Sapi Pasundan dan Madura Menarik untuk Disilangkan

Reporter

Selasa, 15 September 2015 22:01 WIB

Petugas dari Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat mendata usai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban Sapi di tempat penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, 10 September 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek (BP3IPTEK) Jawa Barat akan mengawinkan spesies sapi asli Jawa Barat yakni Sapi Pasundan dengan Sapi Madura sebagai upaya menghasilkan kualitas sapi yang unggul.

"Kita mau mencoba dikawainkan Sapi Pasundan dengan Sapi Madura, karena ada sifat yang sama antara dua jenis sapi tersebut," kata Kabid Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK BP3IPTEK Jawa Barat, Hani Yuhani, di Bandung, Senin.

Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah menitipkan 11 ekor Sapi Pasundan ke Bio Teknologi Universitas Padjadjaran Bandung.

"Tujuan penitipan itu agar perbandingan antara daging dengan tulangnya bisa diperbaiki. Kami ingin perbandingan karkas 50 persen ke atas antara tulang dengan dagingnya," kata dia.

Menurut dia, Sapi Pasundan sudah diakui sebagai Sapi asli dari Jabar melalui SK Menteri Pertanian karena memiliki unggulan seperti tahan terhadap penyakit.

"Sapi Pasundan tahan penyakit sehingga sangat sesuai dengan karakteristik masyarakat Jabar yang gemar menggembalakan ternaknya di ladang," katanya.

Namun sepintas Sapi Pasundan mirip dengan Sapi Rancah namun memiliki garis melintang di tubuhnya.

Ia menilai jika dikembangkan dengan baik bobot satu ekor Sapi Pasundan bisa mencapai 400 kg namun pihaknya menargetkan Sapi Pasundan dari hasil pemurnian ini bobotnya minimal bisa 300 kg.

Lebih lanjut ia mengatakan dana untuk pengembangan Sapi Pasundan masih terbilang minim yakni Rp450 juta pada tahun 2015 dan untuk tahun depan Rp1,5 miliar.

"Walaupun minim, hal ini tidak akan menjadi kendala. Kami menggunakan dana gabungan dengan pihak lain yang sama-sama ikut membuat road map pengembangan Sapi Pasundan," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

2 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

4 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

10 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

12 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

14 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

17 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

21 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

23 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

26 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

26 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya