Kisah 2 Ilmuwan Jepang Ungkap Galaksi Lain Pakai Inframerah  

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 11:37 WIB

Foto yang dirilis oleh National Astronomical Observatory of Japan memperlihatkan galaksi tertua, titik merah di tengah. Nydailynews.com

TEMPO.CO, Antofagasta - Sekilas pandang, ruang kosong yang memisahkan satu galaksi atau bintang dengan yang lainnya tampak sangat gelap. Memang, dengan mata telanjang ataupun teleskop bintang biasa, mustahil untuk mengetahui keberadaan latar belakang cahaya inframerah kosmik (CIB) yang sebenarnya "menari-nari" di ruang kosong tersebut.

Teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) yang berlokasi di Antofagasta, Cile, adalah salah satu yang berhasil menangkap CIB. “Kami juga berhasil mengungkap sumber latar inframerah ini,” kata Seiji Fujimoto, ketua tim peneliti dari Universitas Tokyo, seperti dilansir dari Eureka Alert.

Keberadaan CIB sebenarnya sudah terdeteksi sejak abad ke-19. Namun gelombang CIB sangat lemah, dengan panjang gelombang sangat pendek, kurang dari 1 milimeter. Saat itu, belum ada teleskop dengan sensitivitas dan resolusi tinggi untuk merekam spektrum elektromagnetiknya. ALMA menegasikan semua kekurangan tersebut.

Fujimoto dan timnya mempelajari data CIB dari pengamatan selama 900 hari. Dari pengamatan tersebut, mereka menemukan 133 obyek buram. Salah satunya lima kali lebih kabur ketimbang yang lainnya. Ternyata, sinar inframerah tersebut berasal dari emisi energi obyek-obyek yang sebelumnya luput dari pengamatan.

Salah satu alasan mengapa obyek ini begitu kabur dan sulit ditemukan adalah karena banyaknya debu kosmik yang menyelimuti. Debu-debu ini mengisap sinar optik dan inframerah, lalu mengirim kembali energi tersebut ke luar, dalam gelombang yang lebih panjang. Gelombang inilah yang kemudian tertangkap oleh ALMA.

Selanjutnya, tim menggabungkan data dari ALMA dengan hasil pengamatan Teleskop Hubble dan Subaru. Penelusuran hasil gambar optik dan inframerah ini membuktikan 60 persen emisi energi ini merupakan pantulan dari galaksi debu tersebut.

“Kami masih belum mengerti tentang asal muasal 40 persen lagi,” kata Masami Ouichi, profesor astronomi Universitas Tokyo yang mendampingi Fujimoto. Ia memperkirakan galaksi lain dengan massa lebih kecil, tapi dengan debu yang luar biasa banyak, mungkin bertanggung jawab atas gelombang energi tersebut.

Temuan ini sekaligus membantah teori sebelumnya, yang menyatakan besar kecilnya suatu gugusan tata surya berbanding lurus dengan jumlah debu yang dikandungnya. Ouichi menduga masih ada banyak obyek lain di luar nalar manusia, yang menunggu untuk diungkap lebih lanjut.

Ia dan Fujimoto akan terus mengamati 40 persen cahaya inframerah yang belum diketahui sumbernya. “Kami yakin bisa mengungkap galaksi lain yang unik,” ujarnya.

Secara terpisah, astronom David Clements dari Departemen Astrofisika Imperial College London menyebut fakta yang diungkap Fujimoto dan timnya sebagai sesuatu yang sangat mengejutkan. Ia sendiri sebenarnya sudah melakukan pengamatan terhadap CIB, dengan data yang dikumpulkan lewat Teleskop Herschel.

Berbeda dengan ALMA, Herschel memiliki daya tangkap gelombang yang lebih pendek. “Kami kira sudah mendapatkan pengertian yang cukup,” katanya.

Sama dengan Fujimoto, Clements menduga CIB juga berasal dari galaksi yang terselubung debu. “Namun bukan galaksi kecil, melainkan galaksi berukuran raksasa,” katanya.

Selain CIB, emisi energi kosmik dapat muncul dalam bentuk gelombang mikro (CMB) atau gelombang optik (COB). Keduanya sudah terlebih dulu berhasil diungkap sumbernya. CMB merupakan gas panas yang dihasilkan oleh ledakan besar (big bang), sedangkan COB berasal dari bintang dalam jumlah banyak.

DAILY MAIL | EUREKA ALERT | ALMA OBSERVATORY | URSULA FLORENE

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

49 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Republik Dominika Mulai Uji Coba Empat Hari Kerja Sepekan

17 Januari 2024

Republik Dominika Mulai Uji Coba Empat Hari Kerja Sepekan

Karyawan di Republik Dominika akan mendapatkan gaji yang sama, tetapi jam kerjanya akan dikurangi dari 44 menjadi 36 jam

Baca Selengkapnya

FIFA Tunjuk Cile sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2025

18 Desember 2023

FIFA Tunjuk Cile sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2025

FIFA menetapkan Cile sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2025 dan Polandia untuk tuan rumah Piala Dunia U-20 Wanita 2026.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Cile Putuskan Hubungan Diplomatik Setelah Israel Jatuhkan Bom 6 Ton di Kamp Pengungsi Gaza Palestina

6 November 2023

Cile Putuskan Hubungan Diplomatik Setelah Israel Jatuhkan Bom 6 Ton di Kamp Pengungsi Gaza Palestina

Cile langsung putuskan hubungan diplomatik dengan Israel, setelah negara zionis ini jatuhkan 6 bom berkekuatan 6 ton di kamp pengungsi Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Bolivia Putus Hubungan dengan Israel, Cile dan Kolombia Tarik Diplomat dari Tel Aviv

1 November 2023

Bolivia Putus Hubungan dengan Israel, Cile dan Kolombia Tarik Diplomat dari Tel Aviv

Bolivia putuskan hubungan dengan Israel akibats erangan udara brutal ke Gaza, sedangkan Kolombia dan Cile tarik duta besar dari Tel Aviv

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Diculik Saat Bayi, Pengacara AS Ini Bertemu Ibunya di Cile setelah 42 Tahun

30 Agustus 2023

Diculik Saat Bayi, Pengacara AS Ini Bertemu Ibunya di Cile setelah 42 Tahun

Seorang pengacara berusia 42 tahun yang diculik saat lahir dan dibesarkan di Amerika Serikat, akhirnya bisa bertemu ibunya di Cile berkat tes DNA.

Baca Selengkapnya