Warsito Kembangkan Pemindai yang Bisa Baca Perintah Otak  

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 21:13 WIB

Ilustrasi. optenetpc.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli tomografi Dr Warsito Purwo Taruno, MEng mengatakan ke depan pihaknya akan mengembangkan pemindai yang bisa membaca perintah otak.

"Sehingga nantinya, perintah ke komputer tidak lagi melalui ketikan atau suara, tetapi langsung oleh otak," ujar Warsito dalam konferensi pers "Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award" (BJHTA) 2015 di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2015

Warsito merupakan penerima BJHTA 2015 yang diserahkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam hal pengembangan pemindai otak tersebut, Warsito bekerja sama dengan Universitas Kyoto, Jepang.

"Ada kondisi di mana pasien mati batang otak. Kondisi di mana tidak ada distribusi darah dan oksigen ke otak, yang menyebabkan seluruh sistem otak dan yang mengatur aktivitas kehidupan tidak lagi bekerja. Akan tetapi jantungnya masih bekerja. Dalam kondisi demikian, pemindai akan bekerja dan akan merekam aktivitas otak," jelas dia.

Informasi tersebut, lanjut dia, sangat berguna terutama bagi keluarga pasien. Pemindai otak menggunakan teknologi "Electrical Capacitance Volume Tomography" (ECVT) yang ditemukan Warsito.

ECVT merupakan pemindai berbasis medan listrik statis yang telah diaplikasikan secara luas di dunia industri dan medis. ECVT mempunyai konsep yang berbeda dengan tomografi konvensional seperti "CT-Scan" dan "MRI".

Tomografi konvensional menggunakan prinsip pemindaian tertutup (obyek harus diletakkan di ruang tertutup dikelilingi oleh sensor-sensor pemindai). Sementara ECVT menggunakan konsep pemindaian terbuka yang berarti objek tidak harus diletakkan di ruang tertutup dan bisa diletakkan di mana saja, tanpa harus dikelilingi sensor.

ECVT juga dapat digunakan dalam bidang proses kimia yaitu teknologi piranti lunak untuk komputasi aliran fluida di dalam reaktor kimia.

Dalam aplikasi di dunia medis, ECVT memberikan alternatif sistem pemindaian dengan biaya murah, bebas radiasi, deteksi seketika atas kelainan fisiologis dalam payudara, epilepsi, alzheimer, dan disfungsi otak lainnya.

Warsito menjelaskan teknologi yang dikembangkan dengan memanfaatkan sumber gelombang yang dianggap tidak berguna atau pinggir. Setelah diamati, gelombang pinggir tersebut mengandung informasi yang bermanfaat.

"Gelombang pinggir tersebut tersebar dan banyak. Kelebihan dari gelombang ini mudah melengkung sehingga bisa dimanfaatkan," tukas dia.

Hal itu, yang dikembangkan untuk melakukan pemindaian. Turunan dari aplikasi tersebut, dapat dimanfaatkan untuk menghambat sel kanker.

ANTARA

Berita terkait

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

8 Januari 2023

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

Rencana pengoperasian kereta cepat Merah Putih di Sulawesi itu pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya