Bantar Gebang Overload, Bagaimana Sampah Jakarta?  

Reporter

Editor

ursul florene

Rabu, 10 Februari 2016 13:04 WIB

Aktivitas pemulung mengais sampah di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. Setiap hari TPST Bantar Gebang menerima sampah dari DKI Jakarta lebih dari 6.000 ton padahal dalam perjanjian dengan Pemprov DKI, tahun 2015 sampah yang dibuang ke Bantar Gebang hanya 3.000 ton per harinya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pengelolaan yang buruk membuat sampah dari Jakarta menumpuk di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Setiap hari, 6.500 ton sampah mengalir ke area tersebut.

“Dalam 2 tahun lagi, Bantar Gebang akan overload dan tak bisa lagi menampung sampah Jakarta,” kata Ketua Tim Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Rudi Nugroho di kantornya pada Rabu, 10 Februari 2016. Masalah penumpukan ini pun telah mendapatkan sorotan dari Presiden Joko Widodo, yang menuntut penggunaan teknologi untuk mengatasinya.

Menurut Rudi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengambil langkah cepat. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sudah mencanangkan pembangunan tiga intermediate treatment facility (ITF) thermal di Cakung, Cilincing, dan Marunda. Ketiganya ditargetkan rampung pada 2018.

Memanfaatkan tungku pembakar memang solusi tercepat untuk menghilangkan sampah Ibu Kota yang menumpuk. Namun cara ini sebenarnya kurang tepat. Rudi mengatakan, bila melihat karakteristik sampah yang 60-70 persennya bersifat organik atau basah, cara terbaik adalah menggunakan biogas dan biodigester. Dengan cara ini, sampah yang ada dikubur untuk dicerna kembali; sementara gasnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

“Tapi butuh proses yang lama, bisa berminggu-minggu, sementara Jakarta butuh solusi yang cepat,” kata Rudi. Padahal pemanfaatan incinerator memiliki risiko emisi gas berbahaya, juga biaya tinggi.

Masalah sampah tak hanya menjangkiti Kota Jakarta. Sebenarnya, banyak kota kecil yang mengalami persoalan serupa. Peneliti Madya Persampahan BPPT, Wahyono, mengatakan pemerintah daerah harus bergerak cepat untuk mendorong pengelolaan sampah dari hilir.

“Harus mengubah pola pikir masyarakatnya, bagaimana membangkitkan kesadaran mengelola sampah,” katanya. Kota di Indonesia yang cukup berhasil dalam bidang ini adalah Surabaya dengan sistem bank sampahnya.

Pengelolaan sampah sebenarnya sudah dapat berjalan di tingkat rumah tangga. Setiap rumah dapat menjadikan sampah basah mereka sebagai kompos; juga mengumpulkan sampah kering, seperti kertas dan botol, untuk didaur ulang. Dalam skala yang lebih besar, sampah organik juga dapat dikumpulkan untuk diproses menjadi biogas, yang merupakan alternatif sumber energi.

“Kita harus berpikir jauh ke depan, tak sekadar memusnahkan sampah dengan membakar, tapi pemanfaatan kembali untuk material dan energi,” tutur Wahyono. Ia berharap, masalah pengelolaan sampah dapat menjadi prioritas bagi pemerintah daerah ke depannya.


URSULA FLORENE

Berita terkait

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

53 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

8 Januari 2023

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

Rencana pengoperasian kereta cepat Merah Putih di Sulawesi itu pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

12 November 2022

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan

Baca Selengkapnya

Tahun Depan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Beroperasi Penuh, Apa Itu SPBE?

13 Oktober 2022

Tahun Depan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Beroperasi Penuh, Apa Itu SPBE?

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dirancang mewujudkan pemerintahan yang efektif. Ini revolusi sistem birokasi menjadi serba digital?

Baca Selengkapnya