Begini Karakter Unik Samudera Antartika  

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 16:30 WIB

Kapal kecil melintasi pecahan es, membawa para ilmuan menuju stasiun penelitian Bernardo O'Higgins milik Chile. Antartika, 22 Januari 2015. AP/ Natacha Pisarenko


Peneliti dari Australia, Britania Raya, Prancis, Jerman, beberapa negara di Amerika Selatan, Selandia Baru, dan Jepang telah mendokumentasikan sekitar 9.000 spesies laut. "Ada sekitar seribu spesies lagi yang menunggu diidentifikasi," ujar Stoddart.

Salah satu spesies yang ditemukan Stoddart dan koleganya adalah organisme mirip udang yang hidup di kedalaman 2,5 kilometer di bagian barat laut Antartika. 'Perairan Antartika itu tidak tandus. Di sana penuh nutrisi dan oksigen dalam kadar tinggi," tutur dia.

Ilmuwan pun belum banyak tahu tentang kehidupan bakteri di Samudra Selatan. Saking suburnya kehidupan di Samudra Selatan, satu tetes air laut di sana bisa mengandung 10 ribu spesies bakteri. "Jika aku memberimu satu tetes air laut selanjutnya, di dalamnya ada 10 ribu spesies bakteri lagi yang berbeda," ujar Stoddart. Tak ada yang tahu pasti berapa banyak spesies yang ada di Samudra Selatan. "Bahkan kita belum mengungkap seluruhnya apa yang ada di permukaan."

Samudra Selatan menjadi salah satu penjaga temperatur nyaman di bumi. Wilayah itu diperkirakan menyerap separuh emisi karbon buatan manusia dan sebagian besar kelebihan panas di bumi. Namun pola kerja lautan yang wilayahnya mencakup 30 persen samudra di bumi tersebut masih menjadi misteri. September lalu, 10 institusi yang dipimpin Universitas Princeton meluncurkan program riset Southern Ocean Carbon and Climate Observations and Modeling (SOCCOM) untuk Samudra Selatan berdana US$ 21 juta selama enam tahun.

Dalam program itu, peneliti menggunakan ratusan robot mengapung untuk membuat citra biogeokimia dan fisik lautan di wilayah Antartika. Direktur SOCCOM, Jorge Sarmineto, mengatakan Samudra Selatan menyimpan potensi besar. "Observasi Samudra Selatan masih jarang. Pemodelan sebelumnya juga masih belum cukup, padahal wilayah itu sangat penting bagi sistem karbon dan iklim bumi," kata Sarmiento.

ABC | PHYS.ORG | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

46 menit lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

3 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

4 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

6 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

18 jam lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

1 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

2 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya