37 hari lalu

Google Tuding Peretas Terkait Iran Targetkan Kampanye Pilpres Biden dan Trump

Google menuding sebuah kelompok peretasan yang terkait dengan Iran menargetkan kampanye pilpres Trump dan Biden

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

43 hari lalu

AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi tentang 'CyberAv3ngers,' sebuah kelompok peretas dari Iran.

Baca Selengkapnya

Peneliti Microsoft Tuding Peretas Iran Targetkan Pejabat AS sebelum Pilpres

43 hari lalu

Peneliti Microsoft Tuding Peretas Iran Targetkan Pejabat AS sebelum Pilpres

Peneliti Microsoft mengatakan peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun seorang "pejabat tinggi" dalam kampanye pilpres AS

Baca Selengkapnya

Militer Israel Manfaatkan Amazon Hingga Microsoft untuk Simpan Data Perangnya di Gaza

45 hari lalu

Militer Israel Manfaatkan Amazon Hingga Microsoft untuk Simpan Data Perangnya di Gaza

Amazon Web Services dilaporkan menawarkan militer Israel 'penyimpanan tanpa akhir' untuk informasi intelijen pada hampir 'semua orang' di Gaza

Baca Selengkapnya