Tiga Kriteria CEO Baru Twitter

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 27 Juli 2015 16:56 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (kanan), berjabat tangan dengan CEO Twitter, Dick Costolo, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 26 Maret 2015. Dick Costolo ke Indonesia dalam rangka menghadiri pembukaan kantor perwakilan Twitter di Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter sedang mencari chief executive officer (CEO) berikutnya setelah Dick Costolo mengundurkan diri dari posisi itu pada bulan lalu. Saat ini, posisi CEO dijabat secara interim oleh Jack Dorsey.

Menurut situs Techcrunch, calon pengganti ini memiliki tugas yang berat. Ini karena Twitter sedang mengalami perlambatan pertumbuhan.

Selain itu para pemegang saham terlihat semakin kurang sabar dan kerap mengkritik manajemen secara terbuka di media massa.

Menemukan orang yang tepat untuk memimpin Twitter ke depan menjadi sangat penting bagi Twitter agar tidak terus-menerus dimarjinalkan oleh Wall Street.

Berikut ini tiga kriteria yang dibutuhkan Twitter untuk CEO barunya nanti menurut versi situs Techcrunch:

1. CEO harus mampu menangani Bursa Wall Street.
Dick Costolo mengundurkan diri dari posisinya bukan karena didesak manajemen melainkan oleh Wall Street.

Menjalankan perusahaan terbuka memang berbeda dengan menjalani perusahaan pemula startup yang dana operasionalnya disokong perusahaan pemodal.

Sayangnya, Twitter tidak memiliki keuntungan yaitu seorang pemegang saham utama yang mampu mengontrol perusahaan. Ini justru dimiliki oleh Facebook.

CEO berikutnya harus mampu meyakinkan Wall Street untuk fokus pada kinerja perusahaan tiap kuartal sambil manajemen berusaha memperbaiki produk layanan ini.

2. CEO harus mampu membenahi produk Twitter
Twitter memiliki pengguna yang cukup banyak dan nama yang terkenal, tapi bisnisnya tidak berkembang.

Harga sahamnya jatuh setelah manajemen mengumumkan kinerja perusahaan tidak mencapai target pendapatan.

Ini semua berkutat pada masalah jumlah pengguna yang tidak bertambah cukup cepat. Sebagian orang menjajal produk ini lalu meninggalkannya.

3. CEO harus mampu mencari talenta kelas atas dan mampu mempertahankan talenta yang ada agar tidak berpindah ke perusahaan lain.

Kompetisi yang semakin ketat dalam industri digital membuat nilai talenta menjadi semakin penting.

Sejumlah petinggi Twitter diketahui malah telah mengundurkan diri. Ini membuat Twitter didominasi talenta yang kurang berpengalaman.

BUDI RIZA

Berita terkait

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

6 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 hari lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

8 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

17 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

18 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

20 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

25 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

26 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

28 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

37 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya