Analisa Dua Pakar Soal Gempa Sumba Barat

Reporter

Sabtu, 13 Februari 2016 18:16 WIB

Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Gempa yang mengguncang Sumba Barat dan sekitarnya tergolong cukup besar. Berkekuatan 6,6 magnitudo, lindu tersebut akibat adanya kontak subduksi lempeng Australia dengan lempeng Eurasia di kepulauan Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Gempa Sumba Barat yang terjadi 12 Februari 2016, menurut ahli gempa dari Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, mekanisme gempanya adalah sesar naik. Besarnya pergeseran pada bidang gempa yang memiliki dimensi 30 x 15 kilometer mencapai lebih dari 80 sentimeter.


“Pergeseran yang terjadi secara tiba-tiba ini menghasilkan guncangan di permukaan dengan intensitas maksimum mencapai VI, kemungkinan mengakibatkan kerusakan,” ujarnya, Sabtu, 13 Februari 2016.

Di sekitar pulau Sumba, pernah terjadi beberapa gempa besar, salah satunya dengan magnitude 7,9 pada 1977 dengan mekanisme sesar normal. Sedangkan dalam kurun waktu 100 tahun terakhir di dekat Sumba telah terjadi 26 gempa merusak dengan magnitudo diatas 6, kata Irwan, dan lebih dari 40 gempa dengan magnitude diatas 5,5.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa wilayah Indonesia sangat rawan terhadap ancaman gempa. Berbeda dengan pulau Jawa, kata Irwan, di wilayah Indonesia Timur infrastruktur pengamatan gempa berupa jaringan pengamatan seismik dan jaringan deformasi dengan GPS sangat sedikit. Sehingga kemampuan untuk memahami sumber gempa di Indonesia Timur sangat rendah, padahal potensi gempanya sangat tinggi.

Menurutnya masih diperlukan upaya sangat serius untuk mengurangi risiko gempa di Indonesia Timur, dimulai dengan penelitian dasar sumber gempa, pembuatan peta risiko bencana gempa, pengarusutamaan risiko gempa dalam pembangunan, serta penyiapan masyarakat melalui informasi risiko bencana.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, sumber gempa di kedalaman 60 kilometer sehingga disebut gempa menengah. Zona gempa Sumba Barat secara geologi tersusun oleh batuan keras (hard rock) hasil pengangkatan batuan dasar sehingga bisa memperlemah getaran gempa.

BMKG mencatat, pusat gempabumi terletak pada koordinat 9,77 lintang selatan dan 119,34 bujur timur, tepatnya di lepas pantai, pada jarak 14 kilometer arah barat daya Sumba Barat pada kedalaman hiposenter 60 kilometer. Guncangan gempabumi ini dirasakan dalam skala intensitas V-VI MMI di Waikabubak Sumba Barat, III-IV MMI di Bima, II-III MMI di Denpasar Bali, dan III MMI di Dompu dan Mataram.

Skala intensitas di Sumba Barat sebesar V-VI MMI itu, kata Daryono, merupakan hasil pemodelan peta tingkat guncangan (shakemap), karena wilayah Sumba Barat saat ini belum dapat dihubungi melalui telefon. Dengan nilai intensitas gempabumi V-VI MMI ini diperkirakan terjadi kerusakan pada bangunan yang tidak standar. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempabumi karena sulitnya komunikasi di daerah gempabumi.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

22 jam lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

1 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

1 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

1 hari lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

4 hari lalu

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

6 hari lalu

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

7 hari lalu

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.

Baca Selengkapnya